'01

9.9K 338 14
                                    

"NGAAKKK, POKOKNYA GAMAU PA," potong Hana saat Siwon berkata bahwasanya ia akan dijodohkan.

Terlihat jelas raut wajah Siwon mulai meredup, "Kamu harus nurut apa kata papa Hana, lagipula ini demi kebaikan keluarga kita."

Hana pun langsung beranjak dari kursi tempat ia makan sambil berkata, "Terserah papa aja deh."

                                         🍂🍂🍂

"Na, kenapa dateng-dateng muka lu ditekuk begitu," tanya Jeno selaku teman dekat Hana.

"Gak ada apa-apa kok, tenang ae jen," elak Hana sambil membenarkan posisi mengahadap ke arah papan tulis.

"Gak ada apa-apa gimana na, orang muka masam git-," balas Jeno dengan muka seperti sedang mengintrogasi.

"ASSALAMUALAIKUM YA AHLI KUBUR," potong Somi seraya menggebrak meja.

"Eh anjing kaget nih gua, gaada kapok-kapoknya lu Som ngangetin orang mulu," tutur Jeno yang sekarang mengarahkan pandangannya ke Somi.

Namun sedari tadi Hana hanya diam lebih tepatnya melamun, ia bingung kenapa Siwon menjodohkannya secepat ini lagipula ia masih duduk di bangku kelas 3 SMA. Tapi, ia juga tidak mau melihat raut wajah sedih Siwon lagi, sudah cukup sekali saja ia melihat raut wajah itu. Jalan satu-satunya agar Siwon dapat bahagia adalah dengan menyetujui perjodohan tersebut.

Teriak Somi tepat di telinga Hana, "HANAAAA!"

Hana tersadar dari lamunannya, "Eh iya apa, loh Som kapan lu dateng perasaan tadi cuman ada gw ama Jeno doang deh."

"Heh lu kira gw jelangkung apa gw udah dateng dari tadi lu nya aja yg ngelamun mulu," sarkas Somi.

"Ngegas lu nyink," balas Hana tak kalah sarkas dengan Somi.

Jeno membentangkan tangganya, "Udah lah adu bacotnya mau bel nih."

'KRIIINGGGG'

"Dengertuh bel nya dah bunyi, Som mendingan lu balik ke tempat duduk lu" ucap Jeno dengan nada seperti sedang mengusir.

"Hush hush," ikut Hana.

Terdengar suara langkah kaki bersamaan dengan iringan tersebut, suara gaduh dari dalam kelas pun tidak terdengar lagi.

Daehwi lari terbirit-birit dari pintu tempatnya mengintip saat dilihatnya Bu Irene yang sedang menuju kelas XII IPA 1 sambil berteriak, "EH DIEM WOY, ADA BU IRENE BAMBANK."

Bu Irene pun memasuki kelas, "Assalamualaikum anak-anak, kerjakan halaman 20-30 dikumpulkan hari ini juga."

"Haruto lelah yatuhan. Tugas mulu tugas mulu au ah tai," ucap Haruto tiba-tiba yang masih bisa terdengar oleh Daehwi.

Daehwi membungkam mulut Haruto, "Jangan keras-keras bambank, ntar Bu Irene denger."

Di gigitnya kulit tangan Daehwi, "ANJING GA BISA NAFAS GUA."

Bu Irene melayangkan penghapus papan tulis ke Haruto, "HARUTO KELUAR KAMU!"

"Ampun bu. Haruto janji nggak akan ngulangin hal kayak gitu lagi," jelas Haruto sambil membentuk peace.

"Nggak ada ampun-ampun keluar kamu sekarang," Bu Irene menaikkan suaranya satu oktaf.

"Rasain lu," ejek Daehwi mengeluarkan smirk andalannya.

🍂🍂🍂

Hana dan Somi menyusuri lorong demi lorong untuk menuju ke kantin, tanpa sengaja ia berpapasan dengan seorang cowok yang menurut Hana sangatlah tampan. Cowok itu memiliki lesung pipit di kedua pipinya, hidung yang tinggi dan lancip, bulu mata yang lentik, dan bibir yang menggoda.

dijodohin ; jaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang