Kamu datang membawa hatiku dan pergi lagi tanpa seizinku.
🍒🍒
Kenapa gue jadi inget waktu pertama jalan sama Arsen? Dan hebatnya, rasanya masih sama sampe sekarang. Lo hebat, Sen, bisa bikin gue cinta sekaligus kecewa dalam satu waktu.
Tak bisa dipungkiri, malam ini Fanda sangat cantik dengan balutan dress hitam selutut yang terlihat simple namun elegan, dengan tatanan rambut yang dia kuncir meninggalkan anak-anak rambut di pinggirnya juga poni pendeknya.
Cklekk...
"De, itu di ruang tamu udah ada Arsen, demi apa lo berhubungan lagi sama dia? Sumpah de, bukannya dia sa--"
"Sa? Sa apa bang?"
"Hah?ng--nggak kok, orang sayonara sayonara eh ketemu lagi," gugup Ravin sambil bernyanyi lagu sayonara dengan asal karena ia hampir saja keceplosan.
"Sumpah gajelas banget lo bang sama kaya hidup lo. Udah ah gue mau turun dulu. Arsen sama siapa dibawah?"
"Kurang ajar lo jadi adek, udah sono lo berangkat, biar tentrem hidup gue. Ngobrol sama papa,"
Fanda melihat sekali lagi pantulan dirinya di cermin sebelum bergegas turun ke bawah untuk menemui Arsen,
Gue ternyata gajelek jelek banget, kekeh Fanda dalam hati.
"Dorrr... Hayoo kalian pasti lagian ngomongin Fanda ya? Yakan yakan?"
"Ada-ada aja kamu Fanda. Papa lagi ngomongin kamu yang suka ngompol sama ileran tengah malem," ledek papa Fanda.
"Ih papa apaansi, aku gapernah ngompol dan ngiler ya kalau tidur, wlee, yauda pa, aku berangkat ya takut kemaleman."
"Hahaha, papa becanda Fanda, yauda, kamu hati-hati di jalan ya. Kamu Arsen, jaga putri om ya, jangan pulang terlalu malam."
"Siap om, kita berangkat dulu ya, assalamualaikum," ucap Arsen sambil berpamitan kepada papa Fanda
"Waalaikumussalam."
Arsen dan Fanda masuk ke dalam mobil, di mobil cukup hening, hingga akhirnya Arsen menekan tombol on pada radio mobilnya, dan terdengarlah lagu the one that got away
Fanda yang terbawa suasanapun tanpa sadar ikut melantunkan lagu yang dinyanyikan Katy Perry itu,
In another life, I would be your girl
KAMU SEDANG MEMBACA
Nostalgia ✔
Teen Fiction[COMPLETED] Bernostalgia itu indah walau harus mengundang air mata tanpa diminta