Setelah bel masuk Salma, Nadia dan Jessie kembali ke kelas, begitu juga dengan Risa. Pelajaran terakhir begitu tenang tak ada keributan.
Beberapa jam kemudian bel pulang sudah berbunyi, semua siswa-siswi sedang berkemas lalu pulang.
"Gue duluan ya Sal, Nad" ucap Jessie berpamitan
"Iya, hati-hati ya" jawab Salma yang sudah siap dengan tas ransel dipunggung nya
"Gue juga duluan deh, bye" kata Nadia lalu pergi
°°°
Salma POV
"Capek" kata gue lalu menghempaskan tubuh di kasur
Kling,, kling,, kling,,,
Papa calling..
"Halo pa? Ada apa?"
"Kamu ada uang kan nak? Kamu masak sendiri dulu aja ya? Papa sepertinya pulang terlambat"
"Oh, oke pa"
"Besok kita akan jemput bibi di station, bi Minah akan bekerja sama kita."
"Beneran pa? Oke deh"
"Ya sudah kalau begitu, daa sayang"
"Daa paa" ucap gue lalu menutup telepon dan menaruh ponsel gue diatas nakas
Gue mengganti baju dengan pakaian santai, lalu pergi ke supermarket untuk membeli makanan ringan untuk hari ini sampai beberapa hari kedepan.
Gue mengambil tas selempang pemberian papa lalu pergi berjalan kaki. Sore hari di Bandung memang terasa sejuk dan menenangkan.
Melihat pemandangan yang indah, melihat para masyarakat yang melakukan aktivitas nya, dan melihat beberapa pasangan kekasih yang mungkin hanya sekedar mencari udara segar.
Gue sampai di supermarket yang terlihat sangat ramai, ya karena mungkin supermarket ini adalah satu-satunya swalayan terbesar.
Gue masuk dan disana sangat ramai. Gue mulai membeli beberapa camilan, minuman, hingga makanan berat. Setelah selesai gue membayarkannya di kasir.
Lalu gue berjalan kaki lagi, ya memang lelah. Tapi ini sangat menyenangkan, gue suka dengan kondisi seperti ini. Hanya saja ada yang kurang dihidupnya.
°°°
Author POV
Setelah beberapa menit Salma hampir sampai dirumahmu, tapi tiba-tiba saja seseorang menyerempet lengan Salma dan membuat gadis tersebut jatuh tersungkur dengan darah yang mengalir di lengan kanannya.
"Aww!!" Pekik Salma. Seseorang yang menyerempet nya pergi tanpa rasa bersalah. Salma mengemasi makanannya yang tadi jatuh dengan tangan yang lecet.
"Dasar orang sinting! Malah pergi lagi!" Umpat Salma sambil masuk kedalam rumahnya.
Hari mulai gelap, Salma sedang berada. Diruang tengah sambil mengobati lengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Boyfriend
Non-FictionSenja mengajarkan kita bahwa sesuatu yang terlihat indah sebagian besar hanya bersifat sementara. Dan mungkin saja tak bertahan lama. -Faradita Assalma