14 - Jalanin Aja Dulu [END]

3K 240 68
                                    

Setelah menyelesaikan ujian akhir semester, Yoongi memutuskan untuk pulang ke Bandung. Bukan karena dirinya ingin, tapi harus karena sang bunda terus menerornya untuk segera pulang ke rumah, katanya rindu. Sebagai anak tunggal, mau tidak mau Yoongi harus menuruti permintaan bundanya itu.

Siapa lagi yang akan memenuhi permintaan wanita itu selain dia dan sang ayah? Memang benar ya, kalau wanita itu banyak maunya.

Yoongi mengendarai sedan kesayangannya melewati jalan tol, menyetel musik pop untuk menemani perjalanannya. Beberapa bulan yang lalu saat awal masuk semester baru, ada Irene yang duduk di sampingnya, menemani perjalanannya Jakarta-Bandung. Seandainya Yoongi tidak mengakhiri hubungannya dengan Irene, mungkin sekarang gadis itu udah duduk manis di sampingnya dan menemani perjalanannya lagi.

Tidak, Yoongi tidak menyesal dengan keputusannya. Tapi melepaskan kenangan bersama seseorang yang telah menghabiskan banyak waktu itu sulit 'kan? Yoongi hanya belum bisa melupakan kenangannya bersama Irene, dan pulang ke Bandung sama saja dengan membuka kembali kenangan lamanya dengan gadis itu.

Yoongi membelokkan kemudi memasuki pagar rumahnya yang kebetulan sudah terbuka lebar. Yoongi menghentikan mobilnya, menatap beberapa mobil mewah yang memenuhi pekarangan rumahnya. Ah, pasti bundanya itu lagi mengadakan arisan bersama teman-teman sosialitanya.

Sepertinya Yoongi pulang di waktu yang salah, harusnya dia pulang besok saja saat rumahnya sepi. Yoongi terlalu malas untuk menerima godaan para ibu-ibu yang ingin menjodohkannya dengan putri mereka, siapa coba yang tidak ingin memiliki menantu seorang dokter? Tidak ada.

Yoongi menimang, mau masuk atau pergi jalan-jalan dulu sampai acara bundanya itu selesai. Mungkin pergi keliling Kota Bandung lebih baik daripada menerima semua godaan para ibu-ibu, tapi ... semua sudut di Kota Bandung ini berisi kenangannya bersama Irene.

"Lebih baik masuk dan tidur di dalam kamar," gumamnya, lalu mengambil ransel hitam di bangku penumpang dan beranjak keluar dari mobil.

Yoongi melangkahkan kaki memasuki rumah, suara tawa ibu-ibu terdengar dari ruang tengah. Yoongi menarik napas, memejamkan matanya lalu mengembuskan napas sambil membuka kedua matanya.

"Bunda," panggilnya sambil menampilkan senyum manis khas miliknya.

Wanita yang dipanggil bunda oleh Yoongi menolehkan kepalanya, memasang senyum lebarnya sambil beranjak berdiri. "Eh, anak Bunda sudah sampai." Sapa sang bunda sambil melangkah menghampiri Yoongi.

"Yoongi ke kamar ya, capek."

"Iya, kalau mau makan ambil di dapur ya. Bunda udah masak makanan kesukaan kamu."

Yoongi menganggukkan kepalanya dan bergegas pergi sebelum teman-teman sang bunda menggodanya dengan kalimat-kalimat laknat.

Yoongi sama anak Tante aja ya? Cantik loh, jago masak.

Yoongi melempar tasnya ke atas ranjang lalu berjalan keluar dari kamarnya menuju dapur untuk mengambil air minum, siang-siang gini enaknya minum yang seger gitu kan?

Waktu mau belok masuk ke dapur, Yoongi kaget karena papasan sama cewek yang ternyata juga ikutan kaget.

"Jennie?"

"Kak Yoongi?"

Ini kenapa ada Jennie di rumahnya? Yoongi kaget, nyubit pahanya sendiri buat ngeyakinin dirinya kalau dia gak lagi mimpi atau halusinasi.

"Kak Yoongi kok ada di sini?" tanya Jennie dengan wajah bingungnya, lucu banget. Matanya membulat, bibirnya mempout gitu, kan Yoongi jadi gemes.

"Lo ngapain di sini?" tanya Yoongi yang tak mengindahkan pertanyaan Jennie sebelumnya.

"Gue habis dari kamar mandi. Kak Yoongi sendiri kenapa bisa di sini?" Serius Jennie bingung kenapa bisa ketemu Yoongi di sini.

✔️Tempted [YOONNIE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang