BAB 5

12 1 0
                                    

Setelah aku jajan di kantin dan ingin berjalan menuju kelas, ternyata si irfan masi saja mengikuti ku,aku heran dengan dia kemana aku pergi ia selalu saja mengikuti. Tanpa berfikir lama-lama langsung saja aku lari untuk meninggalkan irfan yang sedari tadi mengikutiku.Tanpa kusadari ternyata arina ku tinggalkan di kantin sekolah karena aku sudah tidak tahan terhadap irfan yang selalu saja menggangguku,tiba tiba Gibran menabraku untuk yang ke dua kalinya.

"aww saki tau! Punya mata tu jangan ditaro di dengkul!"jawab ku agak sedikit kesal dan menahan sakit

"iya maaf-maaf" jawab Gibran

Tanpa bicara panjang lebar tiba-tiba ia langsung menarik tanganku dan membawaku ke dalam sebuah gudang sekolah.

"masuk kedalam sini dulu alikka"ajak Gibran

"Ngapain kita masuk ke gudang ini?"tanyaku

"Pasti kamu sedang di kejar-kejar sama irfan kan?"tanya gibran

"Iya tadi aku dikejar-kejar si nyamuk satu itu" jawabku dengan muka ngos-ngosan habis lari

"Ternyata nasib kita sama ya Alikka, aku tadi lari terburu-buru juga karena di kejar-kejar Abia"jawab Gibran dengan muka cape

"Yasudah alika kita ngumpet saja dulu di dalam gudang ini" ajak Gibran

"Owh oke-oke"aku menyetujui ajakan itu

Lalu kami berdua duduk di dalam gudang tersebut untuk menghindari orang  pengganggu tersebut.tiba-tiba aku punya usul agar kl tidak di ganggu,di kejar-kejar oleh si irfan dan abia.

"Gibran aku punya usul gimana kita pacaran saja.Tetapi,hanya pasang status nama saja,agar kita berdua tidak di ganggu oleh mereka-mereka si pengganggu"ajak aku

"owh boleh tuh,bagus juga usulmu alikka" jawab gibran yang menyetujui usulku

Setelah beberapa menit kami di gudang dan kami menyetujui perjanjian tersebut lalu aku dan Gibran keluar gudang dan menuju ke kelas masing-masing.Di sepanjang perjalanan aku dan gibran layaknya orang yang sedang pacaran,tiba-tiba ada irfan di depan kelasku yang menungguku sebelum masuk ke kelas,lalu aku dan Gibran memulai adegan layaknya orang pacaran.

"Gibran aku masuk ke kelas dulu ya,semangat kamu belajarnya"kataku kepada Gibran,walaupun menjijikan tapi ya mau bagaimana itulah salah satu cara agar dapat terhindah dari irfan

"Baik alikka,semangat juga ya kamu belajarnya"jawab gibran

Lalu si irfan melihat kita berdua dengan muka yang heran,sedih,sakit hati.
Bel pulangpun berbunyi lalu di depan Abia,Gibran mengajaku untuk pulang bareng denganya.

"Alikka pulang bareng sama aku yu"ajak Gibran

"Ayo,dengan senang hati anter aku sampai rumah ya"kataku kepada Gibran

"Siap bu bos"jawab gibran

"Pulang duluan ya abia,ada yang ngajak aku pulang bareng nih"kataku ke abia yang sedikit meledek

"huht,ko pangeranku pulang bareng dengan alikka si, ihhh sebel"jawab kesal abia dalam hati

Sesampainya di rumah aku langsung mengirim pesan kepada Gibran bahwa memastikan ini hanyalah rekayasa.

"p"
"p"
"p"
"Gibrannn"
                       
                                              "apa alikka?"

"ingat ya ini kita hanya pura-pura pacaran dan jangan ada yang baper diantara kita berdua"
 
                                           "iya sainganku"

"kita harus pasang status nama kita di whatshapp agar pengganggu kita berdua tahu kalo kita berdua pacaran"

                                               "Oke baiklah"

Dan keesokan harinya di sekolah

SHELIRANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang