belanja perlengkapan mas kawin

44 1 0
                                    

Tibalah mereka di pusat perbelanjaan, dewi begitu tersipu malu ketika mike memegang erat tangannya , jantungnya terasa berdebar seperti bom yang siap meledak, sedangkan mike hanya tersenyum tenang yang tersirat dibenak mike ini adalah hal biasa layaknya seorang pasangan kekasih.
Mike menggandeng tangan dewi sesekali menjaga dewi dari halayak ramai yang lalu lalang dihadapan mereka. Begitu sampai di salah satu stand sepatu mike menyuruh dewi memilih sepatu yang dia sukai

" Wi silahkan kamu pilih sepatu mana yang kamu sukai, sepatu itu nantinya adalah seserahan untukmu dari saya "

" apa kamu tidak salah tempat mike "

" maksudmu kamu tidak suka tempat ini "

" Bukan itu mike yang aku maksud "

" lalu... "

Dengan berbisik dewi memberitahu mike

" Disini sepatunya mahal mahal sekali mike, saya tidak enak jika kamu harus membelinya  "

Dengan tertawa kecil mike membalas ucapan dewi

" hahaha dewi...dewi aku kira tempat ini yang kamu permasalahkan ternyata harganya yang kamu pertimbangkan "

" iih mike kok kamu malah tertawa "

" Sudah wi pilih saja, harga buat saya tidak masalah, asalkan kamu suka saya senang wi "

Mike akhirnya sedikit memaksa dewi untuk segera memilih dan mau tidak mau dewi pun memilih salah satu sepatu pantovel berwarna salem warna kesukaannya itu, sungguh romantisnya mike ketika dewi ingin mencoba mencocoki ukuran kakinya, mike buru buru menyuruh dewi duduk, lalu mengambil salah satu sepatu tersebut dan memakaikannya, menyusul sepatu sebelahnya tak lupa mike memakaikannya kembali, kemudian mike menyuruh dewi berdiri dan menggiringnya perlahan menuju kaca agar dewi bisa melihat langsung jika sepatunya cocok dipakai oleh dewi.

" bagus ya wi sepatu itu dikakimu"

" ah yang benar kamu mike "

" iya wi masa aku bohong "

" apa kamu suka sepatu itu wi "

" mmm...aku sih suka mike, tapi terlalu mahal dan mewah buatku, aku tak pantas memakainya mike "

" sudahlah wi jangan pernah kamu bahas harga lagi ya, nanti aku marah nih "

" baiklah mike terserah kamu saja "

Mike memanggil pelayan toko tersebut karena sepatu itu akan dibeli oleh mike, lalu mike mengajak dewi menuju kasir untuk melakukan pembayaran.

Kemudian Mike dan dewi melanjutkan perjalanan mereka menuju beberapa toko, yang mereka fikir ada beberapa barang yang perlu mereka beli untuk kekurangan acara pernikahan mereka seperti sovenir, perlengkapan alat sholat dan pakaian untuk dewi, Setelah selesai merekapun  mengakhiri perjalanan  dipusat perbelanjaan itu menuju toko mas tempat mereka memesan cincin pernikahan. Setelah mengambil cincin itu mereka mampir sejenak untuk melepas lelah dengan meminum juice disalah satu restoran yang berada tak jauh dari tempat mike memarkirkan mobilnya.

" wi kamu pasti lelah ya seharian kita mengelilingi tempat ini "

" tidak kok mike justru aku senang hari liburku diisi dengan jalan jalan seperti ini "

" masa sih "

" iyaa.. masa aku bohong, biasanya aku libur kerja hanya dirumah saja membantu ibu setelah itu menghabiskan waktu dikamar "

" hanya dikamar, masa kamu tidak pernah pergi dengan teman teman kerjamu wi "

" tidak mike aku lebih senang dirumah saja "

" bagus lah wi tidak salah aku memilihmu menjadi calon pendampingku "

Dewi hanya tersenyum malu tanpa kata kata

" oh iya wi kita makan ya, jujur aku lapar wi "

" ya sudah mike terserah kamu, aku ikut saja "

" kamu mau makan apa "

" aku mau makan mie goreng saja mike "

" kamu tidak makan nasi wi "

" tidak mike aku lagi malas makan nasi "

" baiklah wi "

Mike memanggil salah satu pelayan disana dan memesan makanan beserta minumannya, sambil menunggu makanan mereka berbincang bincang dan sesekali mereka tertawa lepas, tak lama pelayan datang membawa makanan yang mereka pesan dan langsung melahapnya hingga tak tersisa. Setelah merasa kenyang mereka pun beranjak pergi menuju parkiran dan mike melajukan mobilnya meninggalkan restoran tersebut, lalu mike mengantar dewi menuju rumahnya,  namun disana mike tidak lama mike hanya menemui ayah dan ibu dewi lalu pamit untuk pulang.





PUBER KEDUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang