SABYRA
Hari ini genap sudah 2 tahun berlalu semenjak aku putus sama mantan, aku memilih untuk menunda menjalin hubungan. Bukan males, bukan juga engga laku. Tapi hanya ingin menunda dulu buat menjalin hubungan.
Hubungan yang aku jalani selalu berantakan. Aku yang enggak mampu dewasa buat pacar dan pacar aku yang di bawah setahun yang mampu menjadi dewasa. Itu bukan masalah. Itu untungnya jadi aku. Enggak perlu dewasa untuk dia tapi hanya perlu membuat onar.Oh ya, aku juga selingkuh terus, bukan karna pacar aku enggak nyenangin atau apapun. Aku aja yang kurang puas jadi gadis. Selalu brengsek. Meskipun begitu mantan aku bukan putusin atau cari pacar dia memilih nunggu aku sampai putus sama pacar aku. Hebat kan?! Hebatnya di aku lah. Karna beruntung dapat kayak dia. Kalau aku mau mendefenisikan dia, dia lebih kayak boneka aku bukan pacar.
Kenapa aku bilang dia boneka? Karna dia selalu ikut apa yang aku mau. Selalu ikut apa yang aku suruh. Kadang aku kalau emosional naik tangan sama dia. Jarang tapi ya enggak sering. Aku takut juga anak orang mati terus aku masuk penjara.
Oh satu lagi aku punya mantan lagi sebulan yang lalu. Karna aku bangsat gak tau diri sama lupa akan diri. Lupain ajalah. Anggap aja aku enggak pacaran udah 2 tahun yang lalu meskipun bulan kemaren baru putus. Jasamu enggak akan pernah ku lupakan mantanku tapi akan ku kubur di dalam hidup dan melupakanya.
Aku orangnya simpel, di hargain. Aku hargain balik. Di kasarin, aku lebih bisa kasarin 10 kali lipat sampai nusuk hati. Bisa juga sampai mata yang gak ada air mata langsung memerah karna perih di hati nular ke mata. Kalau mau bilang aku hebat? Entah!! Itu bergantung tiap orang yang nilai gimana aku. Kadang aku lebih lucu terhadap manusia yang nilai aku tanpa melihat dalam aku kek gimana. Liat cover dikit langsung top kesimpulan ke banyak penjuru manusia. Itu hanya bisa di lakuin sama bangsat!! Beraninya ngoceh di belakang, beraninya ngoceh di depan orang lain. Tapi enggak berani di depan aku.
Kayak gitu sekali aku dapet, hehe. Enggak kasarin cuman mungkin katain semua yang aku bisa untuk buat dia lebih tau diri. Dia siapa dan aku siapa. Dia enggak perlu campur atau kasih tau ke orang sifat aku padahal orang itu belom tau setitik pun tentang aku. Salah satu yang paling aku enggak sukai yang barusan aku bilangg. Aku SABYRA enggak suka di bicarain di belakang. Sukanya di depan biar nyambung juga.
"Sa woii!!!!". Teriakan ngegas kuntilanak di kupingku.
'Bangsat dah untung gue gak tonjok wajah lu'.
Ku pandang dia sekilas, tampang menyebalkannya keluar. Dengan senyuman pepsodent. Kuakui lengkungan bibirnya sampai telinga dia.
"Lu kenapa deh senyum kek gitu? Tampang kayu kering kek lu mana ada di pake buat endorse". Kata itu keluar begitu saja dari bibirku. Aku bukan menghina tapi aku selalu mengucapkan sesuatu tanpa pikir panjang. Seperti kata bercandaan untukku. Sekalipun secara tidak langsung melukai hati mereka. Tapi mana ada?? Semua teman temanku kocak abis. Mesum minta ampun. Otak isi kelamin sama seks terus. Udah bisa di bilang enggak ada hati buat ngerasa sakit paas di katain.
"Enggak papa. Mulut lu gitu terus. Ke luar kota juga orang yang dengar injak lu sampe mati". Balasnya tak kalah pedas.
"Dan buat lu, berlaku juga untuk diri sendiri, Heheh".
"Gue gak suka liat cekikan lu. Sumpah Sabyra, tawa lu ngundang orang tonjok wajah menyebalkan lu". Aku sangat tau ini pasti balasanya. Selalu ada saja yang ia benci dariku. Tapi itu bukan berarti aku harus merubah diri demi dia. Apa yang ada di diri aku ya tetap. Enggak akan aku hilangkan.
"Astri lu sana deh ganggu gue aja". Lebih tepatnya mengusir dirinya. Saat ini aku tidak ingin di ganggu siapapun. Aku ingin memikirkan seseorang dalam hidupku.
"Enggak ah". Tolaknya langsung. Aku hanya dapat menatap dia tanpa memberi senyuman sedikitpun. Hanya ada tatapan biasa dengan alis yang datar. Ku lihat pergerakan dia pelan pelan, ia membalikan kursi dan duduk menghadap diriku.
"Apa?". Tanyaku kepadanya. Aku faham benar gimana tampang dia dan sifat dia saat menginginkan sesuatu dari diriku.
"Heheh". Cengirnya seraya mengancungkan kelingking untukku. Simbol persahabatan kita.
"Enggak ada yang gratis di dunia ini". Ia faham benar dan betul apa yang aku lontarkan. Bisa di katakan ia parasit, oh enggak. Kita bagaikan simbiosis mutualisme. Aku menguntungkanya dan ia pun menguntungkan diri ku juga.
"Roti cokelat, sosis sapi sama teh pucuk!!". Jawabnya girang kayak abis menang togel 1 M. Ia bangun dari kursi dan joget joget di depan meja Guru. Enggak apa-apa, yang malu juga dia. Durasi joget perempuan gila ini bisa 2 menit. Karna tidak mau melewatkan aksi jogetnya, aku merekam jogetan gregetnya, menggoyangkan pinggul, menggoyangkan dada yang datar, PD dia ku yakini ukuranya seperti ujung nasi tumpeng, pantatnya? Biasa aja datar dan tak berbentuk. Selesai merekam aku langsung megupdate video tadi di via WhatssApp, Facebook, dan snap instagram, Komplit banget !!
"Hah hah". Lengahnya kecapean.
"Capek beb?". Tanyaku dan ia mengangguk
"Udah tau masih tanya. Muna banget lu". Sosor perempuan di depanku
Aku tersenyum kecil, ekspresinya sangat lucu, mulut mangap mangap seperti kuda nil, idung kembang kempis. "Mau beliin enggak? Lu punya waktu salin jawaban gue hanya 5 menit. Guru tar lagi masuk dan pasti bakalan nanya tugas Fisika barusan". Ucap pelanku sambil memainkan Handphone.
"Oke siap!!! Gue pergi dulu". Ia beranjak dari duduk lalu bergegas keluar dari ruangan kelas.
"Hufffff". Hidupku terasa membosankan, sekarang aku cuman menyendiri di kelas, ketika istirahat, aku enggak terlalu hiperaktif keluar sana sini kalau aku lagi BADMOOD!!
Ada yang aku pikirkan, sehabis tamat SMA aku harus melanjutka kuliahan atau enggak. Uhmm, memikirkan saja membuat kepalaku pening, pusing, arrrgghh!! Di tambah lagi laki-laki sampah mengechatku mengajak ketemuan. Dulu aku cinta dirinya, bisa di bilang dia My First Love. Sekalipun aku pacaran dari sd kelas 4. Tapi aku hanya sekedar pacaran seperti anak ingusan bodoh yang malu malu kemaluan tapi arah perasaanku biasa aja.Bersama lelaki ini membuatku tau apa itu cinta, apa itu sakit hati. Dia yang mengajariku pula sakit hati. Kasat mata dari wajah dia aku bisa rasakan ia cinta padaku. Hanya namanya juga masih SMP sahabat bisa jadi jalang dalam hubungan sahabat sendiri. Aku dan dia putus lalu aku berpacaran lagi dengan 5 laki laki dalam sehari setelah putus denganya. Dan semuanya itu hanya main-main. Satu cowok satu sekolahan bahkan bersampingan kelas denganku. Itu katanya, tapi aku belom melihat wajahnya. Gila kan aku? Berpacaran tanpa melihat dulu. Sewaktu ketemu dirinya aku SHOCK! Warna kulitnya seperti warna arang. Hanya giginya yang keliatan. Fix aku acuhkan dia. Aku masuk ke kelas langsung mengirimin SMS putus. Gapapa, Intinya pungut orang yang suka sama aku. Itung-itung koleksi mantan sekalipun terimanya khilaf. Yang 4 nya sama masih SMP dan beda sekolahan. Mulanya dari chattan di Facebook masih jaman buntut
waktu itu aku taunya Facebook doang. Instagram, tweet, mana aku tau.Bersambung..........
V O T E !!!
♥️
![](https://img.wattpad.com/cover/206665986-288-k387800.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Devil
Non-FictionYang namanya cinta, kita tidak tau kapan datang. Kita tidak tau kapan akan hadir di hidup kita. Mengisi segala kekosongan dalam hati. Mungkin bukan sekarang. Mungkin juga bukan hari besok. "Tapi Suatu saat nanti kamu akan mendapati Cinta sejati...