"TROLL!! ADA BEBERAPA TROLL YANG MASUK KEDALAM!"Sontak semuanya pun panik ber larian kesana kemari, oh ternyata ada dua anak yang diam saja tak ada raut panik sama sekali.
Min Yoongi dan Lee Jihoon?
Dua anak kembar yang berbeda marga itu hanya diam dna melanjutkan makannya dengan tenang. Memang dasar duo kucing, bernyawa sebelas.
"TENANG SEMUANYA!" Teriak Profesor Yoo. "Untuk kepala asrama, tolong pimpin anak-anak menuju kembali ke asramanya masing-masing" Ucapnya tenang yang langsung dipatuhi oleh para kepala asrama.
"Ayoo cepat, kita harus sudah ada di dalam kamar asrama sebelum Troll itu datang!" ucap salah satu kepala asrama dan yang lainnyapun mengikuti sesuai arahan para kepala asramanya masing-masing.
Seokjin yang statusnya penakut itu, menggenggam lengan Jeonghan lumayan kencang, sebut saja ia meremasnya "Shh.. Seokjin jika kau terus meremas lenganku seperti itu akanku sihir kau menjadi Troll selamanya" Jeonghan kesal, tentu saja remasan Seokjin bukan main-main sakitnya.
"Maaf hannie... Ak- aku hanya sedikit. Takutt.." Seokjin berucap sedikit gemetar. Dibalas dengusan kasar dari Jeonghan
Seketika Seokjin melihat orang yang telah merebut sedikit hatinya, 'Kim Namjoon? Sedang apa dia sendirian di ujung koridor?' batin Seokjin bingung
Seokjin melepas remasan dari tangan Jeonghan. Mengikuti arah jalan Namjoon. Dia berjalan keluar dan menuju—
'Hutan terlarang?'
Beberapa detik setelah perginya Seokjin, Jeonghan pun baru sadar akan hilangnya remasan dilengannya, benar saja Seokjin menghilang. Oke, dia mencoba untuk tidak panik dan mulai berjalan balik untuk mencari Seokjin.
Seokjin bersembunyi dibalik pohon besar. Dilihatnya Namjoon sedang berbicara dengan—Janghoon? Sedang apa mereka ditengah hutan terlarang ini sedangkan yang lainnya berada di dalam dengan perasaan panik akan adanya makhluk Troll.
Janghoon memberikan sesuatu benda seperti kalung yang amat sangat indah, mata Seokjin sampai membinar melihatnya. Kalung berwarna biru laut dan ada beberapa simbol rumit disekelilingnya. Namjoon memakai kalung itu dan menyembunyikannya dibalik jubah asramanya
"Ingat. Ini rahasia kita bertiga. Profesor Yoo akan sangat murka bila ada yang tahu selain kita bertiga." ucap Janghoon yang dibalas anggukan oleh Namjoon
"Jadi aku harus menghadapi Troll itu? Atau mencari kawanan Unicorn?" Tanya Namjoon.
"Itu kuserahkan padamu. Pilihan pertama adalah, mencari kawanan Unicorn dan menjalankan tugas awalmu. Atau pilihan kedua menghadapi Troll dan kau harus menjauhi Seokjin." Jelas Janghoon. Seokjin yang mendengarnya sontak terkejut dan bingung. Apa makudnya itu?
"Baiklah. Aku pergi. Bukan hanya satu kawanan Unicorn semua makhluk itupun akan kubawa kesini jika kau mau." Namjoon berucap sombong sambil bersmirk licik yang sayang amat disayangkannya begitu tampan. Oke, tolong seseorang membawa Seokjin ketempat yang dingin, karna dia sedang meleleh karna dimple pujaan hatinya itu.
Abaikan saja
Janghoon tertawa "Kau angkuh nan sombong seperti biasanya. Baikkah tunggu apa lagi? Pergilah dan jangan lupa kembali dengan para Unicorn itu" Janghoon menepuk bahu Namjoon. Dibalas anggukan kecil
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Platform 9¾[COMPLETED]
Fantasy[NamJin] *First Story* Hanya sekedar cerita sederhana tentang perjalanan yang cukup rumit segrombolan murid dari sekolah khusus sihir bernama Hogwarts. 'Namaku Kim Seokjin,seorang anak berusia 11tahun yang telah diundang ke sebuah sekolah khusus sih...