“jim.. nanti malam kau ikut kan?”
“tentu saja.. mana mungkin seorang park jimin tidak ikut.. tak ada dikamusku ‘tidak mengikuti balapan’”
“lalu bagaimana kau akan datang bukankah eommamu akan menjodohkanmu malam ini?”
“apa perduliku? Kau tau.. aku tak pernah percaya dengan yang namanya perjodohan.. hah dia selalu saja mengatur hidupku”
“begitu-begitu juga dia adalah eommamu dude”
“yayaya. Sudahlah aku harus masuk kelas sekarang”
.
.“jadi kau idak percaya perjodohan?”
“bahkan aku tidak percaya yang namanya pernikahan”
“kenapa?”
“pernikahan ada Karena perjodohan. Dan dari pernikahan itu cintalah tumbuh.. lalu apa yang terjadi dengan pernikahan orangtuaku? Kenapa mereka bercerai..? eomma ku berkata jika ia menikah karena dijodohkan itupun karena bisnis dan tak ada cinta dalam pernikahan mereka walau aku sudah lahir. Tetap saja, orang tuaku tak pernah saling mencintai.. maka dari itu tak pernah percaya perjodohan apalagi pernikahaan”
“heh jimin.. tidak semua pernikahan karena sebuah perjodohan itu berakhir dengan perceraian.. masih banyak kok didunia ini yang masih bertahan dalam pernikahan itu..”
“ya mungkin hanya orangtuaku yang seperti itu. Dan aku lebih percaya pada apa yang aku rasa”
“hmm ku pikir kau belum cukup dewasa temann”.
.“dasar anak tak tau diuntung.. kenapa kau tak hadir tadi malam hah??
Kau membuat eomma malu didepan rekan kerja eomma”“sudah kukatakan bukan eomma.. aku tak pernah percaya perjodohan. Biarkan aku menikah dengan orang pilihanku”
“tidak ada salahnya park jimin.. tidak ada salahnya kau menerima perjodohan ini,, kalian akan saling mencintai satu sama lain nantinya”
“apa eomma pernah mencintai appa? Atau appa mencintai eomma? Kau sendiri yang mengatakan padaku.. bahwa kalian tidak pernah saling mencintai”
“itu bukan alasan yang dapat kau gunakan untuk menolak perjodohan ini park jimin”
“terserah apa katamu.. aku menolak keras perjodohan ini”.
.“jimin mau kemana kau?”
“aku ingin keluar. Ada tugas kampus yang harus aku kerjakan”
“hati-hati dijalan ne sayang..”
“nde eomma”
“eoh jangan lupa pulang cepat ne..”
“memangnya ada apa?”
“kau kan sudah berjanji akan mengantar eomma”
“hmm baiklah”.
.“nah ayo masuk”
“restoran?”
“ya. Kenapa? Ada masalah?”
“apa eomma ingin bertemu seseorang?”
“ya.. ayo masuk pasti mereka sudah menunggu”.
“apa kalian sudah lama menunggu?”
“tidak juga, ohh apa dia putramu?”
“ahh nde dia putraku, yang aku ceritakan padamu”
“tampan sekali”
“hmm dimana putrimu? Apa ia belum datang?”
“dia ketoilet sebentar.. mungkin ia gugup menemui calon suaminya”
“tunggu tunggu.. eomma jawab jujur apa kau sengaja membawaku kesini agar dapat melakukan acara perjodohan gila ini”
“park jimin! Apa yang kau katakana?”
“eomma taukan dari awal aku tak menginginkan ini.. dan maaf tuan. Aku sama sekali tak tertarik menjadi suami putri anda.. selamat sore..”
“jimin.. PARK JIMIN!!!”.
.“hei bro.. kesini rupanya. Katanya ingin mengantar eommamu?”
“ya tadi aku mengantarnya”
“lalu? Cepat sekali.. eommaku bahkan jika berpergian selalu menghabiskan waktu seharian”
“hmm”.
.“jimm.. jiminn…”
“nde?”
“kenapa kau melamun dan duduk saja?”
“ani aku hanya.. umm”
“kajja.. teman-teman yang lain sudah menunggumu dari tadi”
“ahaha maafkan aku”
“sini biar aku bantu kau berdiri”
Grep
“aghhh sa-sakith ahh kakiku”
“mwo ada apa dengan jimin”
“aku tak tau tadi dia baik-baik saja, tapi saat dia coba berdiri tiba-tiba ia kesakitan seperti itu”
“apa ini, kenapa tiba-tiba kaki jimin berdarah?”
“agghhhh sakitt kenapa ahh kenapa aku tak bisa menggerakkan kakiku?”
“tenanglah jimin biar ku obati..”
KAMU SEDANG MEMBACA
A Game_BTS END
Fanfic"Apa kamu ingin bermain denganku?" "Kamu akan menyukai permainan ini" . . "Jadi selama ini kami....." Maincast : Kim Namjoon Kim Seokjin (gs) Min Yoongi (gs) Jung Hoseok Park Jimin Kim Taehyung Jeon Jungkook (gs)