"Non, bangun hari ini kan masih sekolah, liat non sekarang udah jam berapa," Bi Chaeryoung menunjuk sebuah jam dinding vintage lalu menggoyangkan tubuh Hana yang terbalut selimut.
"Bentar bi, sepuluh menit lagi," Hana membalikkan posisinya membelakangi Bi Chaeryoung dan menaikkan selimut menutupi seluruh tubuhnya.
"Iya non, tapi langsung mandi non jangan tidur lagi, saya ke bawah dulu non nyiapin sarapan non, den sama bapak," Bi Chaeryoung nepuk punggung Hana terus langsung turun ke bawah.
Hana ngejawab tapi suaranya rada gajelas karena ditutupin pake selimut, "Siap bi."
Udah sepuluh menit berlalu, tapi Hana belum bangun juga. Alarm di hp nya tadi sempat bunyi tapi dimatiin lagi, sekarang alarm nya bunyi untuk kedua kalinya dan berhasil bikin Hana bangun. Sadar kalau telat, Hana cuman cuci muka sama sikat gigi aja, pake baju olahraga lantas turun buat berangkat sekolah.
"Na, sini sarapan dulu sama papa sama abang juga," Siwon menyuruh Hana untuk duduk di meja makan dan memakan sarapannya.
"Hana, udah telat pa," Hana sarapannya cuman minum susu doang sambil berdiri pula, "Udah ya pa, Hana berangkat dulu," Hana mencium punggung tangan Siwon.
"Nggak mau berangkat bareng papa sama abang aja?" Siwon mencegah Hana, menawarkan pergi berangkat bersama dirinya dan Soobin.
"Iya na, kan sekolah lu sejalan sama kantor papa," ucap Soobin menyantap roti tawar selai kacangnya.
"Nggak usah pa, bang, ntar Hana naik ojek aja lagian jam segini kalau pake mobil suka macet," Hana emang sejujurnya lebih suka berangkat ke sekolah naik motor daripada naik mobil soalnya kalau naik motor bisa ngehirup udara pagi yang segar.
🍂🍂🍂
Gw udah sampai di sekolah, tadi juga sempat kesusahan nyari kang ojek. Ada kang ojek yang kayak om om pedo wajahnya, gw sebenarnya takut berangkat sama ni orang tapi mau gimana lagi, ternyata waktu di perjalanan orangnya ramah kok. Emang benar kata orang karakter tidak melulu soal penampilan.
Jam pertama sampai jam ketiga adalah jam olahraga, karena telat gw dihukum disuruh lari keliling lapangan lima kali putaran, kalau udah selesai disuruh bersihin kamar mandi belakang sekolah.
"Untung seminggu sekali atau dua minggu sekali gw suka nge-gym coba kalau ngga bisa pingsan kali nih gw sekarang," Hana mengelap keringat yang sedari tadi terus mengucur.
Hana menyemangati dirinya sembari berlari, "Semangat na, kurang satu putaran lagi."
Somi memberikan botol berisi air es pada Hana, "Nih na minum dulu, lagian kurang satu aja. Pak Iching juga ada ada aja masa abis lari disuruh bersihin kamar mandi belakang."
"Gw salah ko Som, kan emang udah peraturannya kalo salah ya dihukum," Hana meneguk air es pemberian Somi, dalam hati Hana nyesal kenapa tadi nggak sarapan.
"Sekali-kali boleh la na," Somi selaku sahabat Hana ikut kesal dengan Pak Iching.
"Tau gini juga sarapan gua nyink, sarapan ga sarapan tetep masih telat," Hana akhirnya menggerutu, tapi dia senang tidak mengikuti pelajaran olahraga kali ini yang membahas tentang materi sepak bola.
Selesai melakukan hukuman yang diberikan Pak Iching, Somi mengajak Hana ke kantin, karena mendengar kerucukan perut Hana dan Hana mengiyakan karena dia tiba-tiba pingin banget makan bubur.
"Mau nyoba bubur lu," Somi mendaratkan sendoknya di bubur pesanan Hana.
"Monggo dicoba," Hana mempersilahkan Somi mencicipi makanannya.
"Enak kan Som?" tanya Hana memastikan.
"Enak apanya, ga ada rasa berasa bayi gw na, enak an juga soto gw euy," Somi meminum lemon tea untuk membantunya menelan bubur yang menurutnya tidak berasa.
"Namanya aja bubur Som."
Handphone Hana yang diletakkan di meja getar getar mulu, dilihat notif dari siapa, ternyata notif dari Haechan sama Haruto yang udah nunggu mereka berdua di perpustakaan buat kerja kelompok. Hana ngeread doang ga dibalas, dipikirannya ngapain sih buru-buru toh dikumpulinnya minggu depan.
Gantian Handphone Somi yang getar, notifnya masih sama dari Haechan sama Haruto, mereka berdua nyerah dari pada direcokin mulu mending nurutin perintah duo bobrok itu.
🍂🍂🍂
Hana sedang menungggu Pak Chen menjemputnya di Pos Satpam Sekolah, "Lah ege lama juga nih Pak Chen."
Hana mendengar suara klakson motor dari ujung, "Ga mungkin Pak Chen jemput gw naik motor gituan njir."
Laki-laki yang mengklakson Hana, memberhentikan motornya lalu membuka helm nya di depan Hana, ternyata Jaehyun, "Buruan naik."
"Apaan sih lu, gw udah ada yang jemput," tolak Hana sengaja.
"Buruan naik, supir lu tadi gw suruh pulang, jadi percuma aja lu nungguin dia," jawab Jaehyun enteng ga merasa bersalah.
"Pokoknya lu harus telfon supir gw, suruh balik kesini," Hana kesal, dari tadi nungguin eh sekalinya dateng malah disuruh pulang.
"Gw disuruh mama jemput lu, buat fitting baju, jadi jangan geer deh," Jaehyun menutup Helm nya yang sempat dibuka.
"Gara-gara kuota abis nih, jadi ketinggalan berita," batin Hana.
"Gw bisa berangkat sendiri," Hana berjalan keluar sekolah niatnya mau nyari ojek aja dari pada berangkat naik motor Jaehyun.
"Yaudah, ntar mama papa gw bilang ke papa lu, baru tau rasa," Jaehyun berteriak menakut-nakuti Hana yang berhasil membuatnya berhenti berjalan dan berbalik.
Hana naik ke motor Jaehyun yang nungging itu, agak kesusahan soalnya Hana pendek, terpaksa harus pegang bahu Jaehyun buat tumpuan, "Gw udah naik, bawanya jangan ngebut, awas lu."
"Tergantung," Jaehyun langsung nancep gas tanpa aba-aba sampai dada Hana nempel ke punggungnya.
Hana memukul punggung Jaehyun keras, "Bangsat lu babi."
"Sakit asu, mana kenceng lagi," umpat Jaehyun, merasakan sakit dipunggungnya.
Jaehyun dan Hana sudah sampai di tempat fitting baju. Hana terkejut saat melihat mama Jaehyun yang sedang memilih-milih gaun pengantin, Jaehyun segera mengajak Hana menemui mamanya.
"Assalamu'alaikum, apa kabar te?" Hana membuat Jessica menoleh dan langsung mencium punggung tangannya, maklum lah harus sopan sama calon mertua.
"Waalaikumsalam, tante baik kok na, kamu sendiri giman?" Jessica mengajak Hana duduk sebentar agar mereka berdua lebih dekat, Hana hanya tersenyum sebagai jawaban dari pertanyaan Jessica dan menyuruh Jaehyun untuk duduk di meja yang lain, "Kamu kesana dulu jae, ini mama mau ngobrol sama menantu mama."
"Yaudah ma jae kesana dulu," Jaehyun mencium pipi kanan serta pipi kiri Jessica.
"Na, sebenarnya papa kamu sama papa jae mau dateng kesini cuman karena masih ada meeting jadi gabisa dateng," Jessica mengusap tangan Hana sambil sesekali tersenyum pada Hana.
"Iya te, gapapa kok," Hana canggung, harus berdekatan dengan mama mertuanya.
"Jangan panggil tante lagi ya sayang, sebentar lagi kan udah jadi menantu, panggil mama aja."
"Gapapa te beneran?" saking senangnya Hana reflek memeluk Jessica membuat Jessica terkekeh.
"Iya, kamu juga boleh anggap mama seperti mama kamu sendiri," ucapan Jessica ini membuat Hana terpaku.
"Mama sudah tau?" tanya Hana yang dibalas anggukan oleh Jessica.
HAPPY NEW YEAR GAISEU🎉
SEMOGA KEINGINAN KALIAN TERKABUL DI TAHUN 2020-ara©
KAMU SEDANG MEMBACA
dijodohin ; jaehyun
Fanfiction❝Na gw ingetin sekali lagi, lu harus inget batasan lu.❞ -Jaehyun ❝Ya ga bisa gitu lah, lu itu suami gw jadi gw harus ikut campur urusan lu.❞ -Hana