τέταρτο μέρος

2.7K 198 6
                                    

"Ingin berpelukan?"

Tawarnya padaku, langsung saja aku menubrukan tubuhku padanya, tidak sadar kalau airmata berlomba-lomba untuk jatuh dari mataku.

"Hei kenapa menangis?"

Ibu mengusap pipiku yang basah karenanya, kutatap wajahnya lamat-lamat.

Ah—ibu benar-benar cantik, pahatan wajahnya bak dewi yunani kuno, rambut coklatnya yang tergerai, dan dengan beberapa perhiasan yang membuatnya semakin terlihat menawan.

Pantas saja ayah suka, eh ngomong-ngomong ayah pasti rindu sekali dengan ibu, tepukan pelan di pipiku membuyarkan lamunanku tersebut.

"Kau melamun—ada apa sayang? Ceritakan pada ibu"

Ibu mengecup pucuk kepalaku dengan sangat-sangat-sangat lembut, "ibu, apakah ibu rindu ayah?"

Kulihat ibu sedikit termenung, "tentu saja ibu rindu, sangat rindu, sama rindunya seperti padamu"

"Lalu kenapa ibu tak pernah mengunjungi kami? Apa ibu tidak bosan disini terus?"

Ibu tersenyum lembut, "tak bisa sayang"

"Walau sebesar apapun rindu ibu pada kalian, ibu tak bisa untuk menetap di bumi, kaupun nantinya juga"

"Eh—? Ini kan memang dibumi"

Tanyaku bingung, ya benar kan ini dibumi?

"Kau ini" ibu menjawil hidung bangirku.

"Uh sakit ibu" rajukku memanyunkan bibir, ibu mengajaku ke jendela yang ada diruangan tersebut.

"Coba kau lihat sayang"

Ketika aku menyembulkan kepalaku untuk melihat keluar jendela, jantungku serasa ingin copot, dibawah sana sama sekali tak terlihat permukaan tanah, yang terlihat hanyalah gumpalan-gumpalan awan putih.

"K-kok? Ibu—ini? Bagaimana?"

"Kau memang berada dilangit Jungkook-ah"

Aku menengok kebelakang, mendapati Taehyung dan Jimin yang berada di daun pintu. Mereka berjalan menghampiri kami.

"Bukankah kita tadi naik mobil?"

"Ya memang kita tadi naik mobil, siapa bilang naik kuda"

"Sayang-selamat datang di tempat orang-orang terpilih" kata ibu mengusak gemas pucuk rambutku.

"Kau, Taehyung, dan Jimin, kalian adalah orang-orang terpilih"

"A-aku?"

Tanyaku memastikan, ibu mwngagukan kepalanya, "kau dan Taehyung adalah takdir"

"Takdir?—

—Maksudnya?"

"Takdir telah menentukan kalau dirimu adalah pasangan-belahan jiwa dari Taehyung, kalian di takdirkan untuk bersama"

Itu bukan ibu yang menjawab, melainkan Jimin,
Kutatap Taehyung—ternyata ia juga sedang menatapku.

"Bagaimana? Ung—aku masih tidak paham ibu"

"Kau—putraku, putra dari seorang keturunan Persefone...sedangkan Taehyung adalah kerurunan Hades"

"Karena Hades dan Persefone adalah satu kesatuan Jeon" celetuk jimin.

"Dan saat ulang tahunmu yang ke tujuh belas—bertepatan dengan blood moon, maka kau akan tinggal disini bersama kami" ujar Taehyung merengkuh pingangku.

"Kenapa harus tinggal disini? Apakah ayah juga akan ikut tinggal disini?"

"Karena kau permataku—manis, dan ayahmu tidak akan ikut untuk tinggal disini"

"Lalu bagaimana dengan ayah? Karena tak mungkin kan kalau—

"Tak perlu khawatir sayang, ibu sudah menyuruh beberapa orang untuk tinggal bersama ayahmu—kita bisa kesana kapanpun kau mau, ibu berjanji"

Ibu tersenyum hangat, aku masi tidak menyangka, mulai saat ini jalan cerita hidupku akan berubah.




















































Hehe tadinya Jungoo mau ku ketik aphrodite, cuma teman bilang cari yang lain saja biar beda skksksks.




The end.

I Got U boy | tk ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang