A Story By : Wardahfarai
wardahfarai_****
Malam ini cuaca sangat cerah dan bulan bersinar dengan sangat terang ditemani dengan bintang-bintang. Kedua sosok itu masih setia berada di balkon kamar, sambil memperhatikan keindahan yang diberi Tuhan. Hal ini membuat Lala dan Caca bisa melupakan sedikit masalah yang dihadapinya.
"Kamu tahu nggak? Bintang dan bulan itu indah *lho saat mereka bersinar bersama-sama, andai aku bisa melihat bintang dan bulan bersinar setiap malam, pasti aku bisa menghilangkan sedikit masalah yang kita hadapi," ucap Caca sambil menatap langit. (Gunakan tanda koma setelah kalimat lho)
Berbeda dengan Lala yang sedang memejamkan matanya, seakan tidak tertarik dengan apa yang dilihat dan dibicarakan oleh sahabatnya itu. Ia hanya tidak ingin mengingat lagi tentang kenangan buruk yang pernah ia hadapi.
"Dulu Lala suka banget lihat bintang dan bulan. Tapi ada satu hal yang bikin Lala gak tertarik lagi sama mereka, Lala kehilangan semua orang yang Lala sayang, dan setelah itu Lala gak tertarik lagi dengan mereka."
"Kamu lihat bintang itu gak?" tunjuk *caca pada bintang yang paling bersinar diantara bintang yang lain. (Nama orang seharusnya huruf besar)
"Lihat, kenapa emangnya?"
"Dia bintang yang paling terang dan bersinar diantara yang lain, walaupun dia sendirian tetapi dia tetap bersinar untuk membuat orang lain bahagia, sama halnya kek manusia. Walaupun kita lagi ada masalah, jangan pernah mengeluh ataupun membenci penyebab dari masalah itu. *cobalah untuk mengerti dan memahami apa yang pernah terjadi," ucap Caca sambil memandang wajah Lala. (Setelah tanda titik gunakan huruf besar)
"Iyah, Lala tahu. Makanya Lala akan coba untuk melupakan apa yang pernah Lala hadapi, tetapi secara perlahan. Lala gak mungkin bisa langsung melupakan itu semua dalam hitungan menit, Caca mau tidur gak? Aku udah ngantuk nih mau tidur," ucap Lala.
"Ayok, Caca juga udah ngantuk nih, lagian'kan besok hari senin, Caca takut nanti kita terlambat terus kena hukuman."
Mereka berdua pun memasuki kamar dan menutup pintu balkon, lalu tidur dengan posisi masing-masing dan bermimpi dengan indah.
Keesokan paginya
Kringg. Kringg. Kringg. Kringg
Jam alarm telah berbunyi sejak pukul 05.00 pagi dan sekarang jam menunjukan pukul 06.30 pagi. Tetapi Lala dan Caca belum ada yang bangun dari tidur indahnya hingga suara ketokan pintu yang berisik membuat Caca terbangun dari tidurnya dan segera membuka pintu kamarnya.
"Ada apa Ma? *pagi-pagi udah gedor pintu kamar Caca, kayak udah siang aja." (Gunakan huruf besar setelah tanda tanya)
"Heh, kamu *ya ini tuh udah jam setengah tujuh, kamu cepetan mandi terus bangunin Lala langsung sarapan di bawah." (Gunakan tanda koma setelah kata ya)
"APA?!! Udah jam setengah tujuh?!! Mama kok gak bangunin Caca sih, tuhkan Caca jadi telat nih."
"Heh, kamu mama udah dari tadi bangunin kamu, terus alarm kamu dari tadi bunyi udah 10x kamu gak bangun-bangun dasar kebo banget kamu." (Gunakan tanda koma setelah kata 10x. Lalu tambahkan kata tetapi sebelum kata kamu)
"Iya Ma, manti aja lanjutin ngomelnya, Caca mau mandi dulu."
Caca langsung bergegas ke kamar mandi, tidak membutuhkan waktu lama, Caca sudah selesai mandi.
