It's Okey, Amanda - 07

2.3K 260 5
                                    

Tok tok tok.

Terdengar suara pintu diketuk. Amanda yang masih sibuk dengan ponselnya menoleh ke arah pintu, mengernyit, siapa yang datang jam sembilan malam begini? Dia tidak punya kenalan seorang pun di Batam, apa mungkin Hanna? Tapi untuk apa Hanna datang jam segini?

Tok tok tok

Suara ketukan pintu kembali terdengar, Amanda menghela nafas, ia berdecak, rasanya ia malas melakukan apapun sekarang. Dia ingin istirahat. Seharian menjadi pelayan ternyata sebegini lelahnya, hal ini jelas menjadi pertimbangan bagi Amanda dalam memberikan salary yang tepat untuk para tim Bebek Kwek Kwek di Batam.

Bukankah dengan menghargai kerja keras seseorang tidak akan merugikan kita sama sekali? Justru mereka akan bahagia, dan ketika bahagia, kerja mereka juga maksimal, dan kalau kerja maksimal, imbasnya pasti juga untuk pemiliknya. Begitulah prinsip yang terus dibangunnya selama membangun bisnis ini.

Amanda masih belum beranjak, matanya masih tertuju pada ponselnya, ia lihat foto profil chat seseorang yang kosong, tidak terlihat apapun selain ilustrasi gambar orang berwarna abu-abu.

Nomor Amanda diblokir Nastiti.

Ya. Karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya hari ini, ia hanya sempat menghubungi Nastiti pagi hari, itu pun cuma sebentar, dan obrolan mereka malah seputar di mana tempat Hanna mengajar, sebab Amanda ingin mengantar Hanna bekerja sebelum ke cafe nya. Ternyata, sekolah tempat Hanna mengajar tepat di depan cafe Amanda.

"Amanda?" Ucap seseorang dari luar kamarnya.

Lamunan Amanda buyar, ia tanda suara itu. Ia pun beranjak dari kasurnya dan membukakan pintu. Dan saat dibuka, ternyata benar dugaannya, garis wajahnya yang awalnya suntuk langsung berubah bahagia saat wanita di depannya datang dan membawakan seplastik makanan kesukaan Amanda.

"Pempek?"

Wanita di depannya mengernyit, ia belum berkata apa-apa, tapi bagaimana Amanda tahu kalau ini pempek?

"Keliatan ya?"

Amanda mengangguk polos, "eh bukan keliatan, tapi kecium," Amanda menyengir, "masuk, Hann."

Hanna mengangguk dan masuk ke dalam. Ia duduk di sofa, dan membuka pempek yang ia bawa.

"Dari Palembang toh kamu hari ini? Pantes baru keliatan," Amanda sudah tak sabar ingin melihat bentuk pempek itu, tenggorokannya berulang kali sudah meneguk ludah, matanya terus memperhatikan Hanna membuka bungkusnya, persis seperti anak-anak.

"Dih. Aneh kamu, tadi kan kita jumpa di cafe kamu," Hanna tiba-tiba memukul tangan Amanda yang mau mencomot pempek yang baru terbuka.

"Cuci tangan dulu, Amanda. Ih, kayak anak-anak banget deh. Vany aja ngerti kalau mau makan cuci tangan dulu."

Bibir Amanda manyun, raut wajahnya menunjukkan kalau dia kesal, tapi tetap berjalan ke toilet untuk mencuci tangan. Tiba di sofa, ia langsung mengambil pempek kapal selam, tapi tangannya kembali dipukul Hanna.

"Ya Allaah, Hann. Kali ini apa lagi? Udah enggak kuat ini nahannya."

"Doa," tegas Hanna sambil memelotinya.

Amanda menyengir, Amanda langsung menengadahkan tangan dan berdoa secepat kilat, dan tiga detika kemudian, dua pempek kapal selam langsung masuk ke dalam mulutnya.

It's Okey, Amanda (GxG - COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang