Hana dan Jessica—mama Jaehyun berbincang-bincang lumayan lama, sebelum Hana dan Jaehyun datang Jessica sudah memilih gaun pengantin yang cocok untuk Hana serta jas pengantin yang cocok untuk Jaehyun.
Jessica bercerita banyak hal tentang Jaehyun agar saat menikah Hana sudah mengerti karakter calon suaminya itu.
"Na, kamu suka sama setelan baju pengantin pilihan mama ini?" Jessica memperlihatkan setelan baju pengantin yang dipilihnya.
Hana melihat model setelan baju pengantin itu, sangat sesuai dengan stylenya, "Iya ma, Hana suka."
"Kalau kamu jae?" Jessica bertanya pada Jaehyun yang sedari tadi bermain Handphone dan memasang airpod di kedua telinganya.
Jaehyun nggak kedengaran karena biasanya dia suka memutar lagu dengan volume cukup besar, pandangannya masih terus saja terpusat pada handphonenya.
Jessica mencopot airpod di kedua telinga Jaehyun dan langsung mengambil handphonenya, "Main handphone terus, mama tanyain nggak dijawab."
"Ih mama apaan sih, siniin handphone sama airpod jae," Jaehyun mengambil handphone dan airpod miliknya dari tangan Jessica.
"Jae, mama tanya sekali lagi, kamu suka nggak setelan baju pengantin pilihan mama ini?" Jessica bertanya untuk kedua kalinya pada anak semata wayangnya.
"Iya iya Jaehyun suka," Jaehyun menyetujui pilihan mamanya bukan karena suka, tapi Jaehyun bosan harus berlama-lama di tempat ini.
"Yaudah, kalian berdua kan sudah setuju, nanti soal administrasi sama yang lain-lain biar mama yang urus," setelah ini Jessica tidak langsung pulang karena masih harus mengurus keperluan-keperluan lain.
"Jae, kamu anterin Hana pulang ya kerumanya," Jessica menyuruh Jaehyun mengantar Hana supaya mereka tidak terlalu canggung lagi pula nggak baik anak perempuan pulang malam sendiri.
"Nggak usah ma, Hana bisa naik taksi atau ojek kok," Hana adalah tipe orang yang tidak suka menggantungkan orang lain, prinsip yang selalu dipegang adalah kalau bisa dilakukan sendiri kenapa mesti perlu bantuan orang lain.
"Nggak boleh na, ini kan udah malem, biar Jaehyun aja yang ngantar," Jessica tetap kekeuh menyuruh Jaehyun mengantar Hana, "Gapapa kan Jae?"
"Iya gapapa kok ma," Jaehyun mengangguk tanda setuju, "Udah ayo keburu malem," Jaehyun menarik seragam Hana keluar dari tempat fitting baju.
Hana melepaskan cengkraman tangan Jaehyun diseragamnya, "Bisa dengan baik-baik kan, gw belum pamit udah lu tarik aja, ga sopan," Hana kembali masuk dan berpamitan pada Jessica.
Hana menyuruh Jaehyun untuk berpamitan pada mamanya, tapi ia tidak mau, "Pamitan dulu sana sama mama."
"Nggak usah, ayo buru," Jaehyun memasang helm dan memakai jaket bombernya.
"Ama orang tua sendiri ko gitu dih," Hana membatin dengan menaiki motor nungging milik Jaehyun.
🍂🍂🍂
"Thank's yo," setelah berucap Hana membuka pagar lalu mengetuk pintu rumahnya.
"Gitu doang, dih gatau diri banget," Jaehyun menjalankan motornya.
"Bibi Hana pulang bi, tolong bukain pintunya," Hana mengedor-ngedor pintu rumahnya yang terkunci tapi tak ada respon dari dalam.
Hana teringat bahwa ia mempunyai kunci cadangan di dalam tas nya, "Aduh bego banget, gw kan juga bawa kunci."
Setelah pintu rumahnya terbuka, Hana masuk tak lupa ia mengucapkan salam, "Assalamu'alaikum, bibi where are you?", Hana jalan sambil loncat-loncat.
"Bibi di dapur non," teriak Bi Chaeryoung dari dapur.
"Bibi lagi ngapain disini, dari tadi Hana gedor-gedor pintu gaada yg bukain, akhirnya Hana buka pake kunci cadangan Hana sendiri deh," Hana mukanya di manyun-manyunin, membuat Bi Chaeryoung ingin tertawa dan mencubit pipinya.
"Maaf non, abisnya bibi tadi nggak kedengaran, soalnya bibi masaknya sambil dengerin lagu," Bi Chaeryoung menumis jamur tiram di penggorengan.
"Iya bi, nggak papa santai aja," Hana melihat Bi Chaeryoung yang memasak tumis jamur, dan mencium aroma masakannya.
"Papa sama Bang Soobin kok tumben belum pulang bi?" tanya Hana khawatir, padahal jam masih menunjukkan angka tujuh malam.
"Sebentar lagi pulang kok non, mungkin macet jalanannya, non mandi aja dulu kalau bapak sama den sudah datang, bibi panggil buat makan malam, ini tumis jamurnya juga belum matang," Bi Chaeryoung mendorong pelan badan Hana agar segera mandi dan berganti baju.
Mandi malem tuh enak, seger. Padahal mandi pake air biasa berasa kayak mandi pake kembang tujuh rupa. Gw gabut di kamar mana Bi Chaeryoung belum mangil, akhirnya gw buka laptop terus liat mv, prank, tutorial dance, variety show random banget dah pokoknya. Lama-lama bosen sendiri, jadilah buka recehan di twitter, ngakak gw sampe perut gw sebelah kanan perih.
"Non, bapak sama den udah dateng, ditungguin juga buat makan malam di bawah, " Bi Chaeryoung ngetuk pintu kamar gw, terus di buka sedikit.
"Iya bi bentar," gw beresin bungkus snack yang berserakan di meja belajar sama kaleng minuman soalnya tadi gw minum coca cola.
"Papa ko lama banget sih, Hana udah nungguin dari tadi," gw salim ke papa, papa cium kening gw, udah jadi rutinitas sehari-hari.
"Tadi jalanan macet banget na," sahut Bang Soobin dari belakang gw.
"Ga tanya lu dih," gw ngambil banana milk di kulkas.
"Udah gausah berantem gitu, ayo duduk terus makan makanan yang dibikin sama bibi," papa menengahi pertengkaran kecil kita.
"Siap pa," gw narik kursi buat duduk.
"Hana, kamu udah fitting baju kan tadi sama mamanya Jaehyun? Maaf tadi papa gabisa dateng, ada meeting sama Papa Jaehyun," ucap papa mengambil nasi serta tumis jamur dan meletakkan ke piringnya.
"Iya gapapa pa, Hana mau ngomong masalah perjodohan itu sama papa," gw langsung aja mengutarakan uneg-uneg gw.
"Ngomong aja," papa meminum air putih sebentar lalu menatap gw.
"Jadi gini pa, sejujurnya Hana ga masalah kalo papa mau jodohin Hana, tapi yang Hana masalahin itu masa nikahnya secepet itu pa, kan Hana belum kenal dekat Jaehyun pa masi canggung juga, papa bisa ga ngundur pernikahannya dua minggu lagi atau satu minggu lagi gitu kalau gabisa gapapa kok pa," disini air mata gw udah keluar, karena gw gamau cepet-cepet pisah sama papa dan Bang Soobin ninggalin mereka berdua itu berat banget.
"Iya pa bener juga kata Hana, mereka perlu pendekatan supaya ga terlalu canggung banget biar pernikahannya juga awet apalagi mereka berdua masih muda," Bang Soobin ikut menimpali sambil ngelus-ngelus punggung gw.
"Kalau kamu maunya diundur papa gapapa kok Hana yang penting kamu nyaman, nanti masalah ini bakal papa omongin sama keluarga Jaehyun," gw bahagia denger ucapan papa, seenggaknya gw masih punya waktu buat kumpul mereka walaupun ga banyak.
Gw minum banana milk yang gw ambil di kulkas, "Pa, kan tadi udah fitting baju terus mama Jaehyun juga lagi ngurus keperluan yang lain, emangnya gapapa kalau tanggal pernikahannya diundur."
"Kalau diundur mereka gabakal keberatan, tapi kalo dibatalin beda lagi ceritanya," papa ngomong gitu sambil nyengir.
"Papa sa ae, liat tu muka Hana udah merah kayak kepiting rebus saking senengnya," Bang Soobin tau kalau lagi marah, nangis ataupun senang muka gw selalu merah gatau kenapa.
UDAH HARI SENIN AJA GAISEU. JANLUP VOTMENT NYA.
–ara©
KAMU SEDANG MEMBACA
dijodohin ; jaehyun
Fiksi Penggemar❝Na gw ingetin sekali lagi, lu harus inget batasan lu.❞ -Jaehyun ❝Ya ga bisa gitu lah, lu itu suami gw jadi gw harus ikut campur urusan lu.❞ -Hana