Sunan Ampel

1.1K 32 4
                                    

Nama aslinya adalah Ali Rahmatullah atau biasa dikenal sebagai Raden Rahmat. Beliau lahir di Campa (Kamboja) pada tahun 1401.Ayah beliau bernama Ibrahim Al-Ghozi bin Jamaluddin Husen dan Ibunya Dewi Candrawulan. Pada usia remaja, beliau dan kakaknya yang bernama Ali Murtadlo dan saudara sepupunya berlayar dari Kamboja ke arah selatan sampai akhirnya tiba di Palembang.

Dari Palembang rombongan Raden Rahmat menemui Arya Damar, seorang Adipati Kerajaan Majapahit yang berkedudukan di Palembang. Kepada Arya Damar, Raden Rahmat menjelaskan banyak tentang Islam dan akhirnya Arya Damar masuk islam kemudian namanya diubah menjadi Aryadillah atau Abdillah.
Kemudian Raden Rahmat melanjutkan pelayarannya sampai ke Pelabuhan Tuban, disana rombongan Raden Rahmat di sambut oleh Syah Badar dan diantarkannya beliau ke Pemerintahan Majapahit, sesampainya di Istana mereka di Terima dengan baik dan di beri kepercayaan untuk membantu pelaksanaan pembangunan mental rakyat Majapahit. Beberapa waktu kemudian Raden Rahmat meminta sebidang tanah kepada Aria Sena Adipati Terung, dan diberinya Raden Rahmat sebidang tanah di Ampel.
Dalam keberangkatannya ke Ampel, Raden Rahmat bersinggah di suatu tempat yg dikabarkan sebagai tanah angker. Sehingga tidak ada seorangpun yang bertempat tinggal ditempat itu. Hanya Kumbang penghisap kembang berwarna kuning yg berani beterbangan di tempat itu. Di tempat inilah Raden Rahmat mendirikan Masjid bernama Masjid Rahmat sesuai dengan nama Raden Rahmat yang mendirikan Masjid tersebut, di Kembang Kuning Surabaya ( karena keadaan waktu itu banyak ditumbuhi kembang yg berwarna Kuning). Dan kemudian Masjid tersebut diserahkan kepada Ki Wiryosarojo.

Di Ampel inilah Raden Rahmat mendirikan Masjid dan Pesantren. Banyak pengikutnya yang bertempat tinggal di asrama yg beliau bangun. Karena mendirikan Masjid dan asrama di Ampel, mulailah masyarakat memanggilnya Sunan Ampel.

Kisah Walisongo✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang