Siang itu, Hashirama tengah memijat keningnya dengan ekspresi lelah yang kentara sekali di wajahnya. Di depannya sang anak; Tsunade dan menantunya; Jiraiya, duduk tanpa mengatakan apapun. Keduanya sudah tahu perihal keberadaan Naruto yang begitu mirip dengan Minato; adik angkat Tsunade.
Ya, Minato adalah anak yang di adopsi oleh Hashirama ketika dirinya pergi ke Jerman untuk bertemu dengan teman lamanya. Tanpa di duga temannya telah lama meninggal bersama istrinya dalam kecelakaan mobil dan anaknya; Minato harus tinggal bersama dengan Bibinya yang hidupnya pas-pasan.
Hashirama yang prihatin akan keadaan Minato pun mengadopsinya dan membawanya ke Jepang, serta untuk menghargai teman lamanya, Hashirama tidak mengubah nama Minato maupun nama keluarganya, Namikaze.
Anak yang sopan dan pintar itu langsung mencuri hati Hashirama sehingga ia pun mencurahkan kasih sayangnya pada Minato seperti anaknya sendiri. Menyekolahkan nya tinggi dan memberikannya jabatan yang layak di perusahaan miliknya.
Namun, pertengkaran hebat antara Hashirama dan Minato terjadi kala sang anak membawa pulang seorang wanita muda dan mengatakan akan menikahinya.
Hashirama dan Istrinya menolak wanita yang bernama Kushina tersebut. Selain karena status gadis tersebut yang tidak memiliki keluarga dan hanya bekerja sebagai pelayan di restauran, cara bersikap si gadis yang blak-blakan pun tidak di sukai oleh Istri Hashirama.
Minato yang tidak terima akan penolakan Hashirama pun memutuskan untuk meninggalkan rumah dan meninggalkan perusahaan hanya agar dia bisa bersama dengan wanita yang dicintainya.
Lama tak terdengar kabar akan Minato dan Istrinya. Bagaimana dengan kehidupannya dan apakah Minato lebih bahagia bersama gadis tersebut ataukah tidak.
Hashirama mencari keberadaan Minato, ingin membawanya kembali dan menerima wanita tersebut sebagai menantunya, namun semuanya terlambat kala dia mendengar jika sang anak mengalami kecelakaan mobil bersama istri dan anaknya.
Kejadian yang sama dengan yang di alami orang tua kandung Minato sendiri.
Satu-satunya yang di tinggalkan Minato adalah Kurama, yang segera ia bawa untuk tinggal bersamanya.
Setidaknya itu yang di ketahui Hashirama sebelum akhirnya ia menyadari kemiripan Naruto dengan Minato dan Kushina. Entah mengapa hati kecilnya mengatakan jika pemuda tersebut ada kaitannya dengan sang anak.
Tsunade tampak gusar di tempat duduknya, perasaan bersalah dari sejak beberapa tahun silam terus bertumpuk di dalam dirinya. Perginya Minato dari rumah juga merupakan kesalahannya karena ikut mengatakan hal yang menyakitkan pada adiknya tersebut.
Menyesal pun sudah terlambat karena dirinya, Minato harus kehilangan nyawanya di usia muda.
"Tsuna... Aku tahu apa yang kau pikirkan, berhenti menyalahkan dirimu... Ini semua salahku." Ujar Hashirama dengan suara pelan.
Tsunade menggigit bibir bawahnya, "Tidak, saat itu... Aku seharusnya mencoba membujuk Ayah untuk membantunya agar mendapat restu bersama Kushina... Seharusnya aku berdiri mendukungnya, bukannya mengatakan hal yang membuatnya sakit hati.."
Di sampingnya Jiraiya merangkul pundak sang istri dan mengusapnya pelan, menenangkan. "Jika ternyata Naruto anak dari Minato.. Apa yang akan Ayah lakukan?"
Hashirama meremas kedua tangannya yang berkeringat, "Tentu saja aku akan membawanya, aku tidak akan membiarkan dia berada di sarang Madara.."
".... Naruto tidak tahu betapa berbahayanya seorang Uchiha Madara, orang itu akan memeras tenaga artisnya tanpa ampun bahkan sekalipun itu cucunya sendiri. Aku.. Tidak akan membiarkan Madara melakukan hal itu pada Naruto.." Sambungnya dengan sorot mata tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN DREAM'S
FanfictionApa yang salah dengan sebuah impian? mimpi menjadi polisi? Dokter? Guru? Artis? Bahkan jika impian itu ingin menjadi presiden? Semua itu tidak ada yang salah, karena yang salah itu adalah orang yang bisa menghancurkan impian orang lain dengan mudahn...