04

3.2K 306 12
                                    

Sudah 1 minggu Ashlynn berada di Jogja. Sudah menjalani hidup normal sebagai anak Ayah dan Ibu juga di rumah. Ashlynn senang, dapat menikmati aktivitas di rumah setelah 4 tahun lamanya ia benar-benar fokus untuk kuliah. Yah mungkin dirinya bakalan cari kerja di daerah Jogja, tidak mau jauh-jauh dari orang tua lagi.

Sudah 1 minggu juga, Ashlynn nggak kontakan lagi dengan Azizil. Ya, chat terakhirnya adalah waktu mereka saling save nomor itu. Setelah itu, mereka hanya menjadi viewer status saja.

"Mbak Alynn, tolong dong belanja bulanan di supermarket. Mau nggak?" tanya Anna yang tiba-tiba datang ke ruang tamu.

Ashlynn menaruh handphone nya di meja, "Boleh bu. Tapi aku naik apa? Motor aku kan sudah dijual."

"Oh iya nduk, lupa Ibu. Yaudah sebentar. Adri! Mahadri? Tolong anter mbak ke supermarket ya?"

"Iya Bu. Siap laksanakan. Asal ada bayarannya aja, gampang!"

"Alah-alah anak lanang."

Adri tersenyum, menunjukkan gigi rapinya, "Berdua aja kan?"

Ashlynn mengangguk, lalu ia memperhatikan Adri dari bawah hingga ke ujung rambut, "Kamu mau ke supermarket koloran kayak gitu? Ganti cepet!"

Adri memicingkan matanya, "Ish, macan. Galak." jawab Adri. Laki-laki tadi langsung berjalan menuju kamarnya, untuk ganti baju sebelum diterkam Ashlynn.

"IBUUUUU!" Chalya teriak kencang, bukan hanya Anna, Ashlynn pun kaget. Kebiasaan banget dia bikin kaget orang.

"Apa to nduk kok teriak-teriak? Wong cuma deket kok teriak-teriak. Kenapa?"

"Pengen ikut mbak sama Adri. Boleh ya Bu?"

Anna menautkan alisnya, lantas mengajukan pertanyaan.

"Lha masa mau boncengan bertiga?"

Ashlynn yang mendengar kalimat Anna pun tertawa geli.

"Ish Ibu. Ya suruh Adri pakek mobil lah. Gimana to Ibu ki."

Anna terkekeh lalu mengusak rambut Chalya pelan.

"Yowis, sek, tak suruh Adri manasin mobil aja."

"Yee! Makasih Ibu, muah!"

Anna menggeleng pelan, melihat tingkah putri bungsunya. Anna pun berjalan menuju kamar Adri dan mengetuk pelan pintu kamar anak laki-lakinya, "Mas, pake mobil ya. Chalya minta ikut."

"Nggih bu."

✈️

Ashlynn sebenarnya sudah selesai buat belanja keperluan yang tadi di list oleh Anna. Tapi ia sekarang lagi nraktir adik-adik nya buat jajan. Karena sebelumnya, Ashlynn belum pernah nraktir Adri dan Chalya. Jadi, ya disinilah mereka, ditempat snack-snack yang tertata rapi.

"Mbak pengen deh, nyobain tteokbokki. Kalian mau nggak?"

Tanya Ashlynn kepada si kembar. Namun Adri hanya melongo, sedangkan Chalya sudah tepuk tangan untuk selebrasi sendiri.

"Boleh mbak boleh boleh! Aku pengen ngerasain yang namanya tteokbokki tuh kaya gimana sih. Soalnya aku sering lihat food vlogger pada makan tteokbokki. Dan katanya enak, pedes manis gitu. Ayo mbak, kita cari!"

Ashlynn tiba-tiba langsung ditarik oleh Chalya untuk mencari tteokbokki tersebut. Adri yang melihat kakak perempuannya dan Chalya pergi menjauh pun masih berdiam diri di tempat dengan ekspresi yang bingung. Dan pada akhirnya Adri tetep ngikutin Ashlynn dan Chalya mencari makanan yang bahkan namanya saja belum pernah didengar.

Saat Ashlynn dan Chalya sedang asik memilih berbagai tteokbokki, Adri mencolek siku Ashlynn perlahan.

"Mbak, Adri mau mogu-mogu satu dong mbak, ya?"

"Yaudah sana ambil."

Chalya yang mendengar Adri akan beli mogu-mogu, segera menoleh ke Adri, dan beralih menatap Ashlynn.

"Mbak, tapi Chalya maunya Cimory bukan mogu-mogu. Boleh ya mbak?"

"Nggak, harus sama. Nanti giliran sampai rumah aja, ribut karena barangnya beda."

Iya. Si kembar itu apa-apanya harus sama. Pernah tuh, dulu si Adri ambil Oreo, si Chalya ambil Biskuat, dan sampai rumah, mereka malah ribut gara-gara barangnya nggak sama. Aneh? Memang aneh. Ashlynn aja sampai bingung. Jangankan Ashlynn, Anna yang statusnya adalah Ibu mereka aja bingung kenapa bisa seperti itu.

"Alah mbak, janji nggak ribut sampai rumah. Yayaya?"

Ashlynn mendengus dan melotot ke arah Chalya. Memberi jawaban atas rengekan Chalya.

"Ngalah salah satu, bisa nggak?"

Adri lalu menaruh kembali mogu-mogunya ke tempat asalnya. Chalya dengan senyum sumringahnya bergegas dari bagian 'Frozen Food' ke bagian 'Diary', yang tentu saja diikuti Ashlynn setelah sembarang ambil merk tteokbokki untuk  menemani Chalya mengambil Cimory. Namun saat akan mengambil yang diinginkannya, Chalya bertemu tangan lain.

"Eh adik mau ini?"

Kamu yang tidak asing dengan suara itu langsung menoleh ke sumber suara.

"Mas Azi?"

✈️

Ashlynn, Adri, Chalya dan Azizil sedang ada di Starbuck . Setelah kejadian Cimory di Toserba, Azizil langsung mengajak mereka untuk ke Starbuck guna mengobrol santai.

Ashlynn dan Azizil berada di meja yang berbeda dengan Chalya dan Adri. Dan tentu saja itu membuat keadaan terasa canggung. Karena pasalnya Ashlynn bukan tipe orang yang bisa memulai percakapan.

"Gimana kabarnya mbak Ashlynn?"

"Baik mas. Seperti yang bisa Mas Azi lihat sekarang."

Azizil tersenyum mendengar jawaban dari Ashlynn. Ditambah gingsul nya sebagai pemanis senyum Azizil. Tampan.

"Luka kamu sudah sembuh? Nggak nambah parah kan?"

Ashlynn terkekeh pelan sembari menggeleng.

"Nggak lah mas. Cuman jatuh doang, nggak sampai gelinding-gelinding."

Azizil tertawa mendengar penuturan Ashlynn. Padahal tidak ada yang lucu. Atau mungkin selera humornya Azizil saja yang rendah.

"Alhamdulillah deh, kalau nggak nambah parah. Oh iya, by the way, kamu di toserba tadi ngapain?"

"Belanja bulanan mas. Mas sendiri ngapain?"

"Aku tadi lagi pengen jajan aja. Makanya ke toserba."

Ashlynn mengangguk mengerti sebagai jawaban atas pernyataan Azizil.

"Itu adik kamu?"

Ashlynn mengangguk, membenarkan pertanyaan Azizil. "Kembar mereka."

Azizil menganga sembari menutup mulut dengan menggunakan tangannya. Menandakan bahwa Ia kaget. Namun sedetik kemudian, Azizil menurunkan tangannya dan kembali lagi pada situasi canggung.

"Ehm. Lynn, kita udah ketemu dua kali. Ini kebetulan. Kalau kita besok ketemu lagi,  kita udah tiga kali ketemu. Kalau sudah tiga kali ketemu, itu berarti—"

"Takdir."

✈️

My Sweet Captain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang