Cinco: 5

678 64 1
                                    

"Terimakasih telah membantuku" Ujar arwah itu pada (Namakamu). (Namakamu) hanya membalasnya dengan senyuman. Ia selalu bangga pada dirinya setelah dia dapat membantu orang yang membutuhkan bantuannya. Waitt orang?

"Bagaimana dengan adikmu?" Tanya (Namakamu)

"Dia akan tinggal bersama bibi ku di Inggris. Terimakasih buat tuan ini sudah menemukan adikku kembali" Iqbaal juga tersenyum lalu menatap (Namakamu).

"Baiklah. Siapa namamu?" Tanya (Namakamu) pada arwah itu.

"Clara" Jawabnya

"Dan adikmu?"

"Clarin" Ujar gadis kecil itu.

"Baiklah ayo pulang. Aku sudah lapar" Ujar Itzel. Iqbaal dapat melihat Itzel tetapi ia hanya berpura pura tidak bisa melihatnya. Begitu juga sebaliknya.

(Namakamu) masuk ke mobil sport hitam milik Iqbaal dan duduk di samping Iqbaal. (Namakamu) memasang sealt belt begitu juga Iqbaal. Sementara Itzel sudah terbang duluan bersama Clara dan Clarin. Akhirnya Iqbaal menancapkan gasnya.

"Maaf sudah mengganggumu kemarin dengan kekasihmu" Ujar Iqbaal. (Namakamu) menatap Iqbaal dengan tatapan tidak suka.

"Tidak masalah. Oh iya. Kau tampaknya orang kantoran, kau berkerja dimana?"

"Berkerja? I'm a boss, baby" Ujar Iqbaal sekilas menatap (Namakamu) lalu pandangannya lurus kedepan lagi.

"Kau pemilik perusahaan? Kau pemilik perusahaan apa?"

"Kau belum tau? Ayperon Group"

"Aku pernah mendengar nama perusahaanmu. Ya sudah tidak asing, perusahaan yang memiliki omset terbesar tahun ini kan?"

"Yaps"

"Berniat makan malam denganku malam ini?" Sambung Iqbaal.

"Baiklah" Mereka berhenti di salah satu restoran cepat saji dan kereka mulai memarkirkan mobilnya. (Namakamu) dan Iqbaal turun dan mulai memasuki restoran cepat saji itu.

(Namakamu) duduk si salah satu kursi didekat jendela dan ia memandang ke arah jendela luar. Mengapa ia merasa gampang akrab dengan pria ini? Pria yang sempat memenuhi fikirannya beberapa hari yang lalu?. Lalu Iqbaal datang membawa nampan berisi burger dan soda. Iqbaal duduk didepan (Namakamu).

"Sayangggg"

(Namakamu) mendengar teriakan seorang wanita dari arah belakang dan kemudian seorang wanita memeluk Iqbaal lalu mereka berpanggutan didepan (Namakamu). Wanita itu membalikkan badannya. Oh god!

(Namakamu) kenal dengan wanita ini. Abigail! Abi menatap (Namakamu) heran mengeryitkan keningnya.

"(Namakamu)? Kenapa bisa bersama Iqbaal?"

"Abi kau salah faham! Kau tahukan aku bagaimana? Jadi tadi aku membantu arwah untul menemukan adiknya yang diculik sementara kekasihmu menemukan adik dari arwah itu dan kemudian kami bertemu. Lalu tadinya aku smepat diserang. Ia berniat mengantarku pulang dan--"

"Ehem" (Namakamu) melirik seorang pria yang berdiri tepat disamping mereka. Ale!

Tamatlah sudah!

"Baiklah (Namakamu), aku mengerti. Bolehkah kami ikut bergabung?"

"Sebaiknya (Namakamu) pulang denganku sekarang!" Perintah Ale kemudian ia melangkah lebih duluan dari (Namakamu). Dia marah?

(Namakamu) duduk disamping Ale dan Ale langsung menancapkan gasnya tanpa memasang sealt belt. Ale mengendarai mobilnya diatas kecepatan rata rata dan ia mengetatkan rahangnya.

i(m)ˈmôrtl : IMMORTAL✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang