Cahaya Senjarani, itulah namaku. Sebelumnya aku tidak pernah menganggumi seseorang hingga sedalam ini. Tapi kini, aku mulai merasakannya. Perasaan kagum ini hanya mampu kusimpan dan tak ada niat untuk mengungkapkannya. Lambat laun, Kekaguman yang aku rasakan akhirnya telah berganti status menjadi rasa cinta. Ya, aku hanya mampu mencintainya dalam diam. Aku tidak berani mengungkapkan. Aku bukan hanya mengagumi seorang siswa tapi aku mengagumi seseorang yang dikagumi, didambakan dan diharapkan banyak orang. Aku tak pantas mengaguminya, dia terlalu sempurna untuk dikagumi oleh orang sepertiku.
Muhammad Salman Al-Farizi, nama yang sering aku dengar tanpa mengetahui siapa pemilik dari nama itu. Tapi, semenjak kejadian hari itu, aku kini mengetahui pemilik dari nama yang indah itu. Dia yg selalu ku lihat di tempat yg suci, dia yang memiliki suara yg indah ketika membaca al-qur'an, dia yang memiliki wajah tampan dan senyum yang manis walau sifatnya dingin. Ya, dia adalah orang yang selama ini aku kagumi tanpa mengetahui namanya. Kekaguman yang berubah menjadi cinta sehingga aku takut kehilangannya sedangkan aku juga tidak bisa memilikinya.
Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan saat ini. Tugasku hanya bisa mengikuti alur yang sudah ditakdirkan seraya menyebut namanya dalam setiap doaku dan berharap kisah cinta ini akan seindah kisah Fatimah dan ali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Ujung Penantian
Historia CortaBukan tentang pelangi setelah hujan tapi Hujan dan badai setelah pelangi . . . Aku bukan wanita sempurna aku hanya seorang wanita yang mempunyai banyak sekali kekurangan sehingga kelebihan padaku tidak terlihat. Sedangkan aku mencintai seorang lel...