Nama aslinya adalah Raden Umar Said, waktu kecil ia juga dikenal dengan nama Raden Prawoto. Beliau adalah putra Sunan Kalijaga dari seorang ibu bernama Dewi Saroh. Sunan Muria menikah dengan Dewi Sujinah (kakak Sunan Kalijaga), putri Sunan Ngudung. Dari perkawinan ini beliau dikaruniai seorang putra bernama pangeran Santri yang kemudian terkenal dengan sebutan Sunan Ngadilangu.
Diantara para wali, beliau merupakan wali yang paling muda, namun beliau dikenal giat dalam menyiarkan agama Islam.
Dalam menyiarkan Islam beliau termasuk penganut aliran Sunan Kalijaga, yakni bersikap bersahabat dengan adat-adat lama yang ada. Beliau hampir tidak memberontak terhadap adat masyarakat masa itu, dan hanya bersikap mewarnainya dengan corak Islam. Dengan demikian dalam waktu singkat saja, banyak para pelayan, para pedagang dan juga rakyat biasa yang menjadi pengikut beliau.🎶🎶🎶🎶🎶🎶🎶🎶
Sebagai alat berdakwah Sunan Muria banyak mempergunakan gamelan. Dengan membunyikan gamelan, Orang-orang berdatangan untuk mendengarkan. Dalam kesempatan itu dipergunakan nya untuk memberikan ajaran Islam sebagai selingan, dan beliau lah yang telah menciptakan tembang Kinanti dan Sinom.
Ketika masih muda Sunan Muria ikut bersama ayahnya membangun kembali Masjid Agung Demak. Beliau juga merupakan penyokong setia Dinasti Demak.
Tentang sikap beliau dalam berdakwah, menurut berbagai sumber mempunyai kesamaan dengan sikap ayah beliau (Sunan Kalijaga). Sampai-sampai dikabarkan bahwa beliau suka Topo Ngeli (bersemedi dengan menghanyutkan diri di sungai). Padahal sebenarnya tidak demikian, Ngeli artinya dalam berdakwah Sunan Muria mengikuti apa yang ada dalam masyarakat untuk selanjutnya mempengaruhinya terhadap ajaran Islam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Walisongo✔
Historical Fictionالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ💚 Walisongo dikenal sebagai penyebar Agama Islam di tanah Jawa pada abad ke-14. Mereka adalah simbol penyebaran Islam di Indonesia, peran mereka sangat penting dalam mendirikan kerajaan Islam di J...