memantapkan hati

56 1 0
                                    

Hari hari berikutnya komunikasi dewi dan mike berlanjut, dewi merasa mike adalah pria baik dan sopan, walau ada sedikit kekurangan mike yaitu mike mengidap penyakit asma, tapi tidak membuat dewi mengurungi niatnya untuk menikah. justru dewi bersyukur bisa mengetahui penyakit mike lebih dini, agar kelak dewi bisa berjaga jaga dan lebih berhati hati lagi dalam bersikap, semata mata dewi melakukan niat baiknya supaya tidak membuat penyakitnya mike kambuh nantinya.

Namun sayang mike sedikit egois mike tidak ingin kelak dewi sebebas sekarang ini dalam bergaul, mike menginginkan setelah menikah dewi harus dirumah untuk mengurus rumah tangga saja dan mike membatasi dengan siapa saja dewi boleh bergaul. Dewi hanya mengelus dada karena dewi adalah wanita bebas dalam arti dewi tidak suka dikekang, tapi mau bagaimana lagi semua itu harus dewi lakukan setelah mereka menikah nanti, karena pemimpin dalam rumah tangga adalah mike dan tidak boleh diganggu gugat.


Dua minggu lagi dewi dan mike akan naik kepelaminan, undangan pun telah disebar, persiapan pernikahan juga sudah 80% sedangkan 20% nya hanya untuk mempersiapkan mental saja, dewi makin tak tenang dibuatnya bukan lantaran sikap mike yang egois atau mike memiliki kekurangan, tapi lantaran dewi merasa masih tidak percaya jika sebentar lagi dia akan menjadi seorang istri, apa mau dikata nasi telah menjadi bubur, mau dijadikan nasi kembali rasanya tidak mungkin jadi mau tidak mau dewi harus memantapkan hati dan raga agar nanti acaranya berjalan dengan lancar.

**************


hari ini kebetulan hari minggu dan pada hari ini juga dewi libur kerja, pagi pagi sekali mike sudah kerumah dewi, mike ingin mengajak dewi mengambil cincin pernikahan yang sudah dipesannya, sekaligus membeli beberapa kebutuhan seserahan yang belum sempat mereka beli


" tok...tok...tok ( mike mengetuk pintu rumah dewi dengan perlahan )


Namun tak ada yang membukanya, mike mengulangi beberapa x hingga akhirnya terdengar suara langkah kaki sedang menuju pintu dan terdengar jika ada seseorang yang membuka pintu tersebut.


" oh mike dikira siapa toh "

" iya bu...maaf jika ketukan saya berulang ulang "

" tidak apa apa kok mike, justru ibu yang minta maaf tidak mendengar jika kamu mengetuk pintu, karena ibu sedang memasak didapur, mari masuk mike "

" iya bu trima kasih "

mike melangkahkan kaki menuju ruang tamu, diikuti dari belakang oleh ibu. setelah sampai diruang tamu


"silahkan duduk mike, anggap saja rumah sendiri, toh nantinya rumah ini rumahmu juga, ibu mau buat minum dulu ya "


"iya bu silahkan "


"ibu tinggal sebentar ya mike, sekalian panggil dewi, untuk menemani kamu ngobrol "


"baik bu "


ibupun berlalu meninggalkan mike menuju kamar dewi dan memberitahu jika mike sudah datang, lalu pergi meninggalkan kamar dewi menuju dapur untuk membuat minuman.

PUBER KEDUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang