Bagian 06.
"Ma."
"Aku mau Om Aries aja yang jadi Papa baru Vano."
Ali mendelik kesal mendengar ucapan Vano yang kelewat semangat, sejak kemarin anak itu terus bertanya siapa Papa barunya. Jika tidak ingat Vano adalah anaknya, mungkin Ali sudah melempar bocah itu jauh jauh dari istrinya.
"Kau tidak kerja Ali?" tanya Prilly saat melihat Ali yang masih ada di kamar.
"Kau tidak berniat mencari Papa baru untuk Vano kan?" tanya Ali.
Prilly mengendikkan bahunya acuh. "Kita liat saja nanti, bukan begitu Vano."
Vano mengangguk semangat. "Iya, Vano mau Papa baru."
Ali mendengus sebal, lalu beralih menatap Sherlin yang asik mendekap boneka jelek miliknya. (Boneka milik Sherlin adalah pemberian Aries).
"Sherlin tidak mau Papa baru kan?" tanya Ali.
Sherlin menatap Ali. "Memang Papa mau kemana?" tanya anak itu bingung.
Ali mengengus lagi. "Dasar bocah." gumamnya pelan.
Ali menatap Prilly. "Apa? Sudah sana kerja, ini sudah jam sembilan. Biasanya kau pergi kerja pagi pagi buta." ucap Prilly, ia masih kesal dengan cerita Vano kemaren yang mengatakan ada wanita entah siapa mengatakan akan menjadi Mama baru Vano.
Ali tersentak dan melihat jam tangannya. "Bagaimana aku bisa lupa."
Dengam buru-buru Ali pun berjalan keluar kamar, namun kembali masuk lagi untuk mencium pipi Sherlin dan Vano.
"Papa kerja dulu, kalian jangan nakal ya." ucap Ali lalu beralih mencium bibir Prilly sekilas.
"Aku kerja dulu, jangan pernah berniat mencari Papa baru untuk anak anak. Aku mencintaimu..."
"Kenapa Papa kalian suka lupa, kalau belum memakai pakaiannya dengan benar." gumam Prilly saat menyadari bahwa Ali pergi hanya menggunakan boker kesayangannya. Yaitu boker puroro.
Ali yang sudah berada di a
dalam mobil dan siap berangkat kerja pun menghentikan aktifivasnya yang akan menjalankan mobilnya. Dia mengerutkan dahinya berpikir, apa yang kurang?Hp? Sudah.
Dasi ? Sudah terpasang rapi di lehernya.
Jam tangan ? Sudah melingkat di pergelangan tangan kanannya.Lalu apa?
Oh dompet!
Ali pun berniat mencari dompetnya di saku celana bahannya, namun betapa terkejutnya ia saat mendapati dirinya belum menggunakan celana panjangnya. Pantas saja tadi Sarah dan Bik Sum tersenyum geli saat melihatnya.
Dengan cepat Ali pun kembali turun dari mobil dan berlari kecil masuk ke dalam rumah, untung saja dia tadi belum berangkat kerja, kalau sampai itu terjadi, maka betapa malunya dirinya saat itu.
"Sayang, kenapa kau tidak mengatakan jika aku belum menggunakan celanaku."
Ali berseru sebal pada Prilly yang tidak mengingatkannya akan hal memalukan itu.
"Kau saja yang kebiasaan." balas Prilly acuh.
"Kau sedang apa sih?" tanya Ali.
Prilly menjulurkan layar ponselnya yang terdapat gambar Aries di sana. Membuat Ali mendelik tidak suka. "Kau video call dengan Aries?"
"Hei pak boss, cepat datang kemari." ucap Aries.
"Vano yang mau." ucap Prilly.
"Mama sini hp-nya, Aries mau bicara sama Papa." ucap Vano.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1:2] Perfect Love.
Lãng mạnVERY VERY SLOW UPDATE 😆😆 "Cinta yang sempura itu bukan sebuah hubungan yang mulus tanpa hambatan kayak jalan tol... Tapi cinta yang sempurna itu adalah mereka yang tetap bertahan walau ada badai menerjang." ... Mulai di buat : 28 Oktober 2019. Sel...