1.3

64 3 0
                                    

"Hallo"

"..."

"Cari tau siapa yang udah naruh obat perangsang diminuman Verona tadi malem di cafe corazon!"

"..."

"Saya tunggu hasilnya"

" ...  "

Tut

'Kok Verona lama banget sih' batin chandra menyeruak karena sudah setengah jam ia menunggu Verona namun tak kunjung datang ke ruang tv yang ditempati Chandra saat ini. 

Yah, Chandra langsung keruang tv milik Verona setelah adegan Chandra menggoda Verona setelah mandinya tadi.

Ck, chandra  bangkit dari duduknya dan menuju ke kamar Verona lagi ia membuka pintu dan tak ada Verona di dalamnya.  Samar samar ia mendengar gemricik air dari dalam kamar mandi.

Tok tok tok

"Na lo madinya udah apa belum?"

"Iya bentar" sahuta suara ya g tak lain adalah suara Verona

Cklek

"Lama banget sih lo" tanya Chandra dengan alis sedikit terangkat merasa heran denga Verona yang ada di dalam kamar ma di selama setengah jam lamanya.

"Bawel banget sih"

"Udah,  buru bikinin gue makanan! "

Setelah menyuruh Verona yang sedari tadi didalam kamar membuat makanan untuk dirinya lalu ia kembali keluar menuju ruangan yang sedari tadi ia tempati

Sampai ia tak sadar kalo Verona sudah ada dibelakangnya memandang dengan pandangan sengit

Kemudian Verona langsung menuju dapur untuk membuat makanan yang Chandra minta agar ia cepat cepat pergi dari kediamannya.

***

Kejadian itu baru dua hari yang lalu. yang  Verona rasakan ia masih memikirkan bagaimana ia bisa melakukan hal seperti itu pada Chandra. Masa iya ia melakukan apa yang Chandra ucapkan, ucapan itu masih terngiang dipikirannya yang  minta pada Chandra agar memuaskan dirinya, kan jadi ia berfikir keras, rasanya gak  mungkin jika ia sadar dan meminta pada Chandra secara ia berarti meminta dirinya untuk dihancurkan secara sengaja oleh dirisendiri tapi yang ia rasakan kemarin ia tak merasakan apa pun. Ia masih mengingat itupun samar samar karena ia merasa sedikit pusing kemarin setelah meninum minuman yang ia pesan saat menemani Chandra makan di cafe.

TOK TOK TOK

Suara itu membuyarkan lamunan Verona yang sedang berada di depan tv yang menyala tetapi dicueki oleh sang pemilik.

Suara itu semakin tak sabar saja, Verona mempercepat laju jalan kakinya kearah pintu apartementnya.

"Iya sebentar"

"Isshh... Gak sabaran banget sih, bisa bisa pintu apartement gue rusak ntar" gerutu Verona dalam hatinya tetapi masih menjalankan kakinya kearah pintu guna membukakan untuk tamu yang gak tau sopan santun itu.

Cklek

"Chandra"

"Hai"

"ngapain lo kesini lagi?" tanya Verona dengan was was karena kejadian kemari yang menimpanya di apartementnya sendiri pula.

"Gue cuma mau eemmm... Masuk dulu deh na" jawabnya dengan nada yang sedikit menggoda Verona yang sedang perang batin antara mempersilahkan Chandra masuk kedalam apartementnya atau tetap berada diluar seperti ini.

"Gak lo gak boleh masuk" jawab Verona akhirnya setelah ia pikir lagi kalau ia membiarkan Chandra masuk ia akan lebih dalam keadaan bahaya nantinya

"Sayangnya gue gak perduli" ucap Chandra yang dibarengi masuknya ia Chandra

"Mau lo sebenernya apa sih Chan?" tanya Verona yang sebenarnya dalam hatinya gelisah takut jejadian itu tetulang lagi karena apapun bisa terjadi.

"Mau Gue? Lo tanya mau gue apa na?" ucap Chandra mengulangi ucapan Verona

"Hhmm" anggukan kepala Verona menandakan jawaban apa yang diucapkan Chandra

"Gue mau....."

TBC

22/12-19



my babyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang