Aku dan Kamu

203 192 19
                                    

Tiba saat nya titik di mana kita harus saling melepaskan, bukan karna tak lagi sayang tapi Melepasmu adalah keharusan yang harus aku jalanin. Tak ada kata indah yang aku bisa ucapkan hanya kesedihan yang bisa aku tunjukkan..

Ada hal yang harus bener-bener kita lepas bukan karna tak ingin menggenggam tapi karna ada hal yang ingin kita miliki tapi tak bisa menjadi milik kita..

Tuhan memang satu kita yang berbeda, tak ada jalan keluar untuk hubungan kita tak ada jalan tengah untuk perbedaan yang kita alami.

Saat aku ke gereja kamu ke Mesjid, Ketika aku memegang salib kamu memegang tasbih, ketika aku bernyanyi lagu pujian kamu melantunkan shalawat,

Banyak hal dari kita yang tak bisa kita satukan, restu dari orang tuamu, restu dari ayahku bahkan restu dari mereka yang tak ingin melihat kita bersama..

Ketika aku ibadah di hari Minggu air mataku menetes, mengingat kamu yang beribadah nya ke mesjid, bohong ketika aku berbicara aku tak memikirkan nya, bohong ketika aku bicara bahwa aku tak peduli, jauh di dalam hati hati dan pikiranku ini adalah masalah terbesarku, apa yang harus aku lakukan ketika kita ingin bersama? Bagaimana keyakinan kita? Bagaimana semua ini bisa terjadi? Semua pernyataan selalu menyesakan dada ketika mengingat lagi air mata pun ikut turun..

"Kamu tak pantas untuk putraku" , "Tolong lepaskan putraku" perkataan orang tuamu yang menghayat hati, kini aku terluka dan benar benar terluka tangisanku tak bisa tertahankan, aku selalu menangis mengingat semua ini..

Dan hari itu tiba, hari dimana kita harus saling sama-sama saling melepaskan, siapa yang ingin? Kamu? Aku? tak ada bukan? Aku pun tak ingin tapi ini bukan pilihan Melainkan keharusan..

Terkadang Tuhan ingin menguji manusia dengan cinta yang berbeda keyakinan, hanya untuk memastikan apakah manusia lebih mencintai pencipta nya atau ciptaan nya..

Cinta tak akan pernah habis jika kamu mencintai nya dengan hati tulus

Kamu dan Hujan [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang