#5 Gagal nonton

5 4 0
                                    

"Rainaa,capek mama bangunin kamu. Ini udah jam berapa,cepet bangun!!" Kata Shila,mama tercintanya dengan sedikit teriak karena kesal dengan Raina yang setiap hari libur pasti susah bangun.

Raina hanya menggumam dan tak memperdulikan mamanya yang terus ngomel,mungkin sampai kering tenggorokannya. Raina sedikit membuka mata dan menunggu mamanya keluar dari kamarnya. Setelah mamanya keluar,Raina kembali menutup kepalanya dengan selimut.

Beberapa menit kemudian,
"Aroma apa ini?" Gumam Raina yang masih setia terbaring di ranjang kamarnya. Tanpa menunggu lama,Raina bangun dan menuju aroma sedap yang tidak asing baginya.
Benar saja,sampai di dapur, mamanya masih sibuk dengan alat-alat kesayangan mamanya itu. Memang,mama Raina sangat suka memasak bahkan bisa dibilang memasak adalah hidup mamanya. Tak heran jika aroma masakan mamanya adalah jurus manjur untuk membangunkan Raina.

"Ma,masak apa hari ini?" Tanya Raina masih dengan wajah kusut bangun tidurnya.
"Nasi goreng cumi kesukaan kamu." Jawab mamanya tanpa mengalihkan pandangan dari penggorengan.
Mendengar jawaban dari mamanya,Raina bergegas ke kamar mandi untuk cuci muka. Raina segera ke meja makan,untuk menikmati sarapan kesukaan yang dibuat mamanya. Disana sudah ada papanya yang sedang membaca koran.

                                ***

"Mau kemana,tumben udah rapi. Tadi aja bangunnya susah,abis sarapan udah mau pergi aja." Sapa mamanya yang sedang memotong tanaman didepan rumah.

"Hehe,mau nonton ma. Kan lagi ada film bagus,kesempatan maen sama temen baru. Raina pergi dulu ya ma,tadi udah pamit sama papa juga." Jawab Raina dengan raut bahagia.

Setelah berpamitan dengan mamanya,Raina segera ke garasi dan mengendarai mobil hadiah ulang tahunnya setanun yang lalu menuju rumah Frina.

***

Raina dan Frina sudah mengantri untuk membeli tiket di depan bioskop. Dan saat menunggu antrian sambil mengobrol,Raina melihat Vernand sedang bersama Cellina- kapten dance yang famous ngga ketulungan di sekolah barunya.- Ketika itu juga,Vernand juga melihat ke arah Raina dan Frina. Niat hati ingin menyapa,tapi Vernand segera mengalihkan pandangannya. Sedikit kesal tapi Raina mencoba bodoamat dengan sikap Vernand. Setelah mereka selesai membeli tiket. Mereka segera menuju ke salah satu cafe yang ada di dekat bioskop. Tak disangka,mereka bertemu lagi dengan Vernand dan pacarya itu. Vernand duduk dibatasi 2 meja kosong didepan mereka. Terlihat Vernand dan Cellina menikmati makanannya dengan canda tawa.

"Frin,liat deh tuh." Kata Raina sambil mengode dengan kedipan mata ke arah Vernand dan Cellina.

"Hmm,biasa kali. Sering ketemu juga,tapi kadang sama cewenya yang lain." Frima menjawab dengan malas dan tak mau tau. Sedangkan Raina hanya mengangguk mendengar jawaban dari Frina.

"Yaudah,gue mau ke toilet dulu." Kata Raina yang hanya dibalas dengan anggukan kecil oleh Frina.

Di toilet,Raina hanya bisa bertanya-tanya. Apa benar Vernand punya banyak cewe.

"Kenapa juga sih gue mikirin Vernand." Gumam Raina sambil membasahi mukanya didepan kaca toilet.

Agak lama,Raina lalu keluar dari toilet menuju meja makannya tadi. Sambil berjalan,Raina membenarkan jam tangannya yang tadi dilepas saat mencuci tangannya. Dan saat itu juga,

"Hahhh!!" Teriak Raina kaget, minuman seseorang tumpah di hampir seluruh bajunya. Dan saat Raina melihat orangnya,dia adalah  Cellina cewek yang daritadi jalan dengan Vernand.

"Gimana sih,jalan tu pake mata dong. Liat depan kek." Kata Cellina dengan cetus kepada Raina.

Raina mulai emosi dengan Cellina,memang sih ini salahnya. Padahal Raina sudah berniat meminta maaf pada Cellina tapi tidak ada sikap baik dari Cellina. Setidaknya membantu mengambilkan tisu,ini sama sekali. Ditengah perdebatan mereka, Vernand datang menghampiri.

"Kenapa sih,malu tau diliat orang lain." Tanya Vernand kepada mereka berdua.

Cellina dan Raina menjelaskan apa yang terjadi. Vernand hanya meng-oh kan dan meminta Raina untuk meminta maaf pada Cellina. Cellina pun dengan bangganya tersenyum sinis pada Raina. Yang membuat Raina kesal adalah,Vernand seperti tidak mengenal Raina. Dia berbicara seolah dengan orang yang tidak dikenal,dan membela Cellina seakan akan Raina yang benar-benar bersalah. Mereka meninggalkan Raina begitu saja tanpa membantu sedikitpun.

Dengan kesal,Raina kembali ke meja makan dengan langkah cepat. Sampai di mejanya,Frina bertanya kenapa ia lama dan kembali dengan baju yang basah. Sebelum menjawab pertanyaan Frina,Raina meminta Frina untuk pulang saja. Saking kesalnya,Raina menyobek tiket nonton mereka dan meninggalkan cafe begitu saja tanpa meng-cancel menu yang mereka pesan. Dengan bingung,Frina menuruti saja kemauan Raina daripada ia kena semprot oleh Raina.

Ketika di mobil,Raina menceritakan semuanya kepada Frina. Namun,Frina tidak kaget mendengar cerita Raina,karena memang sudah biasa melihat hal seperti itu di sekolah. Cellina selalu seenaknya kepada semua orang.

 "Apaan sih,kaya orang ngga kenal bangettt. Seenaknya ninggalin gue gitu aja lagi,bantuin ambil tisu kek apa. Gilak emang tu cowok,Cellina juga. Mentang-mentang famous dengan gelar kapten dance gituu. Ihhh alay banget sumpill,kesel bangett dehh. Ngerusak hari libur gue!!!!" Gerutu Raina dalam hati.

***

Akhirnyaa,setelah lama banget cari ide buat part selanjutnya. Hari ini bisa up lagii,maaff yaa kalo banyak yg typo atau ceritanya agak ngga nyambung.
Makasii yg udah setia bacaa!!!😙😙

@ratnawd

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Me VS PlayboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang