Enam

57 16 0
                                    

Biarkan namaku terukir indah dihatimu, mangisih setiap relung hati dan yang akan membuatmu secara perlahan mancintaiku

Revan E Wihardja

******

Reza teremenung di sebuah cafe memikirkan kejadian tadi pagi ia masih tidak menyangka kalo citra menolaknya

Meskipun di depan citra ia memasang senyum namun itu hanyalah senyum kemunafikkan sebenarnya di dalam lubuk hatinya ia masih tidak terima

Ia bahkan masih ingin untuk memperjuangkannya untuk bisa mendapatkan kembali hati gadis itu

karna ia meyakini  bahwa mungkin didalam lubuk hati gadis itu masih ada namanya terbukti pada saat ia merasakan jantung citra berdetak kencang pada saat ia memeluknya dan tatapanya yang berbeda

Ketika ia sedang hanyut dalam pikiranya, tiba tiba ia dikejutkan dengan dengan sebuah suara yang menyapanya

"Haii, lo Reza kan?"sapa gadis itu yang ternyata adalah Tasya

Dengan cepat Reza menoleh pada orang yang sedang menyapanya dan dengan bingung membalasanya

"iya,"jawabnya singkat

"Kalo gitu kenalin nama gue Tasya"kata Tasya sambil menganjungkan telapak tanganya

Reza hanya tersenyum dan kemudian lanjut dengan pikirannya

"Boleh duduk?"tanya Tasya

Reza hanya menganguki kemudian Reza hanyut dalam lamunannya kembali

"Lo lagi mikirin Citra yaa?" tanya Tasya membuka suara

Mendengar pertanyaan tersebut Reza mengerutkan dahinya karna ia merasa bingung

"Maksud lo apa yah?"

"Ooo jadi gini tadi pagi gue gak sengaja dengar omongan lo sama Citra"

"Dan gue juga tau kenapa tadi pagi Citra nolak lo"

"Emangnya kenapa?"tanya Reza penasaran

"Kan citra udah punya pacar namanya Revan"

"Maksud lo Revan wihardja"

"Lo udah tau?trus lo kenal sama sih Revan?"

"Gak gua cuma nebak aja, lagian gue tau namanya karna papanya salah satu kolega papa gue sih, trus kenapa lo tiba tiba dateng kesini ngomongin ini ke gue?"

"Ooo....sebenarnya gue mau kasih tau sama lo kalo sih Revan tuh gak baik buat citra"

Mendengar perkataan Tasya Reza sedikit mengerutkan dahinya
"Trus terserah merekalah kan mereka yang pacaran"

"Ia tapi cuma lo yang pantes buat citra gue tau semua kejelekan Revan karna gue salah satu mantan Revan, dia akan nyakitin citra setelah itu pasti bakalan ditinggalin sama dia kayak yang dia lakuin ke gue"

"Gue gak percaya"

"terserah kalo lo gak percaya intinya gue udah kasih tau sama lo yah kalo lo beneran sayang sama dia pasti lo bakalan lindungin dia dari Revan" setelah Tasya mengakhiri kata katanya ia langsung melengang keluar cafe
Sedangkan Reza dilanda rasa galau mendengar pernyataan Tasya

*****

Setelah selesai dengan kuliahnya citra langsung menuju parkiran yang sudah ditunggu oleh Revan yang telah selesai dengan kuliahnya dan sekarang waktu sudah menunjukan pukul empat sore sebenarnya citra ingin sekali segera pulang untuk mengistirahatkan dirinya dari kepenatan yang sedari tadi yang ia rasakan

Namun karna ia sudah ada janji dengan Revan akhirnya ia harus pasrah mengikuti kemana lelaki itu membawa asal ke tempat yang masih wajar saja

Di parkiran sudah terlihat Revan yang  telah menunggunya sedari tadi, citra pun mempercepat langkahnya mendekati ke posisi Revan berada

"Kak...Revan..."

"Oo..ra udah selesai?"

"Yaialah kalo belum gue gak mungkin disini gimana sih lo kak"cibirnya

"Kan gue kira lo bolos lagi, yaudah yuk ikut gue" kata Revan sambil membuka pintu mobilnya dan menyuruh citra masuk

Kemudian mobil itu mambelah jalan menuju sebuah tempat yang yudak diketahui oleh citra

Di dalam mobil hanya terasa hening yang menyelimuti perjalanan mereka Revan fokus pada jalanan yang ada di depanya sedangkan citra menatap keluar jendela melamun memikirkan sesuatu

Setelah beberapa saat dalam perjalanan akhirnya mereka tiba di sebuah taman yang sangat indah di pinggir Danau, suasana begitu tentram, sejuk, dan sangat hening hanya ada hamparan Danau dan reremputan hijau

Sungguh mengahanyutkan

Sedangakan citra sedari sudah terpesona dengan hasil karya ciptaan tanggan Tuhan nan indah

"Akhirnya gue kesini lagi ra sama lo dan lo adalah orang pertama yang gue ajak kesini, tau gak kenapa gue ngajak li kesini?"kata Revan yang duduk diatas akar pohon di bawah sebuah pohon yang sangat rindang yah... karna disana tidak tersedia kursi.
Citra pun ikut duduk disamping Revan

"Bener gue orang pertama yang lo ajak kesini kak?"

Seketika Revan pun berbalik menatap citra lekat dan mulai menjawab maksud dari semua ini

"Iya.... serius lo yang pertama gue ajak kesini, dulu gue suka kesini disaat gue lagi ada masalah, disaat gue lagi ada pertanyaan yang gak mampu buat diketahui sama diri gue sendiri dan tempat ini adalah tempat buat rasa penyesalan gue dan alasan gue ajak lo kesini karna gue pengin lo tau kalo gue betapa bencinya gue sama diri gue sendiri dan gue mau supaya lo bisa bantuin gue buat ngilangin rasa benci gue sama diri gue sendiri lo mau kan?"

"Maksudnya....?"

"Gue mau mulai sekarang lo mau jujur sama gue apa yang lo rasain bisakan?"

"Iya...kak..."seketika mata citra berkaca kaca hatinya terasa berkecamuk ia merasa benci pada dirinya sendiri yang membohongi perasaanya sendiri yang masih manyayangi Reza mantannya dan kenapa ia mengiyakan permintaan Revan yang tidak sanggup ia lakukan

"Yuk....pulang ra"
.
.
.
.
.
.
Maaf kalo agak alay....😂😊

Maaf yah... baru up soalnya sibuk yah mau gimana lagi guys ada banyak hal yang mempengaruhi hehehe....😅😅

Jangan lupa vote and comen ceritaku yah beb😊😍

The Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang