(GS) - Some Pinches of Love by Pinky

1K 136 49
                                    

Dari jendela kamarnya yang berada di lantai dua, dia melihat sosok wanita yang tinggal tepat di sebelah rumahnya. Kamar mereka berseberangan, hanya terpisahkan oleh tanaman pagar yang cukup tebal. Biasanya, kalau dia sedang malas turun tangga, dia cukup membuka jendelanya –yang merangkap pintu balkon– lalu melompat ke balkon seberang.

Kwon Soonyoung adalah nama pria nekat itu. Tak peduli berapa kalipun dia mendapatkan cubitan dari wanita pemilik rumah sebelah, dia tetap saja melakukan hal yang sama berulang kali.

"Jiji!"

Wanita pemilik rumah sebelah mendengarnya dan menatapnya tajam. "Kau!" Jari telunjuk rampingnya tertuju pada wajah Soonyoung. "Jangan coba-coba!"

Soonyoung mana peduli. Biarpun Lee Jihoon sudah memasang tampang sangar terbaiknya, dia tetap saja terlihat imut di mata sipit si pria Kwon.

Soonyoung tertawa sebentar, lalu mulai mengambil ancang-ancang dan berlari melompati pagar balkonnya. Dia mendarat mulus di balkon milik Jihoon karena sudah terbiasa melakukan hal tersebut.

Jihoon terlihat begitu manis saat ini. Rambut pendek sebahunya dia gerai begitu saja, dia masih mengenakan gaun tidur berwarna hitamnya dan ada sebuah vacuum cleaner yang berdiri di sebelahnya.

"Jiji, buka pintunyaaa~" Soonyoung mengetuk-ngetuk kaca pintu balkonnya tanpa henti.

Jihoon mendengus sebal sambil berjalan mendekat. Dilipatnya kedua tangannya di depan dada lalu dia menatap Soonyoung datar seraya menggelengkan kepalanya dan memberi kode agar Soonyoung kembali ke rumahnya sendiri.

"Buka, atau aku memaksa masuk…"

"Aku akan menelepon polisi sekarang."

"Jihoon…," Soonyoung mulai merengek di luar sana seperti anak tk yang permennya direbut oleh temannya.

Jihoon berbalik dan berusaha menulikan telinganya dari rengekan Soonyoung. Tapi, Soonyoung tidak menyerah begitu saja, dia kembali mengetuk pintu kaca dengan tak sabaran hingga Jihoon naik pitam.

"KWON SOONYOUNG!"

Soonyoung berhenti seketika dan tertawa kikuk. "Makanya, bukakan pintunya, Ji~"

Akhirnya, dengan berat hati, Jihoon membukakan pintu untuk Soonyoung. Tapi, setelahnya, Soonyoung mendapatkan cubitan dari wanita tersebut.

"Aduh! Jihoon, ampun! Aw!" Soonyoung kelabakan saat Jihoon mencubit pinggangnya berkali-kali.

"Rasakan! Rasakan! Rasakan!" Geram Jihoon.

"Aw, Jihoon! Sakit!"

Ketika Soonyoung akhirnya berhasil menjauhkan tangan Jihoon dengan cara mengangkatnya ke atas, Jihoon malah menyeringai. Karena tangannya sudah terkunci, Jihoon beralih menggunakan kakinya. Sebuah tendangan ia layangkan ke arah betis Soonyoung.

"Lee Jihoon!"

Tangannya terbebas, Jihoon menyeret vacuum cleanernya menjauh dan meninggalkan Soonyoung yang meringis kesakitan sampai berguling-guling di lantai begitu saja.

"Salahmu sendiri, Soon. Kau tahu kalau aku tidak suka kau melompat-lompat seperti tadi. Bersyukur kakimu tidak kupatahkan sekalian…," ujar Jihoon sambil berlalu.

Mata Soonyoung terlihat sedikit berair karena Jihoon menendang tulang keringnya dengan cukup kuat. Dia tidak membalas lagi. Susah memang kalau punya incaran galak seperti Jihoon.

.

Menurut Soonyoung, Jihoon itu galak di luar, imut di dalam. Outer macam, inner hello kitty. Jihoon juga merupakan sosok yang pemalu. Dia tidak begitu menyukai kegiatan di luar rumah dan pekerjaannya sebagai komposer musik juga tidak menuntutnya harus berada di luar setiap saat. Kebutuhan rumahnya, selagi bisa dia beli secara online, maka dia akan membelinya secara online pula. Tapi, hari ini dia memerlukan sebuah gaun untuk acara perusahaannya.

[SoonHoon] Raining SeasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang