BAGIAN SEBELAS

71 7 1
                                    

Kesunyian di ruangan membunuhnya perlahan, matanya mulai merasakan kantuk. Semakin lama ia tenggelam dalam dunia mimpi.

Hampir 30 menit berlalu, Syasa membuka matanya perlahan, di lihatnya Wahyu yang tertidur di samping sambil memegang erat tangan Syasa. Syasa melirik ke arah wajah Wahyu.

Wahyu membuka matanya menyadari kalau Syasa sudah sadar, dan segera melangkahkan kakinya mengambil segelas air putih.

"Nih minum dulu." Wahyu menyerahkan air putih.

Syasa berusaha untuk bangun membenarkan posisi duduknya, tapi tidak bisa karena kepalanya masih terasa pusing.

"Ga usah di paksain Sya." Ucap Wahyu lebih mendekat, membantu mengangkat tubuh Syasa agar bisa minum.

Setelah itu Wahyu meletakkan gelas di meja kecil samping kasur Syasa.

"Makasih." Ucap Syasa pelan
Entahlah Syasa sedikit tersentuh melihat Wahyu yang seperti ini tidak menyakiti Syasa.

Wahyu tersenyum, melihat Syasa yang kini sudah baik-baik saja, bahkan Syasa lebih baik padanya tidak seperti biasanya.

"Udah enakan?" Tanya Wahyu

"Muka lo..." dengan ragu Syasa menyentuh sudut bibir Wahyu, ada sedikit luka di sana.

"Oh ini gapapah ko, tadi juga udah di obatin sama dokter Dewi." Jawabnya sambil memegang tangan Syasa
"HAHA MODUS"

Syasa langsung menjauhkan tangannya dari wajah Wahyu.

"Udah jam 8 emang lo ga masuk kelas?" Tanya Syasa

"Engga."

"Kenapa?"

"Gue pengen temenin lo di sini, sampe lo merasa lebih baikan."

Syasa tertegun mendengar pernyataan Wahyu barusan.

"Maksud lo apa tadi ribut-ribut segala?" Syasa mengalihkan topik pembicaraan.

Kumat lagi nih nyebelinnya, pikir Wahyu.

"Ah tadi gue cuma becanda ko."

"Lo bilang kaya gitu becanda? Becanda lo ga lucu!" Tegas Syasa.
"Lo sadar ga sih lo tuh udah bikin semua orang panik liat lo berdua ribut kaya tadi."

"Termasuk lo?" Wahyu balik bertanya.

"Engga!"

"Engga panik ko sampe pingsan." Cibir Wahyu.

"Tau ah pusing." Syasa jadi kesal sendiri dengan Wahyu.

"Nanti pulang bareng gue."

"Engga mau!"

"Ayo dong Sya, sekali-kali kek mau." Rengek Wahyu.

"Di bilang gamau ya gamau!"

Wahyu rasa kali ini Syasa berubah menjadi orang yang menyebalkan, tapi Wahyu sayang gimana dong?

"Kali ini aja." Wahyu sedikit memohon agar Syasa mau di antar nya pulang, karena Wahyu ingin memastikan Syasa selamat sampai rumah, tidak lecet sedikitpun.

Syasa diam tak menghiraukan nya.

"Yes! Berarti mau ya gue anter pulang." Wahyu tersenyum riang.

***

Syasa masuk kembali ke kelasnya bersama Wahyu setelah 2 jam mereka berada dalam UKS. Entah apa saja yang mereka bicarakan selama itu.

Mungkinkah ini awal perkenalan yg baik bagi mereka berdua? Entahlahh.

MY FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang