BAB 6

9 1 0
                                    

Sepanjang perjalanan menuju kelas,aku bertemu dengan geng alay yang beranggota terutama abia yang sedang mengecek handponenya,dan aku mendengar pembicaraan abia dengan tem-temannya.

"AAPPAA!!!! Pangeranku pacaran dengan Alikka?ini g mungkin terjadi"kata abia

"yang benar kamu abia?"tanya teman-temannya

"Nih kamu liat sendiri status Whatsapp Gibran menggunakan nama alikka putri"kata Abiya

"Wahh seru nih,akan jadi pembicaraan nomor satu di sekolah, ada 2 orang siswa yang sama sama pintar yang awalnya bersaing dalam pembelajaran sekarang berpacaran"kata teman-temannya abia

Lalu aku lanjut saja menjalankan perjalanan menuju kelas.sampainya dikelas kegiatan belajar mengajarpun dimulai.ketika bel istirahat berbunyi aku dan Arina menuju ke kantin tetapi anehnya sedari tadi pagi aku tidak melihat batang hidung si kuman, aneh tidak biasanya dia tidak masuk.sesampainya dirumah aku menelpon Gibran karna ingin tahu mengapa ia tidak masuk sekolah.

"Gibran ko tadi kamu tidak masuk sekolah,kemana?"
   
                 "Aku ada dirumah ko Alikka"

"kenapa tidak masuk sekolah?nanti kamu ketinggalan pelajaran Gibran"

                                     "iya tidak apa-apa"

"Kamu harus masuk sekolah Gibran agar tidak ketinggalan pelajaran"

                            "iya besok aku sekolah"

"Memangnya kamu kenapa tidak masuk sekolah?"
 
            "Aku tidak kenapa-napa Alikka"

Tidak mungkin,kalo tidak kenap-napa masa sampe tidak masuk sekolah,apa kamu sakit?"                             

             "Aku tidak kenapa-napa alikka"

"Yauda nanti aku kerumah mu,sampai nanti"

Langsung ku matikan saja telponku dengan gibran,lalu aku bersiap-siap ganti baju dan membuatkan bubur untuk Gibran lalu aku menuju kerumah gibran.sesampainya disana terlihat ia sedang tertidur di ranjang kamarnya.

"kamu kenapa Gibran,ko tidak bilang kalo kamu sakit?"tanya ku kepada Gibran

Tanpa aku memberi waktu buay Gibran menjawab pertanyaanku langsung saja aku memberikan bubur buatanku dan menyuapi satu suapan bubur buatanku itu.

"Enakan bubur buatanku?"Tanyaku

"hmm,enak banget Alikka buburnya"jawab Gibran seolah-olah mengatakan enak terhadap bubur buatanku nyatanya bubur tersebut sangat asin"

"iya dong buatan aku gitu loh"dengan pedenya jawabanku itu

"hehehe iya"

"yasudah diabiskan ya!"suruhku

Karena hari sudah malam maka aku minta izin untuk pulang,setelah aku pulang aku menelpon Gibran untuk memastikan bahwa ia bsk harus sekolah agar tidak ketinggalan pelajaran karena bagi Alikka belajar itu sangat penting. Keesokan harinya tepat dimana aku untuk datang mewakili lomba olimpiade ipa antar sekolah,aku berharap Gibran datang dan menyemangatiku tetapi
        

SHELIRANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang