14

4.9K 857 4
                                    

entah sudah sekian kalinya pemuda itu menghembuskan nafasnya berat sembari menatap layar chatroom nya dengan seseorang di balik user name mr. unknown.

sejak hari itu, sejak chat yang renjun kirimkan dua hari yang lalu, si mr. unknown tidak pernah lagi muncul, tidak pernah lagi mengisi ponsel renjun dengan notif yang dulu membuatnya jengkel, tapi sekarang justru renjun merindukan itu semua.

itu lucu, sekaligus aneh bagi renjun. bagaimana bisa dia merindukan seseorang yang bahkan tidak pernah ia lihat sekalipun?

sebenarnya renjun sangat menyesal telah mengatakan hal itu, ia yakin mr. unknown merasa tersakiti, pemuda itu sedang dalam mood yang kurang bagus hari itu sehingga jarinya bergerak tak terkendali.

ingin rasanya renjun mengetikan sesuatu, tapi setelah itu justru langsung ia hapus.

jadi inikah yang bernama gengsi?

"yak! renjun! mengapa kamu masih disini? aku mencarimu kemana-mana! seonsaeng-nim sudah menunggu sejak tadi. kajja!"

lalu lengan renjun pun kembali ditarik-tarik oleh pemuda zhong.

"hei, kenapa tanganmu hangat? apa kau sakit?" chenle melepaskan tangannya saat sudah sampai di lapangan.

renjun menggeleng heboh. "tidak! aku tidak apa-apa."

"yakin?"

renjun mengangguk.

"renjun, kau tahu? hari ini kelas kita digabung oleh kelas sebelah, karna park seonsaeng-nim tidak masuk hari ini."

"lalu?"

"haiissh, ya disana 'kan ada jeno!" chenle memutar bola matanya malas.

renjun mengerutkan dahinya. "apa hubungannya dengan-"

"yak! semuanya berkumpul dan lakukan lari lima kali putaran, sekarang!" arahan tiba-tiba dari seonsaengnim.

lalu terdengar seruan tidak terima dari beberapa siswa dan siswi, tapi tetap dilaksanakan.

pertama kelas renjun dahulu, lalu disusul kelas jeno.

chenle memaksa renjun untuk lari duluan, tapi renjun menolak dan berakhir lari paling belakang.

memang dasarnya pemuda itu sedang tidak sehat, renjun jatuh tersandung batu.

renjun menutup matanya menahan rasa perih di lututnya, sekaligus menulikan pendengaran saat beberapa orang menertawakannya.

"hey, itu tidak lucu sama sekali! berhenti tertawa!!"

seketika hening.

renjun mengenali suara itu, dan juga ciri khas bicaranya. namun saat membuka mata, yang pemuda itu lihat adalah lee jeno yang sedang membantunya berdiri dan memapahnya pergi dari lapangan.

Hey, Mr. Unknown! ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang