🍀delapan;

11.1K 1.6K 34
                                    

Aku gelagapan bukan main. Jeno sudah mengukungku di antara kursi dan meja makan. Menggeleng kecil, aku menahan tangannya yang menyentuh pahaku.

"Jeno, kamuㅡ kamu sangat sopan padaku. Setidaknya kita menikah dulu?"
Aku meremas pelan pergelangannya.

"Akan kulepaskan setelah kamu jelaskan, apa maksud dari pakaian ini?"
Jeno meremas lembut pahaku.

"Aku lupa menggantinya, Jeno. Sungguh. Bangun tidur aku langsung mandi dan menarik asal kemeja itu dari lemarimu,"

Jeno mengikis jarak, sedikit lagi bibirnya akan menyentuh milikku, "satu minggu lagi kita menikah, sayang."

Mengelus pahaku, dia mendaratkan benaran bibirnya di atas milikku dengan lumatan dan kecipak yang intim. Aku menikmati, jujur. Tapi tak ada yang terjadi setelahnya, karena Jeno hanya memainkan bibirku.

❄❄❄

Seminggu setelahnya, aku benaran resmi menjadi seorang Lee. Sudah mengikat janji, kemudian bertukar cincin, diperkenalkan bahwa aku adalah istri Lee Jeno. Dan Jeno juga selalu dengan bangga merangkul pinggangku dalam setiap jamuan dengan koleganya.

Aku sudah biasa jika harus menghadapi situasi seperti ini. Namun yang menjadi masalah adalah ketika dia dengan manis mengusap pinggulku sembari mengecup pipi, membuat koleganya tersenyum masam, dan aku yang harus menahan rona merah di wajah.

Kemudian setelah satu bulan pernikahan, belum ada kemajuan di ranjang kami. Masih saling berpelukan tanpa arti, berciuman hanya sebatas mengecup dan melumat sebentar, tidak pernah terlalu intim. Dan selalu Jeno yang memulai. Aku pasif.

Kecuali pada saat di meja makan. Ke-intiman perdana kami.

Seperti sekarang, tugasku telah benar-benar berubah. Aku bukan lagi orang asing di rumah ini. Koper telah dipindahkan dari flat, pakaian baru di dalam lemariku dan Jeno, Jaehyun mengeluarkan banyak uangnya untuk kami.

Aku menunggu Jeno, memainkan kaki di kolam renang taman belakang rumah. Aku lagi-lagi sendiri, Ibu sangat sibuk rupanya, dan aku dilarang untuk ikut bekerja dengannya. Katanya agar chemistry di antara kami dapat berkembang, hingga menciptakan rasa cinta yangㅡ ah, aku geli.

Dengan senyuman pasrah, aku mengangguk saja. Aku dibebaskan memesan makanan, membuat makanan apa saja yang aku mau. Aku bahagia sekarang!

"Baby?"

"Ya?"
Aku menoleh. Jeno sangat tampan dengan dasi yang longgar, lengan kemeja dilipat ke siku, dua kancing yang dibuka. Aku menggeleng pelan.

"Dingin, sayang."
Tangannya menelusup di bawah lutut dan punggungku, ia menggendongku dengan mudah, membawaku masuk ke rumah dan berjalan menuju kamar.

"Aku bosan,"
Menggumam saja, aku memainkan telunjuk di dadanya. Gila. Aku tak berperasaan apapunㅡ atau ada? Entah. Tapi kami terlalu murni untuk menikah karena keuntungan.

Jeno mengecup bibirku sekilas, "tunggu aku mandi,"
Dia meletakanku di ranjang. Bergegas melepas kemeja dan masuk ke kamar mandi, aku termangu, bersandar pada kepala ranjang sambil menyelimuti kaki. Mengingat lagi, sebulan setelah menikah kami belum pernah mencoba melakukannya.

Aku pernah bilang pada Jeno, kalau aku lelaki yang punya kelebihan. Dengan senyum pada bibir dan mata, Jeno mengecup pipiku dengan gemas.

'Tapi tunggu kamu siap dulu, sayang.'
Aku tersenyum mengingatnya lagi.

Pintu kamar mandi terbuka, Jeno hanya menggunakan celana selututnya tanpa atasan. Aku memandangi tubuh segarnya, sudah biasa karena dia sering seperti itu.

Dia menoleh padaku. Mendekatiku, duduk di hadapanku sambil meremas pelan kakiku yang terbalut selimut.

"Aku merindukanmu,"

Aku tersenyum lebar, menyerangnya dengan pelukan dan mengusalkan wajah pada dada telanjangnya.

Jeno mengusap lembut pinggangku, "Nana, apakah kamu siap malam ini?"

Aku mendongak, mengerutkan kening, "ya, Jeno. Aku...siap, berbaring di bawahmu?"
Aku naif atau tidak, sih? Aku tentu paham istilah begitu, tapi memang tidak tahu banyak.

Jeno menyingkap selimutku, menarikku untuk duduk di pahanya senyaman mungkin, sebelum akhirnya dia mengecup, melumat bibirku sangat intim. Seperti yang ia lakukan di meja makan tempo lalu.

to be continued.

AldebaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang