Delapan

44 10 5
                                    

Di parkiran kampus sedang berkumpul perkumpulan mahasiswa dan mereka adalah geng black yang seperti biasa selalu nangkring di parkiran untuk mangangu mahasiswa lain dan pada akhirnya akan mamancing keributan

Tapi pagi ini sepertinya hari baik fokus mereka tidak untuk menggangu dan memancing kerubutan tapi pada objek yang baru saja tiba di gerbang kampus

"Ini dia yang gue cari dari tadi"kata Ario sambil menyesap rokok dalam-dalam dan membuat lainnya penasaran

Dengan angkuh Ario berjalan menuju citra gadis yang dari tadi di perhatikannya dan ditunggu-tunggu entah apa yang akan ia lakukan pada gadis yang sedang menahan sakit sedari tadi

"Haii cantik"sapa Ario yang membuat citra tidak nyaman

Hanya manoleh dan acuh pada panggilan Ario tanpa ingin membalas sapaan Ario bukan tanpa alasan citra tidak mau membalas sapaan Ario tapi siapa yang tidak kenal Ario cowok yang rutinitasnya cuma bernapas, makan, minum, dan mencari masalah

"Gak usah cuek gitu dong"ulang Ario namun kali ini dengan nada memaksa dan agak berani pake pagang tangan namun dengan sigap langsung dihindari oleh Citra

"Emang kenapa kalo gue cuek bukan urusan lo kan"kata Citra langsung dengan buru-buru pergi dari tempat itu sebelum terjadi apa-apa

Sedangakan Ario cowok itu hanya mampu menatapa pungung Citra yang semakin jauh ditelan pintu bangunan besar didahapanya, ia tersenyum iblis, sudah terbesir pikiran kotor dikepalanya entah apa itu yang jelas Author juga tidak tahu hanya dia dan para iblis yang tahu.

*******

Sekarang suasana kantin kampus sedang ramai tapi beda dengan Citra ia sedari tadi tidak seperti orang lain yang sibuk bergibah, dia hanya duduk disebuah kursi kosong dan menatap dengan seksama laptop yang ada di depannya

Rasa sakit yang ia rasakan sedari tadi tidak lagi ia rasakan mungkin efek obat yang sudah bekerja

Matanya masih terus menatap laptop yang ada dipenya tanpa disadari sudah ada orang disana

"Boleh duduk gak?" Tanya Revan yang sangat tidak berfaedah sebab kalo mau duduk, yah, silahkan

"Hhmm." gumam Citra mampu membuat Revan melotot

"Yaampun sakit amat dicuekin pacar sendiri."

Citra mendengar dan menyadari semuanya namun dia lebih memilih kembali tengelam dalam pencariannya di situs internet

Bukan Revan namanya kalo tinggal diam dan membiarkan dia seperti patung yang bisa bernapas, dengan cepat ia langsung duduk disamping Citra agat mengetahui apa yang sedang dilakukan.

"Ra lo ngapain sih?" Revan hendak menarik laptop itu tapi di tahan oleh Citra

"Kak Revan, lo ngapain sih gangu aja?"

"Yah, abisnya lo. Gue cuma mau liat aja Ra."

Dengan tangan cekatan Revan mampu mengusai laptop citra yang sudah berada didepannya. Dan alangakh terkejutnya pada saat melihat apa yang sedang cari gadis itu

"Gejalah gagal ginjal." Dengan kening mengkerut matannya terus menjelajahi lebih dalam tulisan itu

"Ahh... kembaliin laptop gue!"pinta Citra geram

Meskipun Revan masih penasaran tapi dia sadar kalo Citra lagi perlu dan dengan menanggalkan segala berat hati dia mengembalikan laptop itu

"Ra, lo nyari itu buat apaan?"

Revan kembali menilisik apa yang ia ketahui demi sebuah fakta dari suatu permasalahan

"Ja__di gini." Citra menjedah perkataanya yang membuat pemberi pertanyaan tambah penasaran

"Kok gugup?"

"Gak gitu, gue disuruh sama dosen untuk buat jurnal tentang penyakit gitu."

"Semuanya disuruh?"

"Iya."

"Temen gue gak."

"Oh..jadi lo lebih percaya teman lo, lo kan tau kalo gue itu jurusan apa."

Kali ini Citra menjawab dengan nada sewot, karna apa?, karna ia merasa terpojok terlebih karna ia sedang berbohong perihal jurnal itu

"Gue percaya kok."

Kemudian tanpa basa basi Citra ingin minggat dari hadapan orang itu, daripada disitu dan membuat dia ketahuan bohong. Setelah selesai merapikan buku dan mengambil laptop yang menjadi biang kerok akhirnya ia putuskan pergi.

"Yaudah, kak gue ke kelas dulu lo jangan kangen gue yah."

Revan terkekeh geli mendengar ucapan Citra yang pd tinggi tingkst dewa.

"Yang ada lo kangen gue."

"Gak mungkin terjadi."

Revan membiarkan Citra pergi. Meskipun ia penasaran tingkat kelas kakap, walaupun ia tau bahwa semua itu pasti berhubungan dengan jurusan kedokteran yang diambil Citra, tapi hatinya penasaran bagaikan itu semua adalah misteri.


Gue kembali lagi meskipun harus tunggu sampe keriput baru muncul

Jangan lupa vote and komen yah beb😊

The Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang