Kemana perginya dia, pelajaran bahkan sudah berakhir dan dia sama sekali tidak kembali ke kelas. Aku harus mencarinya, sungguh aku sangat khawatir. Tapi mulai dari mana aku harus mencari nya?
'Ah dia menghilang di sini, mungkin saja masih di sini. Ya aku akan mencarinya sekarang disekolah' -ujar ku dalam hati
Lelah menghampiri ku semua tempat di sekolah ini ku rasa sudah aku datangi tapi tetep saja tak kutemui.
'kemana lagi tempat yang belum ku datangi?' -ujar ku putus asa
'Ah ya rooftop, aku belum kesana semoga saja dia ada di sana' -ujar ku dalam hati dengan penuh semangat
Perlahan namun pasti ku langkah kan kaki menaiki satu persatu anak tangga
Kriett
Ku buka pintu dengan perlahan, dan ah ya dia ada disana. Menghampirinya dan ku rasa dia belum menyadari kehadiran ku. Akan ku kejut kan kau Zaidan, tunggu dulu apa yang sedang dia lihat? Ku lihat arah pandangan nya dan disana diujung koridor Raja, Jery, Ali, Ilham dan David sedang berkumpul ku rasa mereka baru saja akan pulang bersama. Ku toleh kan lagi kepala ku kearah Zaidan, dan apa apaan itu! Mengapa dia memegang benda itu? Seperti membuat sesuatu yang dia sukai dengan seringai itu lagi, seringai yang menakutkan. Ku hampiri dia
'Zaidan' -ujar ku ragu
'Apa yang kau lakukan disini?' -tambah ku dengan rasa penasaran yang tinggi
Mengalihkan pandangannya dan membalikan badannya ke arah ku masih dengan senyum nya yang mengerikan dan jangan lupakan benda itu yang masih setia dia genggam tanpa berusaha menutupi nya dariku
'Aku? Hanya melakukan hal yang menyenangkan. Sendiri, tanpa gangguan. Damai dan tenang' -ujarnya seraya membalikan badan dan menutup matanya
'Melakukan hal yang menyenangkan? Tapi untuk apa benda itu Zaidan?' -ujar dengan nada gugup
Menghela nafas, dia pun menjawab
'Tentu benda ini untuk melakukan hal menyenangkan yang ku bilang tadi' -ujarnya aneh
'Hal menyenangkan apa Zaidan? Pisau itu berbahaya dan kau tidak boleh membawanya kesekolah' -ujar ku sedikit membentak dan ya benda yang ku maksud itu adalah sebuah pisau
'Menusuk, membuat lubang, atau bahkan menorehkan nama ku disana adalah hal menyenangkan yang aku lakukan' -jawab nya menoleh ke arah ku seraya tersenyum manis
Senyumnya memang manis tapi mengapa dia tampilkan disaat seperti ini, dan justru itu menambah kesan mengerikan dikalimat nya tadi
'me..me..nenusuk apa yang kau maksud?' -ujar ku takut
'Hei ada apa Mora? Yang ku maksud dengan menusuk, membuat lubang, menorehkan nama ku disana adalah meja ini. Ya aku melakukannya pada meja ini, seolah olah sedang memahatnya lihat lah bagus bukan?' -jawabnya dengan diiring tawa kecil
Baru kali ini dia berbicara panjang dan lebar bahkan tertawa dan sungguh itu sangat aneh
'hmm ya.. Oh haha astaga kau membuat ku berfikir yang aneh aneh Zaidan' -jawab ku seraya menutupi ke gugupan ku
'Sudah lah, aku tadi mencari mu karna khawatir dan sekarang sudah semakin sore aku harus pulang. Lain kali jangan menghilang lagi, kau sungguh membuat ku khawatir' -ujar ku
'Ya' -jawab nya
'Dan berhati hati lah' -sambung nya dengan senyuman tipis
Tapi mengapa terdengar seperti sebuah peringatan untuk ku? Ah sudah lah mungkin aku keliru
❇❇❇
YOU ARE READING
HIM
Short StoryTidak tidak, jika kalian berfikir aku akan menceritakan suatu kisah percintaan romansa ala anak SMA atau bahkan kisah percintaan Romeo dan Juliet yang berakhir dengan tragis maka kalian semua salah! Aku akan menceritakan tentang-Nya. Seseorang denga...