senin pagi yang cerah di musim gugur banyak dedaunan yang berjatuhan dan berganti warna, Cindy sedang belajar di perpusatakaan bersama Aria. walau Aria hanya melihat-lihat isi email yang masuk kedalam leptopnya sambil membuka hpnya yang penuh dengan chatan dari grup kpop yang disukai Aria. disaat Aria sedang sibuk dengan kegiatannya yang tidak bermanfaat itu, Cindy malah sibuk dengan buku yang dia baca dan banyak tugas sekolah yang harus dia selesaikan sebelum bel sekolah berbunyi yang menandakan waktunya pulang. dengan apa yang telah dijanjikan oleh Cindy kepada Aria yang ingin membantu ayahnya dikantor yang sedang mengalami banyak krisis atau masalah dikantor ayahnya, dan akhirnya Cindy menepati janjinya dan cepat-cepat menyelesaikan tugas rumahnya dengan cepat lalu langsung menuju kantor ayahnya yang tidak jauh dari sekolahnya Cindy dan Aria.
disaat diperjalanan kesana Cindy dan Aria bertemu dengan Angga yang sedang menepikan sepedahnya didepan minimarket dengan seoran gadis muda yang cantik. seketika Aria langsung menunjuk kearah Angga yang memasuki pintu minimarket itu dan berkata kepada Cindy.
"hey..hey Cin, itu bukannya Angga ya? dengan siapa dia disana, liat yuk."
"ah.. kau ini Ar, katanya mau kekantor ayahmu untuk menolongnya disana kenapa malah kesana sih."
"owh iya, aku lupa maaf Cin.. owh iya Cin kantor ayahku dipinggir jalan sana sebaiknya kita bergegas yuk."
"iya, baiklah."
setelah semua masalah terselesaikan akhirnya Cindy meminta ijin kepada ayahnya Aria untuk pamit karena dia tidak boleh pulang terlalu malam nanti Cindy tidak dapat pulang karena jalannya yang terlalu sepi dan menyeramkan. ditempat tinggal Cindy yang sekarang sangatlah rawan dengan kejahatan apa lagi Cindy adalah seorang wanita, sehingga itu membuat Cindy harus selalu pulang cepat dan baru bisa bekerja lagi di tempat cafe dekat rumahnya.
"Aria dan paman, Cindy ingin pamit pulang dulu karena ada yang Cindy lakukan setelah sampai rumah."
"baiklah, hati-hati dijalan ya.. nak. oeh iya terimakasih telah membantu paman hari ini sampai kalian kelelahan."
"tidak apa-apa paman tidak ada salahnya menolong teman sendiri."
saat berjalan menuju rumahnya Cindy, Cindy berpapasan dengan Angga yang habis pulang dari latihan basket dekat komplek rumahnya Cindy. walau Cindy sering melihat Angga tetapi Cindy tidak pernah menghiraukan itu, Cindy hanya sering melewati lapangan basket dan melirik sekilas para lelaki yang sedang bermain basket disana. dan tak disangka saat setelah mereka berpapasan Angga memanggil Cindy dengan sedikit keras.
"hey.. Cindy."
"iya, ken..napa ya?"
"kau Cindy kan yang tinggal dikomplek rumah susun yang dekat lapangan basket itu kan?"
"iya bagaimana kau tau? owh iya aku lupa kata Aria kau sering bermain disana bersama teman-temanmu ya.."
"iya. owh iya tdi kau pergih ke perusahaan yang diujung sana mau apa?"
"eung... tidak apa-apa?"
"Cin.. ini buku mu tadi tertinggal dimeja perpustakaan sekolah."
"baiklah terima kasih kalau begitu aku pergih dulu ya."
"ah.. tunggu sekarang sudah malam sebaiknya aku antar kau pulang sangat berbahaya kalau pulang sendirian."
"baiklah terimakasih ya sekali lagi."
selama perjalanan menuju rumah Cindy yang kumuh dan sangat sederhana, Cindy dan Angga terlihat sangat canggung juga berjalan tanpa ada obrolan sedikitpun dari bibir mereka. setelah sampai Cindy langsung mengucapkan terima kasih kepada Angga dan menyuruhnya pulang setelah mengantarkannya.
YOU ARE READING
TAKDIR KITA
Fiksi Remajaada seorang gadis yang bernama Cindy , dia terlahir dikeluarga yang terpandang memiliki wajah yang cantik dan pintar. Cindy anak yang tidak suka dengan kekayaan walau dia terlahir di keluarga yang sangat kaya, karena Cindy takut kalau dia dipralat o...