4. Jeongin's besties

465 53 0
                                    

·  ✵  -jeongin's besties-  ✵ 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

·  ✵  -jeongin's besties-
  ✵  .   .    ✧ *
        
     ˚  .   ✵   .  
    *.      
✷           *   . .     
 ✵

❀✿****✿❀

Pagi pagi sekali, jeongin berada di dapur berkutat dengan tepung dan telur untuk membuat beberapa toples cookies coklat. Jeongin berniat untuk mengunjungi kedua sahabatnya setelah pulang sekolah nanti. Singkatnya, jeongin merindukan kedua sahabat Nya itu.

Ia selesai pada pukul enam tepat. Menghela nafas pelan lalu tersenyum, ia membuka celemek soft blue Nya, berganti dengan para maid yang baru saja datang untuk membersihkan dapur.

Jeongin bergegas masuk ke dalam kamarnya yang berada tepat di bawah tangga, mengambil handuk lalu ia masuk ke dalam kamar mandi.

Kegiatannya tadi cukup membuatnya lelah, tapi jeongin masih semangat untuk bertemu dengan sahabatnya, walaupun waktunya masih lama, tapi sungguh jeongin sudah tidak sabar. Ingin sekali rasanya ia membolos untuk pergi ke sekolah lamanya dan bertemu kedua sahabatnya itu, tetapi ia urung takut jika nilai Nya akan terus menurun, bisa bisa bundanya kecewa nanti.

Setelah selesai berurusan dengan kamar mandi, ia segera memakai seragamnya, lalu menyambar tas selempangnya.

Entah lah, jeongin tidak ingin mengganti tasnya itu, padahal bundanya-woojin- sudah sering kali menawarkan tas sekolah yang lebih bagus dari tasnya itu. Tapi jeongin tetap kukuh untuk tidak mengganti tas Nya, dan berakhir dengan woojin yang mengalah.

Jeongin keluar dari kamarnya dengan tergesa. Netranya melihat bunda dan ayah tiri Nya yang sudah berkumpul di meja makan.

"Selamat pagi buna!" Sapa jeongin sebelum ia mendekat ke arah woojin dan mengecup pipinya.

"Selamat pagi a-ayah" bangchan tersenyum lalu membalas sapaan jeongin.

Tak lama, hyunjin terlihat turun dari tangga, dengan wajah datar tentu saja.

Berlalu melewati orang tuanya yang duduk di meja makan, dan berjalan mengarah ke dapur. Membuka lemari pendingin mengambil air minum dan menuangkannya ke gelas. Setelah itu ia berjalan ke arah meja makan tanpa sapaan, tidak seperti jeongin tadi.

Sarapan kali ini hanya dengan roti dan selai hyunjin tersenyum karena kali ini tenggorokannya aman dari makanan makanan terlampau manis pemicu diabetes.

Bangchan mengernyit melihat anaknya yang membawa minuman dingin.

"Hyunjin, tidak baik pagi pagi meminum minuman dingin"

Ouhhh shit.

Seketika ia kehilangan seluruh nafsu makannya. Mungkin hyunjin akan menurunkan sedikit ego Nya untuk sekedar sarapan karena perutnya meronta saat ini.

Hate - HyunjeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang