2. First Time With That -Letter-

580 70 7
                                    

✉️

Hari berlalu seperti biasa, tetapi ketika hari itu datang semuanya berbeda, semuanya seakan-akan berubah, mulai adanya burung gagak beserta burung hantu yang berterbangan dan hinggap di sekeliling rumah pantinya itu dan saat itu pula ia menerima surat,

Seperti sebuah surat undangan yang asing dan...

Aneh?

.
.
.
✉️
.
.
.

Surat itu masuk dengan sempurna kedalam rumah tersebut, ketika seorang lelaki mendengar suara dari arah pintu rumahnya segera ia menuju ke pintu tersebut dan mendapatkan beberapa surat,

"Surat untuk ibu, surat untuk nahee, surat untuk chae dan surat untuk.." sekaligus memberikan surat-surat tersebut sesuai tulisan yang tertera,

"..Tn.Kim SeokJin? Aku? Siapa yang kirimkan surat ini?" ucap lelaki itu—Seokjin— dengan tatapan tak percaya, terkejut, heran dan curiga.

Ibunya merasa risih dengan perkataan Seokjin, dan saat itu juga menghampiri Seokjin dan mengambil surat itu secara sepihak

"Kembalikan bu, itu surat untukku!"

"Surat? Untukmu? Hahaha—kau bercanda Seokjin? Memangnya siapa yang akan repot-repot mengirimkanmu surat huh?" dengan nada sinisnya dan mulai membuka surat tersebut, dan betapa terkejutnya ia dengan tulisan di surat itu.

"Apa-apaan ini?!" Jaehee sedikit berteriak

Seokjinpun yang penasaran mengambil alih surat tersebut dan membacanya,

Betapa terkejut dan tidak percayanya dia dengan apa yang di tuliskan di surat itu, senyum manisnya berkembang samar tetapi..

Kenapa?

Kenapa Seokjin?

Apakah Seokjin benar-benar seorang penyihir?

Ini sedikit tidak masuk diakal.

Nahee pun yang ikut penasaran mengambil alih dengan sepihak surat itu dan membacanya dengan kencang

"UNTUK TUAN.KIM SEOKJIN, KAMI KELUARGA BESAR SEKOLAH KHUSUS SIHIR HOGWARTS MENGUNDANGMU UNTUK BERGABUNG DAN MENJADI MURID KESAYANGAN KAMI DISINI.. Ehh tunggu- oppa,kau..

Penyihir?" ucap Nahee terkejut.

"Nahee berikan pada ibu!" bisa dilihat dari raut muka Jaehee bahwa dia sedang marah,

Nahee pun menghampiri Jaehee ibu kandungnya itu dan memberikan surat tersebut

"Lelucon apalagi ini Seokjin? Apa kau tahu, ibumu menjadi gila karna pernah mendapat surat seperti ini, dan aku sebagai pengganti ibumu yang sangat menyayangimu tidak ingin kau menjadi gila seperti ibu kandungmu dan mati konyol seokjinku sayang" ucap ibunya dengan wajah yang sok pedulinya itu.

"Ibuku mati karna kecelakan bukan karna gilakan? Bu, cukup jangan mengada-ngada aku ingin mencoba, apa salahnya kan? Siapa tahu aku memang benar seorang penyihir?"

"Cukup Seokjin! Aku tidak mau kau sampai menerima surat aneh ini, apalagi sampai.." Jaehee perlahan merobek kertas itu

"Kau berani kabur dari sini." Jaehee pun melempar robekan tersebut kedalam tungku perapian disebelahnya.

"Kau, kau benar-benar jahat! Kau tidak akan pernah menjadi ibuku!" Seokjin menangis, menangis sesegukan dan berlari untuk pergi ke kamarnya

"Dasar anak tidak tahu diri!" Jaehee berteriak, dan setelah itu tersenyum licik.

Dikamar, Seokjin terus menangis. Menangis dengan pilu, menangisi nasibnya yang buruk itu, ia menangis sampai lelah dan tertidur.
.
.
.
.
.

Keesokan paginya, Seokjin terbangun dengan mata dan muka yang sembab dan memerah, dan beralih dari ranjangnya keluar menuju kamar mandi dilantai bawah mencuci muka dan membersihkan diri.

Melakukan pekerjaannya seperti biasa, ibunya pun tak peduli seakan-akan kemarin tidak terjadi apapun, hening, sebelum suara dari pintu memecahkan keheningan

Kini ibunya yang menghampiri pintu untuk mengambil surat beserta koran seperti biasa, meringis ketika ada surat itu lagi dan merobeknya hingga tak tersisa, menghampiri Seokjin dan melempar sobekan surat tersebut tepat dimukanya

"Sialan! Siapa yang mengirim surat itu?! Jika kau mengenalnya beri tahu dia bahwa kau dan aku tidak menerima undangan konyol tersebut!" terlihat Jaehee sangat murka

"Aku tak tahu" jawab Seokjin acuh dan datar

"Brengsek!" Jaehee sudah mengambil ancang-ancang untuk menampar Seokjin sebelum suara gemuruh dari pintu, jendela dan tentu saja suara burung-burung tempo hari itu mengganggu aktifitasnya itu dan seketika

Brakk!

Pintu dan jendela terbuka lebar, serta tungku perapian tersebut padam dan mulai masuklah surat-surat aneh itu lagi yang sama tetapi dengan jumlah yang sangat banyak, berterbangan dan kemudian jatuh kesana kemari,

Jaehee terkejut, anak-anak panti yang lain juga sama terkejutnya, senyuman manis berkembang di wajah polos Seokjin dan kemudian Seokjin berlari menuju sofa diruang tengah loncat-loncat sana sini mengambil salah satu surat tersebut dan membawa surat tersebut ke kamarnya. Menutup serta mengunci kamarnya dan mulai membuka segel surat tersebut, ia tertawa bahagia setelah melihat isi surat tersebut, ia benar-benar tak sabar ingin bersekolah tak peduli dengan nama atau status sekolah tersebut yang Seokjin pikirkan adalah 'Ia akan bersekolah untuk yang pertama kalinya!'.

Malam itu juga, ia membenahi barang-barangnya yang menurutnya akan diperlukan sewaktu-waktu nanti di sekolahnya itu, tertulis disurat aneh itu bahwa akan ada yang menjemput Seokjin untuk menuju sekolah tersebut seseorang yang bernama JangHoon? Ya entahlah siapapun dia, Seokjin akan sangat-sangat berterima kasih kepadanya.

Seokjin turun kelantai bawah rumahnya dan menuju pintu utama, tentu saja untuk menunggu si penjemput itu. Tanpa sadar dibelakangnya, ibunya itu menatap tak suka pada Seokjin, menatap benci Seokjin yang terlihat senang. Mengapa ia tak membentak serta melarang Seokjin lagi? Jawabannya adalah ia sudah lelah, lelah untuk melihat kejadian aneh yang menimpanya, mungkin memang seharusnya ia lepaskan saja Seokjin, takut-takut jika Seokjin benar-benar seorang penyihir ia akan disihir entah menjadi apa, membayangkannya saja sudah membuat wajahnya pucat.

Dan setelah menunggu beberapa saat, datanglah seseorang berbadan besar dan entahlah yang jelas dan sudah Seokjin pastikan dia JangHoon, si penjemput itu.

-TBC

Hai:v

Hehe

Dikit ya? Monmaap otak lagi buntu:v

Intinya terima kasih sudah membaca, saran dan kritik diterima^^

Jan lupa voment ya^^

Story Of Platform 9¾[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang