Di dalam mobil menuju perjalanan pulang. Setelah menjemput Vany dari kursus, Vany masih terus merengek karena meminta agar Bundanya tidak bekerja besok. Ia ingin sekali ke kolam renang, sudah lama ia tidak berenang.
Hanna terus menjelaskan ke putri kesayangannya kalau ia tidak bisa besok, agendanya sangat padat, Hanna menawarkan hari minggu, tapi Vany tetap pada keinginan awalnya.Hanna sudah pusing, ia memijit-mijit pelipisnya. Dua orang yang sedang bersama dengannya hari ini benar-benar menguras kesabarannya. Yang satu buat baper teros tapi enggak sadar-sadar, sedangkan yang satu terus merengek minta ini itu.
"Kalau sore ini ke kolam renangnya gimana?" Tawar Amanda tiba-tiba.
Hanna dan Vany langsung menoleh dengan ekspresi yang berbeda.
"Gimana? Mau enggak?"
"Mau." / "Enggak."
Jawab Vany dan Hanna bersamaan. Amanda yang mendengar itu hanya terkikik geli.
Amanda melirik jam tangannya, "masih jam empat sore kok. Kita langsung ke sana aja."
"Enggak, Amanda. Kamu pasti capek banget seharian udah di luar terus. Kamu butuh istirahat."
Hanna kini menoleh ke putri kesayangannya, "Vany sayang, putri kesayangan Bunda. Minggu aja kita renang ya. Kasian Tante Amanda nya dari perjalanan jauh belum ada istirahat. Minggu Bunda kosong kok."
Vany menatap lesu Bundanya, "tapi Vany sabtu dan minggu ada persami, Bunda. Pulang persami ya capek. Sore ini ajalah Bunda. Ya Bunda ya. Ya. Ya. Ya. Ya Bunda sayang? Sayangku Bunda?" Vany terus merengek sambil menoel bahu Hanna dari belakang.
Hanna menghela nafas berat, pasalnya dia juga capek, dia butuh istirahat, tapi satu sisi dia juga tidak tega dengan putrinya. Jarang sekali Vany meminta sampai memaksa seperti ini, biasanya ia langsung faham jika dijelaskan.
"Yaudah. Kita ke kolam renang sekarang."
"Yiey!" Kompak Amanda dan Vany riang, membuat Hanna terkaget sejenak, lalu tersenyum sambil menggeleng melihat kedua bocah yang sama-sama membuatnya kesal seharian ini.
Untung sayang, eh?
"Kita ke kolam renang tempat hotel aku nginap aja ya?"
Hanna langsung menoleh, "enggak. Jauh entar kamu muternya nganter kami."
"Siapa bilang aku mau nganter? Kalian ikut nginap sama aku lah."
"Yiey nginap di hoteeel," riang Vany, khas bahagianya anak-anaknya.
Wajah Hanna langsung merona. Otaknya langsung berlayar dan berpikir yang enggak enggak. Dia langsung menggeleng, membuyarkan isi kepalanya yang mulai nakal.
"Tapi kami enggak bawa baju," Hanna berusaha mengelak, lebih tepatnya berusaha menyelamatkan dirinya dari siksa hati yang sedang menggelora.
"Ya enggak usah pakai baju aja," jawab Amanda santai."
Hanna langsung memberikan tatapan tajam pada Amanda.
What!? Syalan ini Amanda. Sengaja banget godain Park Shin Hye.
"Hehe. Canda loh. Gampang kalau soal baju," Amanda sudah berhenti ke salah satu toko baju, "ayo turun. Kita belanja baju untuk besok."
Hanna menepuk jidatnya, dia benar-benar tidak menyangka kalau akan bertemu manusia semacam Amanda ini. Entah terbuat dari apa manusia ini, sebegitu gampangnya melakukan sesuatu tanpa pikir panjang, tiba-tiba begitu manis, tiba-tiba begitu polos, kadang menggemaskan, kadang sangat dewasa, kadang sangat menyebalkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
It's Okey, Amanda (GxG - COMPLETE)
Short Story[ Terima kasih sebelumnya karena tidak memplagiat cerita ini dalam bentuk apapun ] [ GxG Content ] "Saat kau ragu setelah datangnya yang kedua." @copyright november2019 Awannis07 Status : Complete