Cuatro: 4

589 76 1
                                    

(Namakamu), Itzel dan arwah gadis itu menyelusuri rumah kosong di pojokan komplek paling ujung. Tempat ini paling jaramg dikunjungi karena tempatnya terkenal angker. Mereka mengikuti arwah gadis itu hingga gadis utu membuka pintu kamar mandi rumah itu dan memaparkan seorang gadis yang tewas secara tragis dalam keadaan telanjang dan luka disekujur tubuhnya. (Namakamu) meringis ketika mulai mencium bau anyir ini.

Arwah itu menangis menatapi jasadnya yang terkulai lemas disana. (Namakamu) bergegas mengambil telefonnya. Ia bingung harus menelfon siapa dan pastinya harus bisa memakamkan jasad arwah ini dengan layak. Hingga beberapa kali teprokan tangan muncul dari belakang mereka.

"Hei cantik, kita bertemu kembali" Ujar pria dengan setelan jas berwarna dongker itu rapi. Ia berjalan menuju arah (Namakamu) dan menatap (Namakamu) lekat.

"Sedang apa disini sendirian, hemm?" Sendirian? Wtf.

"Apa bau anyir gadis sialan ini mengundangmu kesini?" Ujarnya.

"Dia.. Dia kekasihku yang telah membunuhku dan menculik adikku" Ujar arwah gadis ini.

"Dimana adik dari jasad ini? Kembalikan! Dan kau harus bertanggung jawab atas masalah ini!" Tekan (Namakamu) membuat pria itu menutup mulutnya sembari terkekeh disana.

"Opps.. Sepertinya kau Indigo. Benarkah?" Ujarnya.

"JANGAN BANYAK BERBASA BASI! JAWAB AKU!"

"Setelah kau bermalam denganku malam ini" Ujar pria itu santai.

Plakkk

"Itu yang pantas untukmu!" Pria itu tak terima dan menggendong (Namakamu) layaknya karung beras. Mendudukkan (Namakamu) disebuah kursi dan pria ini membuka dasinya. (Namakamu) terkejut setelah lagi dan lagi menemukan mayat yang tergeletak disampinnya. Sepertinya mayat itu dimutilasi dan penjualam organ. Tidak ini bukan anak kecil. Apakah ini korban lainnya atau selingkuhannya?.

"Apa yang harus kulakukan? Apa ini waktu yang tepat untuk mengatakannya pada Lucifer?" Gumam Itzel kebingungan.

"Tolong bantu dia! Aku tidak mau dia menjadi imbas masalahku! Aku belum cukup kuat untuk membantunya karena energiku masih sedikit!"

"Aku juga hanya makhluk dengan energi halus, bung. Bagaimana aku membantunya?"

"LEPASSSSS" (Namakamu) terus menolak pria itu yang kian menghisap lehernya kuat kuat dan meninggalkan bekas disana.

"Kau tidak akan seperti mayat mayat itu, sayang" Ujarnya dan kembali menciumi bibir (Namakamu).

"Aku tidak menyangka pertemuan memalukan antara kau dan ibumu kemarin akan menjadi pertemuan yang menyenangkan untukku"

Disisi lain. Di sebuah tempat dengan aura gelap dan lebih tepatnya disebuah tempat terkutuk dan paking mengerikan ada bel berbunyi sangat kencang membuat siapapun terganggu.

"Putrimu, ia membutuhkan bantuan!" Seru salah seorang pria dengan gaya glamour dengan sedikit klasik.

"Selamatkan putriku atau kau akan menyesal seumur hidupmu!" Tegas seorang pria lainnya yang lebih tua dari pria sebelumnya. Sosok pria ini cukup mengerikan.

---

"Katakan padaku, kau suka yang lembut atau sedikit kasar?"

Brughhh

(Namakamu) menendang rahang pria itu hingga pria itu terpental hebat ke belakang. Matanya mulai merah padam dan dua buah tanduk muncul di jidat kanan dan kirinya. Rambutnya berubah menjadi kobaran api merah dan kukunya tiba tiba panjang dan snagat amat lentik. Hidungnya kiam memanjang lalu muncullah sebuah sayap dipunggungnya. Anehnya sayap ini berwarna putih murni dan beraura terang. Tidak seperti kondisi badannya sekarang.

Pria itu menyeringai dan merubah wujudnya menjadi sesosok pria dengan berbulu tebal dan bertaring. Tubuhnya kian membesar dan bulu di badannya semakin melebat. Auman demi auman di keluarkannya. Manusia serigala!

(Namakamu) meringis kesakitan saat sayap dipunggunya berubah menjadi warna hitam sepenuhnya. Berganti total dari putih menjadi hitam. Hingga (Namakamu) mengepalkan tangannya ke arah manusia serigala itu dan mengeluarkan kobaran api merah padam. Hingga manusia serigala itu kesakitan lalu menindih (Namakamu) pria itu hampir mencabik wajah (Namakamu) tetapi pria itu terpental jauh karena ada yang menendangnya.

Sesosok pria berjas hitam berkulit pucat dan bertaring. Pria ini mengeluarkan energi demi energi untuk membunuh siluman serigala ini. Hingga ia menancapkan taringnya ditubuh serigala ini hingga serogala ini kembali berubah wujudnya seperti manusia semula kemudian serigala itu menghilang entah kemana. Sosok pria bertaring itu menatap (Namakamu) yang masih terkalut dengan emosi dan kobaran api. Pria bertaring ini kembali memasangkan liontin berbentuk hati ke lehernya dan pria ini melesat entah kemana. (Namakamu) tidak dapat melihat jelas wajahnya karena pandangannya blur. Penuh dengan emosi dan panas yang dirasakannya.

(Namakamu) menarik nafasnya panjang dan berusaha menenangkan dirinya. Ia kembali menjadi gadis cantik seperti semula tetapi dengan tatapan dingin dan mematikan. Ia menatap ke sekelilingnya dan mendapati dua orang yang tak asing baginya.

Hingga pintu di dobrak keras dan (Namakamu) dapat melihat pria yang agak asing dimatanya. Pria ini bersama gadis kecil berumur sekitar 13 tahun. Hingga gadis itu dapat memeluk arwah yang meminta bantuan padanya.

"Kakakkk"

(Namakamu) flashback akan kejadian sewaktu di mobil. Pria ini yang memergokinya berciuman dengan Ale. Dan pria itu kembali tetapi tangannya dicekal oleh (Namakamu).

"Pria kemarin?"

"Ya. Syukurlah kau tidak kenapa kenapa"

"Memangnya aku kenapa?"

"Ah, tidak. Tadi aku menemukan gadis kecil tersesat dijalan dan ia memintaku membawanya ke arah sini dan aku membawanya kesini" (Namakamu) mengeryit tak percaya kemudian mengangguk.

"Iqbaal Escuevelle"

"Namaku (Namakamu) Julie Roselva"

"Senang bertemu denganmu. Ayo ku antar pulang"

i(m)ˈmôrtl : IMMORTAL✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang