09 - Membuat Pilihan

1.7K 199 35
                                    

Yoongi memarkirkan sedan hitam miliknya di pekarangan rumah Jennie. Cowok itu mengantarkan Jennie pulang ke rumah dengan selamat setelah seharian ini menghabiskan waktu bersama.

"Kakak mau mampir dulu?" tawar gadis itu.

Yoongi diam, terlihat seperti memikirkan tawaran Jennie. "Gak usah Jen, udah sore banget. Gue langsung balik aja, salam ya ke Ayah lo."

"Ya udah kalau gitu, hati-hati di jalan ya Kak. Makasih buat hari ini hehe." Jennie menampilkan senyum gusinya, dan lagi-lagi Yoongi dibuat terpukau.

Kenapa Jennie sangat menggemaskan?

"Iya, makasih juga udah nemenin hari ini," jawabnya.

Jennie mengangguk, lalu melepas seatbelt-nya kemudian keluar dari mobil sedan milik Yoongi.

Yoongi memundurkan mobilnya, menekan klakson sekali lalu melaju meninggalkan pekarangan rumah Jennie.

Jennie terus melambaikan tangannya sampai sedan hitam itu menghilang di belokkan depan gangnya. Gadis itu memasuki rumahnya dan langsung disambut sang ayah dengan hangat.

"Nay, baru pulang?"

"Iya, Yah."

"Nak Yoongi mana? Gak mampir dulu?"

"Enggak, Yah. Katanya udah kesorean."

Ayah Jennie mengangguk, "Sini deh, Ayah mau bicara." ujar ayah sambil menepuk sisi yang kosong di sebelahnya.

Jennie menurut, melangkah mendekati sang ayah lalu duduk di sampingnya.

"Kamu sama Nak Yoongi ada hubungan apa?"

"Temen, Yah."

"Cuma temen?"

"Iya, sama kayak Nay dengan Daniel."

"Tapi kamu sama Daniel jarang pergi bareng tuh."

"Kan Daniel ada pacarnya Yah, gak inget dulu Nay masuk rumah sakit gara-gara siapa?"

Ayah Jennie mengangguk kecil, masih teringat kejadian sebulan yang lalu saat putrinya diantar pulang oleh Yoongi. Calon dokter muda itu menjelaskan semua kejadian yang diketahuinya dengan jujur tanpa ada yang dikurangi atau dilebihkan.

"Kalau memang cuma temenan, ya udah gak papa. Hati-hati, Nak Yoongi itu dari keluarga berada. Jangan sampai kamu direndahkan."

"Maksud Ayah, Nay harus jaga jarak karena perbedaan sosial ekonomi?"

"Bukan begitu Nay, ini demi kebaikkan kamu."

"Nay paham kok Yah, tapi Kak Yoongi gak gitu. Dia baik sama Nay, dia gak mandang Nay dari status sosial ekonomi."

"Iya Ayah tau, Ayah cuma memperingatkan saja. Kamu itu putri Ayah satu-satunya, dan Ayah gak mau lihat kamu disakiti."

Jennie terdiam, ucapan sang ayah ada benarnya. Dia harus sadar kalau dirinya dan Yoongi ini berbeda, bagai minyak dan air yang tidak bisa bersatu. Mulai sekarang Jennie akan lebih berhati-hati terhadap perasaannya, sebelum jatuh terlalu dalam pada pesona Yoongi.

"Nay ke kamar dulu ya Yah, mau ganti baju." Jennie beranjak dari duduknya, lalu melangkah menuju kamarnya.

Sebulan ini sudah banyak waktu yang dia habiskan bersama Yoongi, bohong kalau Jennie bilang dia tidak suka, karena nyatanya dia merasa nyaman bersama cowok itu.

Sebulan ini sudah banyak waktu yang dia habiskan bersama Yoongi, bohong kalau Jennie bilang dia tidak suka, karena nyatanya dia merasa nyaman bersama cowok itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✔️Tempted [YOONNIE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang