- Prolog : Pahlawan yang Hilang -

3K 340 65
                                    

©My Hero Academia ( Official Anime )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©My Hero Academia ( Official Anime )

PROLOG

[Halo semua, ini adalah chapter yang sudah diedit. Setelah saya kembali menulis setelah sekian lama, saya tahu bahwa chapter ini terlalu banyak memiliki kesalahan, misalnya TYPO, penggunaan –san di nama depan, dsb. Oleh karena ini saya menulis ulang. Ada juga tambahan jika anda adalah pembaca sebelum chapter ini diedit dan tidak tertarik membaca ulang, maka silahkan scroll ke bagian paling bawah dari chapter ini. Terimakasih!] 

[Saya menyarankan anda membaca ulang jika ingin lebih mengerti, tapi tentunya saya tidak memaksa]

[Saya menyarankan anda membaca ulang jika ingin lebih mengerti, tapi tentunya saya tidak memaksa]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©My Hero Academia ( Official Anime )

Midoriya Izuku benar-benar ingin menangis. Dia kalah, dia harus mengakuinya. All For One telah menguasai hampir seluruh daratan di Jepang, membunuh banyak orang tak bersalah dan mengambil quirk mereka, termasuk ibunya. Gedung sekolah UA sudah hancur di belakangnya, bangunan itu roboh karena All For One menggunakan quirk hujan api yang entah dia curi dari mana. Izuku dan teman-temannya hanya bisa menyelamatkan tidak kurang seratus orang dari jutaan populasi di jepang, mengirim mereka ke negara luar pesawat sederhana yang dibuat oleh Momo, yang sangat menghabiskan tenaga pahlawan wanita itu.

Bantuan dari luar negeri awalnya datang selama kemunculan awal All For One dalam perang secara publik, para pahlawan diluar membantu pihak pahlawan Jepang untuk mengalahkan All For One atas nama kemanusiaan dan bahwa semua orang pantas diselamatkan. Tapi itu sama sekali tidak berhasil dengan baik, semua orang yang dikirim untuk membantu tewas dalam keadaan yang mengenaskan, tidak ada satupun yang bisa kembali hidup-hidup ke negara asalnya. Bahkan media luar dengan miris menulis bahwa datang ke Jepang sama saja dengan bunuh diri. Diplomasi Jepang di luar negeri masih tidak berhenti untuk meminta bantuan, tapi tidak ada pahlawan lagi yang ingin datang untuk membantu. Pemerintah luar negeri mengatakan bahwa mereka tidak bisa memaksa para pahlawan karena peraturan yang berlaku.

Izuku ingat dia sangat marah ketika mendengar itu. Bukankah pahlawan seharusnya membantu semua orang? Mengapa mereka menutup mata atas penderitaan banyak orang? Apa mereka tidak tahu rasa sakit yang dia rasakan? Melihat orang-orang yang dia cintai tewas dan dia tidak bisa melakukan apa-apa? Melihat Ibunya tewas dan bahkan dia tidak bisa mengambil mayatnya karena ledakan?

Pahlawan yang Hilang | The Lost HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang