11

970 59 21
                                    

"Maaf... Karena aku baru bisa kemari.."

Setelah mengadakan mini konser di Klub WOMB; di Shibuya, dua hari yang lalu. ARATA pun di beri libur selama 1 minggu sebelum persiapan peluncuran album kedua mereka yang berjudul L.O.C.A.

Kesempatan liburan itu tak di sia-siakan oleh kelimanya, bahkan saat Kakuzu datang ke dorm untuk memberitahu kan hal tersebut, Kiba dan Gaara langsung pulang ke rumahnya saat itu juga.

Sama halnya dengan Shikamaru yang memutuskan untuk pulang ke rumah, dia berharap jika Ibunya akan luluh dengan tas branded yang di bawanya.

Berbeda dengan sang leader; Neji, yang memutuskan untuk pergi berlibur ke Okinawa ketimbang pulang ke kediaman Pamannya.

Lalu Naruto, disinilah dia berada. Berdiri tepat di depan pemakaman Neneknya.

 Berdiri tepat di depan pemakaman Neneknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nenek..."
.
.
.
.
Sudah lama sejak terakhir kali Naruto mengunjungi makam Neneknya.

Sejak dia memutuskan untuk menjadi Trainee di Agensi AKS ENT hingga saat dirinya di beri kesempatan untuk debut bersama ARATA, kesibukan mereka lebih padat dari yang dapat dibayangkan nya.

Bagaimana tidak, kepopuleran ARATA semakin meningkat saja setiap harinya. Hanya dalam waktu satu tahun, mereka berhasil meraih beberapa penghargaan sebagai pendatang terfavorit, penyanyi grup terfavorit dan untuk penjualan album tercepat.

Di tambah, tak sedikit perusahaan-perusahaan iklan yang ingin bekerjasama untuk mensponsori boys grup tersebut.

Saat ini di Jepang, hampir semua orang tak ada yang tak mengenal ARATA. Wajah kelima nya selalu menghiasi Videotron dan Megatron iklan di berbagai pusat Kota.

"Naruto..." Sebuah tepukan di pundaknya membuat Naruto menoleh. Menatap pada dua sahabatnya; Juugo dan Toneri yang juga menemaninya mengunjungi makam sang Nenek.

Benar, Naruto akan menghabiskan satu minggu liburannya bersama dengan dua sahabatnya itu.

"Benar-benar deh..." Toneri berujar, "Saat melihat wajahmu itu.. Aku selalu berpikir, apa ini Naruto yang ku kenal selama ini?" Sambungnya seraya tertawa kecil.

"Iya kan? Apa kita masih pantas berteman dengannya?" Juugo menanggapi dengan menyikut Toneri pelan dan ikut tertawa bersamanya.

"Kurasa kita pantas... Siapa tahu kita bisa menjadi artis juga nantinya." Balas Toneri.

"Jangan mimpi.." Timpal Juugo.

Keduanya kembali tertawa, mengabaikan wajah kusut Naruto yang tengah menatap mereka berdua.

"Kalian berdua ini, mau sampai kapan mengejekku hah?" Naruto bergerak untuk merangkul Juugo dan Toneri, lalu sedetik kemudian ia pun ikut tertawa bersama mereka.

Satu tahun bukanlah waktu yang singkat, untuk orang seperti Naruto yang hanya memiliki dua sahabat baik di sisinya, itu merupakan waktu yang sangat lama.

BROKEN DREAM'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang