🍀 Kangen

802 105 1
                                    

Setelah kemarin malam Seungwoo mengantarkan Chaca pulang ke apartment nya, sejak saat itu juga mereka tidak bisa bertemu. Orang tua Chaca, lebih tepatnya sih sang ayah yang tidak memperbolehkan sang putri berhubungan lagi dengan Seungwoo.

"Kangeeeeen~"

Begitulah keluhan Chaca saat ia mendapat kesempatan untuk melakukan video call dengan Seungwoo. Kebetulan Jinhyuk sedang menyelinap ke dalam kamar sang adik. Ia tidak tega elihat adiknya harus di kurung seperti itu oleh sang ayah dan tidak dibiarkan berkomunikasi sama sekali dengan Seungwoo.

Seluruh alat komunikasi dan gadget yang Chaca miliki sedang di sita oleh Lee Dongwook. Alhasil Jinhyuk jadi meminjamkan telepon genggamannya kepada Chaca secara diam-diam tanpa sepengetahuan ayah mereka.

"Aku tuh beneran kangen tau" keluhnya lagi yang di balas oleh suara tawa Seungwoo yang menurut Jinhyuk terdengar menyebalkan.

"Ketawa kok kaya orang ngeledek" cibir Jinhyuk yang asik merebahkan diri di atas tempat tidur adiknya.

Chaca sendiri duduk di dekat balkon kamarnya. Dia tidak terlalu bil pusing dengan cibiran sang kakak. Bodo amat, intinya.

Antensinya hanya tertuju pada Seungwoo yang berada di seberang sana. Pria itu nampak rapih dengan setelan kantornya yang menandakan bahwa ia memang sedang bekerja saat itu.

"Sabar ya sayang, nanti malam aku pasti bakalan datang dan coba untuk bujuk papi kamu lagi"

Chaca sudah berusaha menahan air matanya yang berdesakan ingin keluar dengan sefala daya dan upaya. Ia tidak ingin memperlihatkan kesedihannya lagi dan lagi di hadapan Seungwoo. Karena hal itu hanya akan menyakiti perasaan Seungwoo juga nantinya.

"Kamu jangan mogok makan lagi ya!" bujuk Seungwoo.

Seungwoo tahu betul kabar bahwa sepulang dari rumah Seungwoo. Sepulang dari aksi minggatnya tempo hari, gadis itu jadi mogok makan.

"Aku gak mau liat kamu sakit karena mogok makan. Aku kan udah bilang ke kamu, sekarang itu waktunya aku yang memperjuangkan kamu. Kamu hanya perlu bertahan untuk tetap percaya sama aku. Bukannya malah nyiksa diri kamu sendiri dengan mohon makan, sayang"

Chaca sudah benar-benar tak bisa menahan air matanya untuk kesekian kalinya dalam beberapa waktu ini. Ia sudah benar-benar menjatuhkan hatinya sejatuh mungkin kepada seorang Han Seungwoo.

Pria yang jauh dari tipe idealnya dahulu. Jauh sebelum dirinya mengenal sosok Seungwoo yamg sekarang ia kenal.

Sosok Seungwoo yang ia kenal dulu hanya sebatas teman dari Jinhyuk, sang kakak. Itupun mereka hanya beberapa kali bertemu saat Chaca masih di usia belia. Belum mengenal apa itu cinta. Apalagi usia keduanya terpaut cukup jauh.

"Jangan nangis lagi ya, aku udah titipin makanan kesukaan kamu ke Dongpyo. Nanti sepulang sekolah dia bakalan mampir ke sana buat bawain pesenan aku ke kamu"

"Pokoknya, kamu gak boleh telat makan apalagi sampai mogok makan. Jangan jatuh sakit. Kalau kamu mau jatuh tuh mendingan jatuh ke hati aku aja"

Gombalan dari Seungwoo berhasil membuat Chaca terhibur tapi tidak dengan Jinhyuk yang langsung pasang ekspresi ingin muntah. He's feel so creepy to hear that.

"Njiiir, jijik banget gue dengernya" teriak Jinhyuk langsung dapat timpukan salah satu boneka koleksi Chaca yang ada di sofa yang sednga ia duduki.

"Abang berisik iiih, nanti klo ada yang denger gimana" omel Chaca bikin Jinhyuk langsung bungkam.

Ia hampir lupa kalau adiknya sedang dalam masa pingitan. Ia juga lupa kalau dirinya masuk ke kamar tersebut secara diam-diam dan sembunyi-sembunyi.





Bapak Seungwoo || Han SeungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang