7

397 42 2
                                    

Jam sudah menunjuk ke angka delapan malam, di mana Seulgi mendapatkan undangan dari sahabat baiknya. Park Jimin, pria yang memiliki julukan mochi di tempat kerjanya itu adalah tipe orang yang sangat pengertian dia mudah membaca pikiran orang lain, dia tau jika orang itu sedang jujur atau berbohong.

Meja yang sudah di siapkan, makanan yang sudah di pesan dan juga kue yang akan segera datang akan menghiasi meja menjadi lebih menarik. Jimin menunggu kehadiran temannya sambil menunggu dia mendengarkan musik kesukaannya, Promise adalah lagu yang ia nyanyikan dan ciptakan sendiri lirik lagunya memiliki banyak arti untuk orang yang mendengarkanya.

"Lama sekali, mereka ingin makan atau tidak? Jika tidak aku akan membungkus semua ini dan memberikan makanan ini pada perutku sendiri. Itu lebih baik kan?" Jimin mengangguk, bibir tebalnya melebar membentuk lengkungan senyuman indah.

Banyak orang yang bisa terhipnotis dengan senyuman Jimin, anak kecil akan malu jika ia tersenyum tepat di depan wajah mereka. Tapi Jimin tidak mempunyai seorang pacar, ia nyaman dengan statusnya yang sekarang.


alasan, dasar jomblo






"Hyung!" dari kejauhan terlihat Jungkook melambaikan tangannya, Hoodie hitam dan sepatu converse di tambah celana Fila yang sangat terkenal. Jungkook suka menabung, karena menabung adalah hobinya. Dia juga pelit dengan alasan "aku ini menabung, makanya pelit. Lagi pula, jika aku menabung dan pelit uangku tidak akan kemana mana selain di dalam tabunganku" maafkan dia yang terlalu pandai berhitung.

Terkadang Jimin takut, jika suatu saat Jungkook menikah dan istrinya meminta uang untuk membeli baju anaknya yang baru mungkin jawabannya seperti ini.

"ambil saja kain perca dan jait sendiri. Aku akan menabung untuk membelikan dia baju yang mahal, tapi tunggu sampai 3 tahun ke depan"







astaga, itu berbahaya.





"wah, kau sepertinya sangat kelaparan sampai datang lebih dulu di sini" ujar Jimin menyambut kedatangan pangeran kelinci itu.

Tapi dia membawa makanan cup..

"Aku memang lapar" ujarnya duduk dan langsung membuka cup makanan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aku memang lapar" ujarnya duduk dan langsung membuka cup makanan itu.

"Hei! ini restoran, kau akan langsung di tendang keluar jika mereka tau kau membawa makanan dari luar" Jimin berpindah tempat duduk agar Jungkook tidak terlihat sedang makan makanan cup yang ia beli dari luar.

"Lupakan, dimana Seulgi?" tanya Jungkook melihat ke kiri dan kanannya mencari sosok yang membuatnya ingat akan ulang tahun Jimin.

"Ah dia? belum datang" jawab Jimin meminum teh yang sudah di sediakan.

"Jimin-ahh! Maaf aku terlambat" yang di tunggu datang.

Seulgi adalah gadis biasa yang berfashion seadanya, dia sederhana tidak terlalu fashionable tapi setiap baju yang ia pakai akan terlihat sangat cocok untuknya. Hari ini dia datang menggunakan baju hitam dan jaket berwarna coklat muda. Dia datang dan duduk lalu mengambil nafasnya, sepertinya dia sedang melakukan olahraga malam dengan berlari ke arah restoran dengan jarak yang cukup jauh dari apartemennya

 Dia datang dan duduk lalu mengambil nafasnya, sepertinya dia sedang melakukan olahraga malam dengan berlari ke arah restoran dengan jarak yang cukup jauh dari apartemennya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku minta ini" Seulgi merampas langsung minuman Jimin lalu ia duduk dengan senyum merekahnya ia menatap Jimin.

"Selamat ulang tahun pendek! Aku harap kedepannya kau bisa tinggi ya!" Doa yang sangat mujarab untuk menyayat hati Jimin.

"pendek katamu?" Jimin mencoba menahan emosinya. Dia hanya bisa membawa senyum semua dari kata-kata yang di lontarkan Seulgi.

Entah seberapa sabar dirinya setiap dia di panggil pendek, tapi itu memang sebuah kenyataan pahit yang harus Jimin terima. Padahal tingginya hanya kurang beberapa centi dari Jungkook tapi ia harus mendengarkan ucapan "pendek" setiap ia ulang tahun.

++++++

"Taehyung-ah! Ayo kita makan" panggil Hoseok.

Mata tertutup, badan bagaikan tak bertulang. Taehyung berjalan menuju tangga dengan pakaian serba hitamnya.

"Aku sebenernya tak ingin makan ke-"

"Eeit! Tidak ada penolakan, ayolah Taehyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eeit! Tidak ada penolakan, ayolah Taehyung. Kau sudah tidur lebih dari 8 jam! Kau tidak bekerja jadi tidak wajar kau tidur terus menerus, kau manusia atau beruang!"

Taehyung hanya mengusap-usap matanya, dia malas mendengar ocehan sang Hoseok, jika perampok memasuki rumah mereka dan Hoseok menegur mereka dengan kata-katanya "kalian mencuri di rumah orang? Kau tau mickey? Dia adalah hewan yang bahkan tidak berani mencuri tulang di rumah orang!" maka perampok itu akan langsung bertaubat, percayalah.

Hoseok yang menunggu Taehyung menuruni tangganya langsung menuju mobil dan menghidupkannya. " TAEHYUNG!!!" teriakan itu nyaring sekali sehingga membuat Taehyung berlari ke arah Mobil.

"Japanese food we are coming!!!"

ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang