10 || fireworks

1.6K 233 32
                                    

HAPPY NEW YEAR!
makasih buat semuanya yang udah support aku dan cerita ini di 2014 semoga kita bisa jadi lebih baik dan akrab kedepannya^^
jangan lupa tinggalin jejaknya nyaw:3 kritik, komentar, saran, selalu di tunggu.

elsa.

* . * . * . * . * . *

Jepang cukup cerah malam itu.

Lampion warna-warni di pasang di sepanjang jalan sementara stan-stan makanan berjejer rapi di setiap sudut. Jalanan penuh sesak dengan orang-orang yang bergandengan tangan dengan senyum lebar dan rona merah di wajah mereka. Membuat suasana terasa hangat.

Di ujung jalan, sedikit jauh dari keramaian, sosok laki-laki dan perempuan berdiri di pinggir jembatan kecil sambil memandang langit malam.

Yang perempuan mengenakan dress santai selutut, sementara yang laki-laki mengenakan kaus polos dan celana pendek. Mereka berdua terlihat seperti turis asing yang tak henti-hentinya memuji keindahan Jepang malam itu. Kontras dengan semua pengunjung lainnya.

Nagisa Keiko menutupi mulutnya dengan kedua tangan dan tertawa keras-keras sampai rasanya ia ingin menangis. Sementara Niall yang berdiri dihadapannya memasang wajah kesal setengah mati. Bibirnya dikerucutkan seperti anak kecil.

"Berhenti tertawa." ucap Niall sambil memelototi Keiko gemas.

Gadis itu sendiri masih berusaha sangat keras untuk meredakan tawanya. "I c-cant!" ucap Keiko di sela-sela tawanya. "Wajahmu tadi benar-benar--"

Keiko tidak bisa menyelesaikan perkataanya. Karena detik berikutnya jari-jari Niall langsung menggelitik pinggangnya, membuat tawa gadis itu makin keras. Sementara seringai lebar muncul di bibir Niall, laki-laki itu terlihat tidak perduli dengan orang-orang yang mulai menatap mereka sambil mengernyit.

"Baiklah, aku menyerah!" seru Keiko. Gadis itu terlihat kehabisan nafas saat Niall berhenti menggelitiknya. "Kau ini, brutal sekali, Horan." sambungnya lagi sambil berusaha merapikan bajunya yang jadi sedikit kusut.

Niall menjulurkan lidah dengan ekspresi menantang, "Siapa suruh kau jadi perempuan sangat menyebalkan?"

Kali ini Keiko berjinjit dan mengacak rambut Niall, gemas. "Dasar pirang." gumam gadis itu, seulas senyum cerah bermain di bibirnya.

Niall sendiri tertegun selama beberapa saat. Sentuhan Keiko, ucapannya, suasananya, semuanya terasa.. familiar untuk Niall. Deja Vu, Niall yakin ia kembali mengalaminya.

Selama beberapa saat Niall hanya bisa membeku saat ingatannya kembali terlempar ke masa-masa yang bahkan ia yakin tidak pernah diingatnya lagi.

Niall melihat sosok seorang gadis. Dengan rambut panjang yang sedikit ikal di ujungnya dan kulit seputih salju sedang berputar-putar dalam balutan dress selutut berwarna putih. Saat pandangan gadis itu menangkap mata Niall, seulas senyum manis muncul di bibirnya bertepatan dengan gumaman, "Hei Pirang, sedang apa disana? Ayo sini!"

Detik itu juga Niall langsung mengerjapkan matanya berkali-kali dan berusaha memfokuskan pandangannya pada Keiko. Namun sepertinya laki-laki itu gagal karena apa yang ia lihat dihadapannya tidak sepenuhnya seperti gadis yang sedari tadi bersamanya.

Dimata Niall, Keiko seakan ada dua. Wujudnya berganti-ganti. Terkadang ia terlihat seperti Keiko, tapi beberapa saat kemudian terlihat seperti gadis manis dengan terusan putih yang sempat melintas diingatannya.

Niall mengusap matanya dengan tangan kanan, berusaha mengenyahkan visi aneh itu dari pandangannya. Mungkin ia sedikit pusing, atau keramaian membuatnya jadi tidak fokus? Niall juga tidak mengerti.

clairvoyant ☆彡 n.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang