Setelah pertemuan nisa, zaenal dan dewi pada saat itu, menyisakan kesedihan yang mendalam bagi dewi karena mike telag melarang dewi untuk menemui mereka kembali, sungguh semakin mempersempit ruang gerak dewi hingga dewi terasa begitu stress menjalani hidup.
Satu bulan sudah terlewati dan dewi telah berusaha menerima apa yang sudah digariskan oleh tuhan, mungkin sisa hidupnya harus menjadi seorang istri yang teraniaya bathinnya dan dewi tetap berusaha tegar semua dia lakukan untuk kedua buah hatinya. Disatu sisi mike begitu puas dan bahagia jika istrinya bertekuk lutut padanya, mike tidak mau jika istrinya tergoda dengan pria lain lalu meninggalkannya namun mike tidak sadar justru tingkah lakunya membuat dewi muak kepadanya, dan malah berani berulah dibelakang mike.
*************
Siang itu...terdengar suara ponsel dewi berdering namun dewi enggan untuk mengangkat tlpnya, karena tidak tertera nama, setelah 4x berdering dewi penasaran juga akhirnya dia mengangkat tlp tersebut
" Halo selamat siang "
" siang dengan siapa saya berbicara "
" ini mba dewi yaa... "
" iya benar... anda siapa ya kok tahu nama saya !! "
" saya zainal mba...masih ingat kan yang waktu iti datang bersama nisa kawan mba dewi "
" owalahh....zainal saya kira siapa, oh iya tahu no hp saya dari mana yaa.. "
" dari nisa mba seminggu yang lalu, cuma baru ada waktu hari ini untuk tlpmba dewi "
" Oh dari nisa, ngomong ngoming ada perlu apa zay tlp saya "
" ngga ada perlu apa apa kok mba dewi, mau tlp saja memang kenapa mba, keberatan ya jika saya tlp "
" ngga kok zay sumpah malah saya senang tambah teman jadinya "
" makasih mba dewi dah welcome sama saya"
" sama sama zay "
" ngomong ngomong gimana kabar mba dewi dan anak anak sehat kan ?? "
" Alhamdulilah sehat zay kamu gimana "
" alhamdulilah mba saya baik baik saja dan sehat juga "
" syukur kalau begitu "
" mba dewi lagi dimana nih?? "
" lagi disekolah rado zay nungguin dia sampai pulang "
" Oh setiap hari tuh mba "
" iya habis saya takut kalau rado berangkat dan pulang sekolah tidak dengan saya "
" Sungguh mba dewi ibu yang baik yaa..."
" Ah kamu bisa saja zay, sama kok saya dengan ibu ibu yang lain memang sudah tugas saya ya harus dijalani "
" mba dewi sudah makan siang "
" hmmm cieee cieee kamu kok perhatian sekali sampai nanya soal makan zay "
" iih bisa saja mba dewi ini, habis saya bingung mau ngobrol apa , jawab dong mba "
" belum zay biasanya makan setelah anak anak kumpul sepulang sekolah baru kita makan bersama "
" ya ampun bagus sekali ya mba ada jiwa kekeluargaannya "
" Saya malah apa apa sendiri, justru ingin sekali ada yang menemani makan, dan aktivitas lain "
" loh kan ada nisa zay, bukannya kalian ada hubungan "
" nggak mba saya dengan nisa hanya teman biasa nggak lebih, kita satu kantor "
" Oh saya kira malah kalian pacaran "
" Nisa bukan tipe saya mba, nisa cocoknya jadi teman saya "
" ya sudahlah zay lebih baik memang berteman bisa menjadi saudara nantinya dari pada pacaran ada masalah pisah malah musuhan "
" Benar itu apa kata mba dewi "
Ketika dewi dan zainal asyik bicara melalui ponsel, rado teriak memanggil dewi, ternyata rado telah selesai belajar disekolah lalu dewi pamit pada zainal untuk mengakhiri tlpnya karena ingin pulang kerumah, zainal pun memahami dewi dan menghentikan sejenak obrolan tersebut.
Hari demi hari zainal dan dewi semakin dekat, mereka sering tlp dan chat melalui ponsel ketika tidak ada mike dirumah, dari kedekatan mereka akhirnya mereka menyimpan benih cinta dihati, dan memutuskan menjalin kasih tanpa sepengetahuan mike, memang pada awalnya dewi merasa takut akan hal ini, tapi karena terdorong rasa sakit yang luar biasa akan perlakuan mike dewi nekad menjalaninya dengan zainal, dan tidak terasa mereka telah saling mengisi hari hari mereka setahun lamanya, dan itu tanpa diketahui oleh mike.
KAMU SEDANG MEMBACA
PUBER KEDUA
Proză scurtăKisah wanita paruh baya bernama dewi, sedang dimabuk cinta untuk kedua kalinya, lantaran pernikahan sebelumnya dijodohkan oleh orang tuanya, cobaan demi cobaan menghampiri dewi hingga pada akhirnya dia dipertemukan oleh seorang pria bernama zaenal.