Di sekolah
Mereka berdua berlari masuk ke gerbang sekolah namun tetap saja akhirnya telat juga. Mereka berdiri menghadap tiang bendera. "Maafkan Lala ya, karena *lala kita jadi telat," lirih Lala tanpa menurunkan tangannya dari gerakan hormat. (Nama orang seharusnya huruf besar)
Caca menatap Lala dan mengusap punggungnya. "Ini juga salah Caca kok," balas Caca tersenyum.
Lala membalas senyum Caca, kemudian mereka kembali menatap bendera. Setelah setengah jam berdiri dan memberi hormat, tak ada angin dan tak ada petir, tiba-tiba saja Lala jatuh pingsan. Caca yang berada di sampingnya langsung panik dan berteriak histeris.
Setelah sampai di UKS, Caca menangis dan terus di samping Lala, menggengam erat tangannya. Mama Caca yang datang langsung menyuruh beberapa orang membantunya untuk membawa Lala ke rumah sakit.
Sepanjang perjalanan, batin Caca terus bertanya-tanya apa yang sedang terjadi.
Tangisnya pun tak berhenti.Caca terus memeluk Mamanya sambil menangis. "Ma, Lala baik-baik aja'kan?"
Mama Caca langsung mengusap kepalanya Caca. "Doakan saja ya sayang." Caca menganggukkan kepalanya.
Setelah beberapa jam menunggu, akhirnya Dokter keluar dari ruangan Lala. "Bagaimana keadaan anak saya, Dok?"
Dokter itu menghela napas panjang. "Kita hanya bisa menunggu keajaiban, kami sudah berusaha semaksimal mungkin."
"Kita berdoa ya sayang," ucap Mama yang dibalas anggukkan. (Gunakan tanda koma setelah kata ya)
3 hari berlalu namun tak ada tanda-tanda Lala akan membuka matanya. Caca terus di sampingnya, baginya, Lala bukan hanya sekedar sahabat tapi sudah seperti saudaranya sendiri. Karena itulah ia sangat menyayangi Lala.
*"Caca.... " Caca bangun saat mendengar suara Mamanya memanggil namanya. "Kenapa, Ma?" Caca menatap heran Mamanya yang menangis.
Tanda elispsisnya salah. Seharusnya diberi tanda spasi dulu.
Contoh :
"Caca ...." Caca bangun saat mendengar bla bla blaCaca mengikuti arah pandang Mamanya, lalu mendapati tubuh Lala yang sudah terbujur kaku. "Ini cuman mimpi'kan, Ma?"
Caca menangis dan berteriak histeris memanggil-manggil nama Lala. Mamanya terus memeluk Caca untuk menyalurkan ketenangan.
"Kita harus ikhlas sayang," lirih Mama Caca.
Caca terus menangis menatap tubuh kaku Lala. "Caca sayang sama Lala," lirihnya.
"Kamu tahu kenapa Mama lebih perhatian dengan Lala?" Caca hanya diam mendengarkan. "Lala sudah mengalami banyak ujian bahkan untuk sakitnya, dia tak ingin Kamu tahu dan khawatir padanya."
Caca memeluk Lala untuk terakhir kalinya. "Aku ikhlas melepasmu, terima kasih sudah memberikan pelangi di hidupku."
Pesan : Tak ada yang abadi di dunia ini dan persahabatan kita akan kupastikan abadi di surga (Gunakan tanda titik diakhir kalimat)
End
802 Word
Kritik :
Saya suka ceritanya😘. Kesalahan kamu terletak di penggunaan huruf kapital dan penempatan tanda baca yang salah. Dan peletakkan tanda elipsis yang salah.Inget!!!
1. Nama orang harus huruf kapital.2. Kalimat yang diakhiri dengan tanda titik, tanya, dan seru harus menggunakan huruf kapital.
Saran :
Lebih diperhatikan penggunaan huruf kapital. Perhatikan setiap tanda baca yang digunakan. Perbanyak membaca tentang dunia kepenulisan. SEMANGATT!
KAMU SEDANG MEMBACA
Event 1 [Cermin]
Novela JuvenilKumpulan cermin dari member Darkshines Writer Club.