AKHIR DARI SEMUA NYA

19 13 0
                                    

Author pov

Setelah berujar seperti itu Sean menodongkan pisau nya ke arah Mora yang sedang meronta ronta ingin melepaskan ikatan tali.

'Sean apa yang kau lakukan? Jauh kan benda itu dari ku. Ku mohon Sean hiks..hiks' -teriak Mora histeris

'Jangan menangis kau justru membuat ku semakin bersemangat untuk menancapkan pisau ini diperut mu' -ujar Sean

'Apa yang akan kau dapat kan dengan membunuh ku Sean? Hiks rasa sakit mu tak akan pernah hilang justru kau akan mendapat kan rasa sakit dan penyesalan yang lebih hiks hiks' -ujar Mora

'Tidak! Rasa sakit ini justru akan berkurang karna aku telah membaginya kepada kalian' -ujar Sean

'Sean ku mohon jangan lakukan, ku mohon kembalikan Zaidan. Tidur lah kembali dan bangun kan Zaidan, kau tidak boleh disini, jiwa itu milik Zaidan bukan kamu Sean' -ujar Mora mencoba menyadarkan Zaidan

'Hahahaha tidak bisa, aku dan dia adalah satu. Sudah terlalu lama aku tertidur dialam bawah sadar nya menunggu waktu untuk membalas kan rasa sakit ini dan sekarang dia sendiri yang ingin menukar jiwa nya dengan ku, tidak akan ku sia sia kan kesempatan ini untuk membunuh kalian' ujar Sean

'Sean dengar ini kau dan dia berbeda, kau bukan jiwanya yang asli. Hentikan ini kembalikan Zaidan' -teriak Mora

'Diam kau!' -bentak Sean

Aghhhh dugh bugh

Membanting dan menghancurkan semuanya Sean bertingkah seperti orang yang sedang kerasukan

'Aku dan Zaidan adalah satu dengar itu! Kami adalah satu! Aghhhh, kau harus mati sialan' -teriak nya seraya berlari ke arah Mora

Jleb

'Moraaaaaa...' -teriak Raja, Ali,David,Ilham,dan Jery serentak

'akhh..' - Mora merintih kesakitan

'Apa yang kau lakukan Sean hiks..' -teriak Raja

'Apa yang ku lakukan? Tentu saja membunuh nya raja haha' -jawab Sean

'hiks hiks sudah cukup,  Sean dengarkan ini hidup dengan penyesalan dan rasa bersalah jauh lebih menyakitkan dari kematian' -lirih Mora dengan menahan rasa sakit nya

'Hahaha mati lah kau Mora haha haha haha haha mati kau!' -jawab Sean seraya tertawa keras

'Kembalikan Zaidan, dan aku akan me..ma..af kan..mu' -ujar Mora untuk yang terakhir kalinya

'Tidak akan pernah haha, selamat tinggal Mora semoga kita bertemu lagi di alam baka hahaha' -ujar Sean

'Bahkan aku tidak membutuh kan maaf dari mu hahahahahaha' -sambung nya

Tertawa terbahak bahak berputar putar seakan menemukan kebahagiaannya

'Maaf? Haha aku tidak butuh! Tidak butuh haha'

Dugh

Tiba tiba Sean terjatuh begitu saja dan tak lama dia kembali terbangun dan dengan heran karna menggengam sebuah pisau dengan darah yang masih menetes sontak dilepas nya pisau itu, lalu dia mengedarkan pandangan nya ke sekeliling ruangan itu dan betapa terkejut dia saat melihat Mora terikat dan besimbah darah.  Perlahan namun pasti, dia mendekat ke arah Mora

'Mora' - lirih Zaidan

'Mora apa yang terjadi? Ku mohon buka mata mu' -ujar nya seraya membuka ikatan tali dan menepuk pipi Mora pelan

'Kenapa ini bisa terjadi? Siapa yang melakukan nya pada mu hiks hiks' -ujar nya penuh tanya

'Kau, kau yang telah menusuk dan membunuh nya Zaidan. Kau!' -teriak raja

'Tidak ini tidak mungkin, aku tidak mungkin menusuk nya. Tidak!' -jawab Zaidan seraya meyakinkan diri nya

'Ya kau yang membunuh nya, kau dan jiwa lain mu itu. Kau pembunuh!!!' -ujar Raja

'Tidak tidak tidak' -ujar Zaidan seraya berlari

'Aku bukan pembunuh, aku tidak menusuk Mora. Tidaakk...' -lanjut Zaidan

Jleb

'Sahabat ku Mora, maaf kan aku akhh' -lirih Zaidan

Manusia diberi kemampuan untuk memilih begitu pun dengan Zaidan, ia memilih untuk mengakhiri hidupnya karena berharap rasa penyesalan itu akan lenyap bersama dengan kematiannya.

❇❇❇
The end


You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 28, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

HIMWhere stories live. Discover now