Untuk seseorang yang berada dipelukanmu,
Berbahagialah selalu
Ia orang yang tepat untuk kau jadikan tempat bercerita, mengadu, dan berkeluh kesah
Namun jangan sekali kali kau mengabaikannya, nanti dia lengah
Jangan terlalu lama memberi kabar, nanti dia jenuh
Jangan terlalu sering merengek, nanti dia bosan
Jangan terlalu asik dengan duniamu, nanti dia pergiDulu aku terlalu berusaha mengejar apa yang akan menjadi duniaku
Kemudian aku biarkan ia berdiri di belakangku
Harapku dia akan terus berjalan mengikutiku
Ia memang berjalan, namun berbalik arah
Sejak saat itu, jalan kita berpisah
Tepatnya, di persimpangan tengah kotaKau, berbaiklah selalu
Kau lah pilihan terbaiknya
Sebelum dia mendapatkanmu, dia telah memilah yang terbaik, namun pilihannya jatuh padamu
Selamat, kau menang
Kau berhasil membuatnya jatuh ke pelukanmu
Meninggalkan segala janjinya yang pernah ia rangkai untukku -dulu-
Sekali lagi,
Selamat!
Berbahagialah selalu
Salam hangat,
Dari aku yang belum ditakdirkan bersama lelakimu
KAMU SEDANG MEMBACA
/hiraeth/
Poetry(n) sebuah perasaan rindu pada rumah yang tidak bisa dikunjungi kembali; nostalgia; mengenang; berharap. Salam hangat penulis mewakili rasa seluruh para pembaca yang tak bisa menyerukan sua kepada yang -masih menjadi- tercinta. -lilywuuuu-