Hari Rabu

9 1 0
                                    

Pagi ini seperti pagi-pagi sebelumnya dengan segala rutinitas yang biasa Oranye lakukan. Di sekolah Oranye hanya miris melihat sahabat-sahabatnya yang bukannya belajar justru malah tidur, main game, dan merokok.

Bel pulang sekolah berbunyi. oranye mengajak Andrian, Joko, dan Minke untuk ikut dengannya. kata Oranye hari ini akan seru. Ini bukan hal baru bagi mereka jika Oranye mengajak teman-temannya pergi jalan-jalan, sebab ini memang hobinya kalua dalam merencanakan segala hal.
"mau ikut dong." kata Adriana. "jangan ikut, ini khusus laki-laki, kami mau sunat." jawab Oranye. "kalau ini artinya ketidak setaraan gen...." tiba-tiba joko berkata "duluan Na!" "der" lanjut Adriana jengkel.

5 menit kemudian, oranye dan 3 temannya sudah berada di mobil. "memangnya kita mau kemana re?" tanya Joko. "udah, tunggu aja nanti kalau kita sudah sampai. Anggap saja kalau ini adalah jalan-jalan terakhir kita." Jawab Oranye. "iya betul! Ini sudah akhir tahun, artinya 4 bulan lagi kita akan pisah dan meraih imipian kita" kata Minke. "waaaaaah jangan seperti itu dong! Jadinya sedih kalau begini. Bulan september nanti kan aku dan adriana akan pindah ke London." Sambar Adrian. "pamer" kata Minke singkat.

Tanpa disadari mereka sudah keluar tol dan mereka memasuki parkiran restoran fast food. "kita ngapain kesini? katanya penting, sudah jauh-jauh ternyta hanya ingin ke sini?" kata Minke kecewa. "bukan kemana dan melakukan apa yang penting. Yang penting itu dengan siapa melakukan perjalan itu dan apa yang kita dapati untuk sampai tujuan. Setiap hari aku yang merencanakan semua hal yang aku ingin lakukan hari itu. Agar disaat aku ingin tidur nanti , aku sudah puas dengan semua hal yang aku lakukan hari ini" jawab Oranye serius. Semua teman-temannya saling lihat-lihatan. mereka bingung ada apa Oranye hari ini sampai merasa tersinggung dengan perkataan Minke. karena memang seperti itu, setiap mereka sampai di tujuan yang Oranye pilih mereka pasti meragukan kewarasan Oranye. "Ayo turun, kalian semua pasti lapar kan?" kata Oranye memecahkan keheninggan di mobil.

Di sana mereka makan, main kartu, sampai-sampai bisa streaming film. Tidak terasa sudah jam 10 malam, pelayan memberi kode bahwa sebentar lagi restoran akan tutup. Dengan berat hati mereka naik ke mobil dan diantar pulang satu-persatu oleh Oranye ke rumahnya masing-masing.

oranyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang