Author POV
"Sal, kok tumben lo telat?" Tanya Nadia sambil meminum jus yang ia pesan
"Ya, semalem gue tidur kemaleman. Terus gue bangun kesiangan deh" jawab Salma
"Nah, terus kok lo bisa barengan sama Nathan sih?" Tanya Jessie kepo
"Gak tau juga sih, tiba-tiba aja dia ngajak gue lewat Gerbang samping Sekolah" kata Salma yang juga bingung dengan munculnya manusia itu
"Kok bisa kebetulan ya?" Ucap Jessie heran
"Gak tau juga deh" ujar Salma
°°°
"Nad, Jes. Mau ngerjain tugas ringkasan dimana?" Tanya Salma
"Dirumah Lo aja gimana?" Ucap Salma
"Iya betul" sambung Jessie dengan mengacungkan ibu jarinya
"Boleh deh, jam 7 gue tunggu dirumah. Oke" ucap Salma lalu pamit pulang duluan.
"Oke" jawab Nadia dan Jessie bersamaan
Setelah itu Salma pulang menggunakan angkotan umum. Sepi, di pangkalan angkot sangat sepi. Sudah hampir 10 menit Salma menunggu angkot yang datang.
Nathan POV
"Than, lo gak mau nongkrong dulu? Gak kayak biasanya" ucap Aldo——sahabat gue
"Males, gue mau balik. Ada urusan juga" jawab gue lalu tancap gas.
Kota Bandung di sore hari sangat sejuk. Tiba-tiba awan hitam datang menyelimuti awan-awan cerah. Suara gemuruh menggelegar membuat para anak kecil takut dan menangis. Sok puitis banget sih gue:v
"Eh?! Kok deres? Buset, neduh deh." Lalu gue mencari tempat berteduh.
Di sebuah pangkalan angkot. Gue berteduh sambil sedikit ngeringin baju gue yang yang udah basah. Tiba-tiba aja ada cewek yang nabrak tas gue dari belakang.
Author POV
"Eh, sorry gue gak sengaja" ucap Salma sambil menengok ke arah orang yang ia tabrak
"Bisa liat gak sih lo——" ujar Nathan sewot. Ia berbalik ke arah belakang, ternyata yang menabraknya adalah. Salma cewek yang menurutnya aneh itu.
"Elo?!" Ucap mereka bersamaan
"Ngapain lo disini?!" Tanya Salma dengan nada yang sedikit tinggi
"Lah, lo sendiri ngapain?!" Tanya Nathan balik.
"Malah balik nanya lagi" kata Salma memutar bola matanya
"Ya gue neduh lah" sambung Salma
°°°
Love you readers...
Seru kan? Ayo dong di vote biar aku tambah semangat.
Komen juga mau request cerita yang kayak gimana?Thank you guys
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Boyfriend
Non-FictionSenja mengajarkan kita bahwa sesuatu yang terlihat indah sebagian besar hanya bersifat sementara. Dan mungkin saja tak bertahan lama. -Faradita Assalma