(GS) - Fairy Lovers (⅔)

868 150 43
                                    

Jihoon, Jihoon, Jihoon...

Satu nama itu terus terngiang di kepala Soonyoung. Padahal dia baru sampai ke perempatan pertama yang masih berjarak sekitar 200 meter dari rumahnya. Rasa khawatirnya kepada Jihoon lebih besar dari pada rasa khawatir pada Eunbi. Persetan! Soonyoung memutar balik mobilnya dan berlari masuk ke rumah.

Soonyoung terkesiap saat melihat ada noda darah di lantai dan selimut yang dipakai Jihoon. Jihoon sendiri tersentak kaget akibat Soonyoung yang tiba-tiba membuka pintu kamar. Buru-buru dia menyembunyikan diarinya di balik bantal.

"Apa yang terjadi?! Kau terluka? Dimana?" Soonyoung terlihat sangat panik. Tapi entah mengapa, Jihoon suka melihatnya. "Aku batuk... dan begitulah...," jawab Jihoon seadanya.

Soonyoung menyibakkan selimut Jihoon tanpa banyak bicara lalu serta merta menggendongnya ke dalam mobil. "Kita ke rumah sakit dan aku tidak menerima protesanmu. Cukup diam, bantu aku untuk fokus menyetir karena demi tuhan, aku sangat panik sekarang!" Soonyoung berbicara dengan cepat sambil memasangkan sabuk pengaman pada Jihoon.

Dia merogoh sakunya, mencari kunci mobil tapi, dia tidak menemukannya.

"Ah! Kuncinya tertinggal di kamar. Tunggu sebentar."

Soonyoung kembali berlari ke kamar. Dia mengambil kunci mobil dan mengambil buku yang tadi Jihoon sembunyikan darinya. Sesampainya di mobil, dia ingin bertanya pada Jihoon, namun Jihoon sudah tak sadarkan diri.

"Sial!" umpatnya, setelah melempar buku tadi ke jok belakang, Soonyoung langsung mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh ke rumah sakit.

.

Setelah Jihoon mendapatkan penanganan dari pihak medis dan sekarang sudah berada di kamar rawat inap, barulah Soonyoung bisa sedikit tenang. Di tangannya, masih tergenggam buku diari milik Jihoon. Setelah memastikan Jihoon benar-benar terlelap, Soonyoung duduk di sofabed yang ada di sana dan mulai membaca lembar per lembar buku diari tersebut.

Jihoon tidak menulis diarinya setiap hari, dia menulis sesukanya dan hanya ada 14 catatan di dalamnya, 15 jika dimasukkan catatan yang baru ia tulis hari ini.

10 Mei 2019,

Soonyoung bilang, mulai sekarang namaku adalah Kwon Jihoon. Dia menambahkan nama keluarganya ke namaku sesuka hatinya. Tapi, aku juga tidak membenci ide itu. Kwon cocok disandingkan dengan Jihoon. Sudah empat hari berlalu tetapi Soonyoung masih saja suka menceritakan betapa beruntungnya dia bisa selamat dari kejadian naas tempo hari dan berkata jika dia rela melakukan apapun untukku sebagai balas budinya.

Lucu sekali. Aku memang tidak pernah mengatakannya secara langsung, tapi ketahuilah jika aku sangat berterimakasih atas sikap baikmu padaku. Terimakasih, Soonyoung...

17 Mei 2019,

Setengah bulan berlalu tanpa terasa. Waktuku semakin menipis. Sampai sekarang, aku masih tidak mengetahui tujuan dikirimnya aku ke dunia manusia. Selama aku berkelana di dunia ini pun aku tidak pernah bertemu dengan peri lainnya. Jika mengirimku kemari adalah cara untuk menyelamatkanku, kenapa waktuku dibatasi?

Soonyoung melewatkan dua halaman dan tiba di catatan Jihoon di bulan Juli, tentang awal mula sakitnya.

11 Juli 2019,

Kurasa ini bukan sepenuhnya karena Soonyoung. Memang tubuhku saja yang mulai melemah. Tapi, tetap saja, aku sangat yakin Soonyoung punya andil sebagai penyebab rasa sakit yang terus menderaku beberapa hari belakangan.

Soonyoung mengernyitkan dahinya. Kenapa Jihoon jadi menyalahkannya begini? Pikirnya. Kemudian dia kembali membaca catatan tersebut.

... Shin Eunbi, aku bisa membaca telak pikirannya. Gadis itu hanya bermain-main dengan Soonyoung. Lihat saja, sampai Soonyoung dibuat patah hati olehnya, aku akan membalasnya dengan mematahkan tubuhnya menjadi 8 bagian nanti >:(

[SoonHoon] Raining SeasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang